Header Ads Widget

Renungan Harian Katolik; UNTUK Menggapai Semuanya Tuhan Tetap Menuntut Kita Untuk Sebuah 'Jalan Turun.'

Selasa, 06 Agustus 2024


(Pekan Biasa XVIII, Pesta Yesus Menampakkan KemuliaanNya)
Bacaan I Daniel 7:9-10,13-14 atau 2Ptr 1:16-19

Mazmur Tanggapan Mzm 97:1-2.5-6.9
(Ref: Tuhan adalah Raja, mahatinggi di atas seluruh bumi)
Injil Markus 9:2-10

"Dan tampaklah dua orang berbicara dengan Dia, yaitu Musa dan Elia.." Injil Markus 9: 2 -10

"Maka tampaklah kepada mereka Elia bersama dengan Musa, keduanya sedang berbicara dengan Yesus...." Mrk 9:4

(Et apparuit illis Elias cum Moyse: et erant loquentes cum Iesu)


Mari yakini....

ZIARAH hidup iman tentu miliki satu titik tuju. Semuanya ada di dalam dan bersama Yesus, Tuhan yang kita imani. Dalam Yesus, sungguh ada kepastian. Dilukiskan dalam kisah 'Penampakan Kemuliaan.'

Di balik semuanya....

KISAH ini menjadi tanda kepenuhan harapan bagi para murid. Seberapapun kisah perjalanan dan pengalaman hidup bersama Yesus, toh pada akhirnya terdapat kepastian akan kemuliaan.

Bagi kita....

MUSA dan Elia adalah gambaran sukacita dalam kebersamaan di dalam kemuliaan Tuhan. Itu berarti, kemuliaan Tuhan itu tak sebatas kisah yang dikagumi. Tetapi kelak menjadi bagian yang pasti dari jalan iman kita. Sebagaimana tampaklah Musa dan Elia, kita pun akan tiba dalam kemuliaan bersama Tuhan.

Karena itulah....

TETAPLAH dalam keyakinan di dalam Tuhan sendiri bahwa kemuliaan itu adalah 'aura ilahi yang bakal kita alami.' Aura seperti itu ada di dalam kuasa dan penyelenggaraan Allah sendiri. Intinya, ungkapan sukacita bakal tak terbendung. Untuk tiba pada seruan: "Guru, alangkah bahagianya kami berada di tempat ini" (Luk 9:33).

Sebab bagi kita...

TENTULAH 'kebahagiaan ilahi' seperti itu amatlah jauh berbeda dari kenikmatan hidup yang kita impikan. Yang bergolak hanya sebatas hasrat manusiawi belaka. Sebab, Tuhan yang imani itu melampaui segala jalan naluri yang kita impikan.

Bagaimana pun

UNTUK menggapai semuanya Tuhan tetap menuntut kita untuk sebuah 'jalan turun.' Jalan seperti itu hanya dapat dimengerti saat ada keterbukaan hati untuk menangkap suara dari dalam awam: "Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia!" (Mrk 9:7).

Mari bertanya ke dalam diri sendiri....

TETAPI, dalam hidup ini, suara apakah yang sering menguasai hati kita? Isi suara apakah yang lebih memikat keinginan kita? Berbahagialah Anda kalian yang memiliki kemuliaan suara hati yang sanggup menangkap suara Tuhan.

Di titik inilah...,

ANDA sekalian sudah berada pada level 'Musa dan Elia.' Yang menjadi harapan bagi yang lain dalam jalan menuju kemuliaan Tuhan. Anda yang lain mungkin saja masih berada di level terajak ke puncak kemuliaan Tuhan bagai Petrus, Yakobus dan Yohanes. Yang punya harapan sekiranya kesemarakan puncak gunung tetaplah berlangsung.

Bisa terjadi pula

KEBANYAKAN dari kita tetap berada di level 'kaki gunung.' Tidak diajak menyertai Tuhan ke puncak. Apalagi harus terlibat dalam percakapan bersama Tuhan bagai Musa dan Elia. Tetapi, mestikah kita berputusa asa dan kehilangan harapan?

Bagaimana pun...

KISAH Yesus menampakan kemuliaan tetaplah menjadi harapan bagi kita semua. Jika di suatu saat nanti jalan kita berakhir, dalam keyakinan di dalam Tuhan sendiri, kita pasti terbilang sebagai "warga kemuliaan sukacita abadi."

Bukankah demikian?

Verbo Dei Amorem Spiranti
Tuhan memberkati.
Amin


Senin, 05 Agustus 2024
(Pekan Biasa XVIII, St Beato Frederikus Janssoone, St Nonna dr Nazianz)
Bacaan I Yeremia 28:1-17

Mazmur Tanggapan Mzm 119:29.43.79.80.95.102

(Ref: Ajarkanlah ketetapan-ketetapanMu kepadaku, ya Tuhan)

Injil Matius 14:13-21


"Mereka tidak perlu pergi...." Mat 14:16

(Non habent necèsse ire)

YANG LAGI SUSAH JANGAN DIBIARKAN JAUH APALAGI DISURUH PERGI MENJAUH

Ingatlah....

YANG lagi membutuhkan tidak boleh disuruh pergi. Tak boleh juga diabaikan begitu saja. Sebab mereka memang lagi mengharapkan sesuatu. Mereka sungguh bersandar pada kebaikan hati kita.

Kini....

TINGGAL bagaimana cara kita menanggapi mereka yang berkebutuhan itu. Tentu, kita dapat menolong, sejauh kita memang bisa menolong. Sebisanya. Bagaimanapun, kita pasti tak perlu sekian berlimpah untuk membantu.

Renungkanlah....

YESUS yang berbelaskasih mengajak kita untuk berbelaskasih pula. Orang banyak itu menjadi 'panggilan untuk berkebaikan hati.' Sebab itulah para muridlah yang harus memberi makan (Mat 14:16). Bukan sebaliknya bahwa orang banyak itu mesti disuruh pergi.

Bukan kah...

ADA sekian orang yang mendekati kita? Mereka pasti miliki satu hasrat hati. Agar dari diri kita terpancarlah buah-buah harapan. Mungkin itu adalah satu kebutuhan fisik-jasmani. Sekedar lepaskan rasa lapar dan dahaga. Bisa pula sekedar ingin menangkap suara kita yang meneguhkan. Sebab terlalu penat memahami isi kehidupan ini.

Kita memang mesti banyak bercermin...

MUNGKIN saja dengan cara-cara tak simpatik, kita hanya 'bikin orang menjauh dari kita.' Sesama merasa terusir oleh sikap dan kata-kata yang memang tak sedap dan cantik di mata dan di telinganya.

Sesungguhnya...

TUHAN hanya butuh ketajaman rasa solider dan kedalaman hati berbelarasa. Jika mungkin, tak cuma kepada orang-orang yang datang mendekati kita, lebih dari itu kita malah sebaliknya yang berjuang untuk mendekati orang yang berkebutuhan itu.

Di situlah sebenarnya iman kita terang bersinar dan menyata. Sebab kata Rasul Yakobus, "Iman tanpa perbuatan pada hakekatnya mati" (cf Yak 2:17).

Verbo Dei Amorem Spiranti
Tuhan memberkati.
Amin


Pater Kons Beo, SVD


Mari kita renungkan kata-kata St. Arnoldus Janssen (perayaan 15 Januari):
  1. Pendiri SVD        :  1875
  2. Pendiri SSpS       :  1889
  3. Pendiri SSpS-Ap :  1896
  1. "Tabahkanlah hatimu dengan gembira, jangan merasa cemas bila salib-salibmu sering-sering terlalu kasar, terlalu berat dan tajam pada sisi-sisinya. Semuanya akan berakhir, tapi ganjaran yang abadi tak kan ada kesudahannya." 
  2. "Teguhkanlah hatimu dan percayalah kepada Allah. Sesudah hari-hari gelap akan menyusul hari-hari cerah. Anggaplah semuanya ini sebagai hal yang pasti."
  3. Sebagaimana seorang pengemis tidak dapat menyombongkan diri, kalau ia menerima pemberian-pemberian yang besar, demikian pula kita tidak  boleh bersikap angkuh atas anugerah-anugerah Allah."
  4. "Berbahagialah orang yang tidak takut untuk hidup dalam ribuan pengorbanan dan kekurangan demi memperoleh banyak orang bagi Kristus."
  5. "Semakin banyak kita menghormati ROH KUDUS, kita semakin layak untuk menerima karunia-karuniaNYA."

St. ARNOLDUS JANSSEN,
DOAKANLAH KAMI
AMIN


Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong, Minggu (10/3/2024) menyelenggarakan pertemuan pastoral untuk membentuk kepanitian Prosesi Sakramen Maha Kudus (Juni 2024) dan Perayaan Pesta Intan (75 tahun) Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong pada bulan juni tahun 2025, bertempat di Pendopo Pastoran.

Pertemuan dihadiri oleh Pator Paroki, Dewan Inti Pastoral, utusan komunitas Biara Suster (KFSA/PSM/AHKYB/PSM), Ketua Wilayah (Woang/Redong/Perumnas), Utusan dari Kelompok Katergorial (Vanclar/KTM/Legio Maria/OMK). Jumlah mereka sebanyak 35 orang.






Yayasan Ayo Indonesia atas dukungan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss melakukan suatu survei pasar untuk mengetahui pasokan dan permintaan sayur-sayuran di Pasar Lembor, Ruteng, dan Borong. Hasil survei ini kemudian menjadi acuan dalam menyusun suatu panduan pola dan waktu tanam yang terfokus pada pasar  

Pohon Mangga ini tumbuh baik hingga saat ini di kebun salah satu keluarga di Paroki Lengkong Cepang. Benihnya disediakan oleh Program kerjasama Yayasan Ayo Indonesia dengan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss, tahun 2014. Didokumentasikan oleh Stef Jegaut, Selasa (15/8/2023. 




Pada program Pemberdayaan Sosial-Ekonomi, kerjasama Yayasan Ayo Indonesia dengan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss tahun 2014, salah satu kegiatannya, adalah mempromosikan pembuatan Toilet dan Septik Tank menggunakan bambu untuk menggantikan fungsi besi beton, ternyata masih bertahan kuat sampai saat ini di Lengkong Cepang. Didokumentasikan oleh Stef Jegaut,Selasa (15/8/2023).

Adalah Koperasi Simpan Pinjam Inklusi di Manggarai, 25 orang Penyandang Disabilitas telah menjadi Anggota KSP Credit Union Florette: Menyediakan Pinjaman Berbunga Rendah, melakukan Upaya Pemberdayaan Sosial Ekonomi (bisnis) dan mengajarkan Literasi/Melek Keuangan. Kerja sama dengan Yayasan Ayo Indonesia (Rumah Belajar)


Jasa Rental Kendaraan untuk Anda, Kami Siap Melayani dengan HATI:



Ayo Merawat Bumi, Rumah Kita Bersama
Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong

Posting Komentar

0 Komentar