Header Ads Widget

Renungan Harian Katolik; Sudah Bebas Negeri Kita. Sudah Bebas Bilik Hatiku

Sabtu, 17 Agustus 2024



(Pekan Biasa XIX, Hari Raya Kemerdekaan Republik Indonesia ke 79)

Bacaan I Putera Sirakh 10:1-8

Mazmur Tanggapan Mzm 101:1a.2ac.3a.6-7

(Ref: Kamu dipanggil untuk kemerdekaan, maka abdilah satu sama lain dalam cinta kasih)

Bacaan II 1Petrus 2:13-17

Injil Matius 22:15-21


"Hendaklah engkau tidak menaruh benci kepada sesamamu...." Sirakh 10:6

(Omnis iniuriae proximi ne memineris....)


SUDAH BEBAS NEGERI KITA. SUDAH BEBAS BILIK HATIKU....


Bukan kah..

KEMERDEKAAN itu adalah alam kita bersama? Saat kita tiba pada sesama? Dengan suasana hati penuh terbuka? Polos dan sungguh spontan?

Di lintasan alam hati seperti itulah...

TAK tak ada lagi jurang-jurang pemisah. Tak terdapat lagi tembok-tembok tebal pembatas 'jarak pandang batin kita.' Satu terhadap yang lain. Sebab kita semua pada tahu: seperti apa hidup dalam kesejajaran dan kesetaraan.

Kemerdekaan itu..

TAK cuma bicara tentang dahsyatnya isi dan derap pembangunan fisik. Ia mesti juga dan bahkan terlebih menyentuh kewibawaan aura hidup bersama yang elegan. Saat semuanya terlebur dalam gema potret merdeka.

Seperti apa lukisan suasana seperti itu?

'SUDAH bebas negeri kita' berarti sungguh "serigala, domba, macan tutul, anak lembu, anak singa, singa, lembu, anak bayi serta ular beludak dapat membentuk satu harmoni kehidupan yang sejuk" (cf Yes 11:6-8). Di situ, tak ada aksi beringas penuh tekanan dan tak ada lagi rasa takut tak menentu.

Sebab...

SEPERTI kata Nabi Yesaya, "Tidak ada yang akan berbuat jahat dan berlaku busuk..." (Yes 11:9). Tak ada apapun yang mencabik-cabik 'kekitaan kita.' Sebab, kebinekaan adalah satu keharusan dan panggilan kepada rasa persatuan dan kesatuan.

Kemerdekaan itu...

TERNYATA, bukan hanya bicara tentang apa yang dapat kita lakukan demi hidup bersama yang harmoni. Kita juga sepantasnya mesti bertolak dari aura isi jiwa pribadi sendiri yang "bebas merdeka." Sebab, membebaskan diri sendiri dari aura pengap di hati adalah juga suatu pertarungan.

Sebab...

SETIAP kita pasti tak sanggup ciptakan alam 'bebas merdeka' andaikan kita sendiri masih dijajah oleh kecemasan, kecurigaan, pun ketaknyamanan. Tak pernah ada alam kemerdekaan, saat bendera kebencianlah yang dikibarkan oleh hati penuh dengki.

Cermatilah penuh teduh...

TEGASAN dari Putera Sirakh, "Kecongkakan dibenci oleh Tuhan maupun oleh manusia, dan bagi kedua-duanya kelaliman adalah salah" (Sirakh 10:7). "Tergolong kaum congkak dan lalim?"

Kita memang mesti berjuang memerangi diri. Agar tidak terjebak dalam hegemoni pribadi yang cenderung 'menekan, merendahkan, pun menyudutkan sesama-sesama sendiri.'

Di atas segalanya..

KEMERDEKAAN, bisa dikontemplasikan sebagai 'perang serius demi memusnahkan kejahatan.' Hari demi hari dan di setiap kesempatan. Itulah tanda bahwa kita sungguh adalah hamba-hamba Allah.

Simaklah perkataan Rasul Petrus..,

"HIDUPLAH sebagai orang merdeka, bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka..." (1Ptr 2:16).

Maka..

MARI kita lanjutkan ziarah kebangsaan Indonesia Raya dengan terus mengisi kemerdekaan. Kemerdekaan batin pribadi serta kemerdekaan hidup bersama yang sejuk, segar dan sehat. Dalam saling memandang penuh tulus dan ceriah yang sebenarnya!

Ada baiknya...

KITA sepantasnya merasa diteguhkan oleh kekuatan kata-kata Rasul Petrus,  "Hormatilah semua orang, kasihanilah saudara-saudaramu, takutlah Allah, hormati pemimpin" (1Ptr 2:17).

Dan jika demikian..,

MAKA 'hari ini dan esok, kau kan sanggup buka jendela dan pintu negeri ini. Kan kau dapati seikat kembang Merah dan Putih. "Merah merdeka, putih merdeka. Warna merdeka....," seperti kata sang penyair dan pelantun itu...


Verbo Dei Amorem Spiranti
Salam Merdeka!
Tuhan memberkati.
Amin



Pater Kons Beo, SVD


Mari kita renungkan kata-kata St. Arnoldus Janssen (perayaan 15 Januari):
  1. Pendiri SVD        :  1875
  2. Pendiri SSpS       :  1889
  3. Pendiri SSpS-Ap :  1896
  1. "Tabahkanlah hatimu dengan gembira, jangan merasa cemas bila salib-salibmu sering-sering terlalu kasar, terlalu berat dan tajam pada sisi-sisinya. Semuanya akan berakhir, tapi ganjaran yang abadi tak kan ada kesudahannya." 
  2. "Teguhkanlah hatimu dan percayalah kepada Allah. Sesudah hari-hari gelap akan menyusul hari-hari cerah. Anggaplah semuanya ini sebagai hal yang pasti."
  3. Sebagaimana seorang pengemis tidak dapat menyombongkan diri, kalau ia menerima pemberian-pemberian yang besar, demikian pula kita tidak  boleh bersikap angkuh atas anugerah-anugerah Allah."
  4. "Berbahagialah orang yang tidak takut untuk hidup dalam ribuan pengorbanan dan kekurangan demi memperoleh banyak orang bagi Kristus."
  5. "Semakin banyak kita menghormati ROH KUDUS, kita semakin layak untuk menerima karunia-karuniaNYA."

St. ARNOLDUS JANSSEN,
DOAKANLAH KAMI
AMIN


Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong, Minggu (10/3/2024) menyelenggarakan pertemuan pastoral untuk membentuk kepanitian Prosesi Sakramen Maha Kudus (Juni 2024) dan Perayaan Pesta Intan (75 tahun) Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong pada bulan juni tahun 2025, bertempat di Pendopo Pastoran.

Pertemuan dihadiri oleh Pator Paroki, Dewan Inti Pastoral, utusan komunitas Biara Suster (KFSA/PSM/AHKYB/PSM), Ketua Wilayah (Woang/Redong/Perumnas), Utusan dari Kelompok Katergorial (Vanclar/KTM/Legio Maria/OMK). Jumlah mereka sebanyak 35 orang.






Yayasan Ayo Indonesia atas dukungan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss melakukan suatu survei pasar untuk mengetahui pasokan dan permintaan sayur-sayuran di Pasar Lembor, Ruteng, dan Borong. Hasil survei ini kemudian menjadi acuan dalam menyusun suatu panduan pola dan waktu tanam yang terfokus pada pasar  

Pohon Mangga ini tumbuh baik hingga saat ini di kebun salah satu keluarga di Paroki Lengkong Cepang. Benihnya disediakan oleh Program kerjasama Yayasan Ayo Indonesia dengan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss, tahun 2014. Didokumentasikan oleh Stef Jegaut, Selasa (15/8/2023. 




Pada program Pemberdayaan Sosial-Ekonomi, kerjasama Yayasan Ayo Indonesia dengan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss tahun 2014, salah satu kegiatannya, adalah mempromosikan pembuatan Toilet dan Septik Tank menggunakan bambu untuk menggantikan fungsi besi beton, ternyata masih bertahan kuat sampai saat ini di Lengkong Cepang. Didokumentasikan oleh Stef Jegaut,Selasa (15/8/2023).

Adalah Koperasi Simpan Pinjam Inklusi di Manggarai, 25 orang Penyandang Disabilitas telah menjadi Anggota KSP Credit Union Florette: Menyediakan Pinjaman Berbunga Rendah, melakukan Upaya Pemberdayaan Sosial Ekonomi (bisnis) dan mengajarkan Literasi/Melek Keuangan. Kerja sama dengan Yayasan Ayo Indonesia (Rumah Belajar)


Jasa Rental Kendaraan untuk Anda, Kami Siap Melayani dengan HATI:



Ayo Merawat Bumi, Rumah Kita Bersama
Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong

Posting Komentar

0 Komentar