Header Ads Widget

Renungan Harian Katolik; DI BALIK Setiap Kata Dan Kalimat, Yang Terucap Pun Yang Tertulis, Selalu Ada Konsekwensinya.

Kamis, 29 Agustus 2024



(Pekan Biasa XXI, Wafatnya St Yohanes Pembaptis)
Bacaan I Yeremia 1:17-19
Mazmur Tanggapan 71:1-2.3-4a.5-6ab.17
Ref: Mulutku akan menceritakan keadilanMu)
Injil Markus 6:17-29


"Hati Herodes selalu terombang-ambing" Mrk 6:20
(Et audito eo multa faciebat)


KEPUTUSAN YANG FATAL


Sungguh....

KESEDIHAN Raja Herodes tak terlukiskan. Satu keputusan yang tak ia sadari telah ia ambil. Dan hidup Yohanes Pembaptis pun harus berakhir di tangannya. Padahal Herodes tahu bahwa Yohanes itu 'seorang yang benar dan suci; dan ia melindunginya' (cf Mrk 6:20).

Tetapi...

KISAH kematian tragis itu mengapa mesti terjadi? Berawal dari kata-kata teguran keras Yohanes. Dan lalu tertanam dalam dendam dan kebencian di hati Herodias. Ia lalu bermuara pada satu kesempatan baik. Tarian gemulai putri Herodias sungguh memikat. Sudah membuat hati Herodes terkesima.

Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; Tetap Berharap Menjadi Berkat

DAN "kepala Yohanes dalam sebuah talam" akhirnya jadi taruhan. Alam kesedihan tak terhindarkan. Namun, itu semua karena Herodes lebih berpihak pada sumpah kata-katanya. SApalagi telah diucapkannya di hadapan tamu-tamunya. Ia tak sanggup smenghindar dari semuanya.

Untuk kita....?

DI BALIK setiap kata dan kalimat, yang terucap pun yang tertulis, selalu ada konsekwensinya. Apalagi bila dipertebal dengan niat hati yang serius. Herodias sudah punya niat gulita. Dan ia mendapatkan kesempatan itu, saat Herodes tak mau dipermalukan oleh kata-kata sumpahnya sendiri di hadapan para tamu undangannya.




KISAH kematian tragis Yohanes Pembaptis tidak hanya terenung semata-mata pada relasi cinta suram antara Herodias dan Herodes. Tetapi terutama pada satu rasa benci dan dendam. Herodias sungguh setia pada penantian demi virus balas dendamnya itu.

TAK terkendalinya kata-kata sumpah di bibir Herodes juga pada titiknya menjadi meterai akhir untuk kematian Yohanes Pembaptis. Sepertinya semuanya berlalu begitu mudah. Tetapi, kematian Yohanes Pembaptis tentu tak pernah sia-sia! Kebenaran, keberanian, keadilan, ketulusan, kesetiaan serta kejujuran mesti selalu disuarakan.

Dan kini bagi kita?

DALAM benci, dendam serta tebalnya rasa tidak suka selalu terbit niat suram yang 'mematikan.' Kita bakal mencari dan bahkan menciptakan kesempatan kapan saja. Agar 'siapapun yang tak kita sukai mesti dilumpuhkan dalam segala gerak hidupnya.'

Menjadi jelas...

DALAM geliat ucapan Herodes, tentu ada pelajaran amat berarti dalam kekuatan kata-kata kita. Apakah kata-kata kita isyaratkan kekuatan akan harapan dan kehidupan? Atau kah sebaliknya kata-kata yang terucap itu lebih mengarah pada 'kematian' serta 'ketiadaan harapan?'

Baca juga yang ini; Pengalaman Berarti Dari Satu Keluarga Disabilitas : Lahan Dan Kotoran Ternak Adalah Sumber Rejeki

BILA kita tak trampil dalam bersuara, bila kita hanya asal tempias dalam kata-kata, bila kita hanya buang-buang kata yang tak terkontrol, kita pasti dapat 'membunuh orang lain.' Tanpa belaskasih.

Tidak kah....

SEKIAN banyak orang bisa mati sia-sia? Tanpa harapan untuk kembali hidup? Sebab 'air dan pupuk dalam kata-kata kita itu' telah teracun virus maut yang memang berniat untuk mematikan!

Baca juga yang ini; Renungan Iman Katolik; Kita Juga Orang Yang Berpunya, Bung!

Maka....,

GANTILAH 'kesempatan baik ala Herodias' menjadi kesempatan indah untuk mendoakan dan memberkati siapapun yang membuat kita tak nyaman. Dan ubahlah kata-kata kita yang sering mematikan menuju kata-kata penuh harapan. Dalam Kasih Tuhan sendiri.

Verbo Dei Amorem Spiranti
St Yohanes Pembabtis, doakanlah kami.
Tuhan memberkati.
Amin.

Mari kita renungkan kata-kata St. Arnoldus Janssen (perayaan 15 Januari):
  1. Pendiri SVD        :  1875
  2. Pendiri SSpS       :  1889
  3. Pendiri SSpS-Ap :  1896
  1. "Tabahkanlah hatimu dengan gembira, jangan merasa cemas bila salib-salibmu sering-sering terlalu kasar, terlalu berat dan tajam pada sisi-sisinya. Semuanya akan berakhir, tapi ganjaran yang abadi tak kan ada kesudahannya." 
  2. "Teguhkanlah hatimu dan percayalah kepada Allah. Sesudah hari-hari gelap akan menyusul hari-hari cerah. Anggaplah semuanya ini sebagai hal yang pasti."
  3. Sebagaimana seorang pengemis tidak dapat menyombongkan diri, kalau ia menerima pemberian-pemberian yang besar, demikian pula kita tidak  boleh bersikap angkuh atas anugerah-anugerah Allah."
  4. "Berbahagialah orang yang tidak takut untuk hidup dalam ribuan pengorbanan dan kekurangan demi memperoleh banyak orang bagi Kristus."
  5. "Semakin banyak kita menghormati ROH KUDUS, kita semakin layak untuk menerima karunia-karuniaNYA."

St. ARNOLDUS JANSSEN,
DOAKANLAH KAMI
AMIN


Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong, Minggu (10/3/2024) menyelenggarakan pertemuan pastoral untuk membentuk kepanitian Prosesi Sakramen Maha Kudus (Juni 2024) dan Perayaan Pesta Intan (75 tahun) Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong pada bulan juni tahun 2025, bertempat di Pendopo Pastoran.

Pertemuan dihadiri oleh Pator Paroki, Dewan Inti Pastoral, utusan komunitas Biara Suster (KFSA/PSM/AHKYB/PSM), Ketua Wilayah (Woang/Redong/Perumnas), Utusan dari Kelompok Katergorial (Vanclar/KTM/Legio Maria/OMK). Jumlah mereka sebanyak 35 orang.






Yayasan Ayo Indonesia atas dukungan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss melakukan suatu survei pasar untuk mengetahui pasokan dan permintaan sayur-sayuran di Pasar Lembor, Ruteng, dan Borong. Hasil survei ini kemudian menjadi acuan dalam menyusun suatu panduan pola dan waktu tanam yang terfokus pada pasar  

Pohon Mangga ini tumbuh baik hingga saat ini di kebun salah satu keluarga di Paroki Lengkong Cepang. Benihnya disediakan oleh Program kerjasama Yayasan Ayo Indonesia dengan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss, tahun 2014. Didokumentasikan oleh Stef Jegaut, Selasa (15/8/2023. 




Pada program Pemberdayaan Sosial-Ekonomi, kerjasama Yayasan Ayo Indonesia dengan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss tahun 2014, salah satu kegiatannya, adalah mempromosikan pembuatan Toilet dan Septik Tank menggunakan bambu untuk menggantikan fungsi besi beton, ternyata masih bertahan kuat sampai saat ini di Lengkong Cepang. Didokumentasikan oleh Stef Jegaut,Selasa (15/8/2023).

Adalah Koperasi Simpan Pinjam Inklusi di Manggarai, 25 orang Penyandang Disabilitas telah menjadi Anggota KSP Credit Union Florette: Menyediakan Pinjaman Berbunga Rendah, melakukan Upaya Pemberdayaan Sosial Ekonomi (bisnis) dan mengajarkan Literasi/Melek Keuangan. Kerja sama dengan Yayasan Ayo Indonesia (Rumah Belajar)


Jasa Rental Kendaraan untuk Anda, Kami Siap Melayani dengan HATI:



Ayo Merawat Bumi, Rumah Kita Bersama
Paroki Ekaristi Kudus Ka Redongl

Posting Komentar

0 Komentar