Header Ads Widget

Renungan Harian Katolik; Bukan Roti Biasa

 Minggu, 11 Agustus 2024

(Pekan Biasa XIX, St Klara)



Bacaan I 1Raja-Raja 19:4-8

Mazmur Tanggapan Mzm 34:2-3.4-5.7.8-9

(Ref: Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan)

Injil Yohanes 6:41-51


"Jika seorang makan dari roti ini...." (Yoh 6:50)

Si quis ex ipso pane manducaverit)


BUKAN ROTI BIASA


KATA-KATA Yesus sungguh berdaya. Relasi mistik - spiritual antara Yesus dan para pendengar termasuk semua kita berdampak pada keabadian hidup dan keselamatan.

DALAM persatuan mulia kita dengan Yesus kita miliki harapan untuk tidak terkurung mati dalam kesementaraan. Orang Israel bertahan hidup dalam manna di padang gurun. Dan mereka mati. Yesus, sebaliknya, ingatkan pendengarNya, "Akulah Roti kehidupan yang telah turun dari surga. Jika seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selamanya" (Yoh 6:50).


TETAPI pula...


MAKAN ROTI dari Surga pun sungguh meneguhkan ziarah hidup di kesementaraan ini. Katakan itu bahwa kita masuk dalam transformasi diri demi penghayatan hidup baru dalam Kristus. Persatuan dengan Yesus, santapan rohani  adalah nutrisi spiritual yang melepaskan kita dari penjara segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian, dan fitnah, pun segala kejahatan (Ef 4:30).

ARAHKAN pandangan hidup ke kehidupan yang akan datang pun pasti 'mendesak' kita untuk hidup dalam keagungan nilai di masa kini. Iya, dalam hidup yang kita jalani ini. Rasul Paulus menggariskan beberapa keutamaan mulia yang diserukan kepada jemaat di Efesus, dan juga kepada kita sekalian.


Rasul Paulus berseru.....

"Hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesrah dan saling mengampuni....."

(Ef 4:37).


PERSATUAN kita dengan "Roti yang turun dari surga" menjadikan setiap kita sebagai Pribadi Ekaristik. Tidak saja bahwa kita diberi kekuatan untuk menjalani kehidupan ini, tetapi bahwa Ekaristi membawa kita kepada semangat pemberian diri, pelayanan, serta pengorbanan demi kehidupan yang lebih baik dan bercitra.


ADA sekian banyak hal yang mengisi hati dan pikiran kita. Yang dapat kita tangkap sebagai makanan kita: makanan keseharian, minuman pengetahuan dan aneka kenikmatan hidup. Tetapi, di atas semuanya, biarlah tak pupus kerinduan kita akan "Yesus tersamar dalam rupa ROTI" dan ia mesti  bertamu dan terus bertamu dalam hati kita..


Akhirnya...


Mari Ingat kata-kata St Madre Teresa dr Kalkuta, "Hati yang bersih merupakan tabernakel yang hidup bagi Allah"


Kamis, 08 Agustus 2024
(Pekan Biasa XVIII, St Dominikus-Pendiri Ordo Pengkotbah)

Bacaan I Yeremia 31:31-34
Mazmur Tanggapan Mzm 51:12-15.18-19
(Ref: Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah)
Injil Matius 16:13-23

"Sebab engkau tidak memikirkan apa yang dipikirkan Allah..."
Mat 16:23
(Quia non sapis ea, quae Dei sunt)

"HENDAK KURAIH PIKIRAN DAN KEHENDAK TUHAN..."

Tidak kah

KETIDAKNYAMAN sering berakibat pada perjuangan demi meraih sesuatu yang dapat menjadi jaminan? Namun pada saat yang sama sering muncul kepanikan? Di situlah keadaan gelisah batin dapat terjadi.

Lihatlah

TERDAPAT sekian banyak hal yang mesti terjadi dalam hidup kita. Semuanya sering jadi pengalaman yang tak terelakan. Menjadi peristiwa yang mesti dihadapi. Tetapi, di situlah kekuatan diri dan keimanan diuji dan ditantang.

Dan di situlah....

IBLIS mengintip dan siapkan perangkap saat yang kita pikirkan adalah  "apa yang dipikirkan manusia semata." Siapapun manusia, ia terlalu rapuh untuk hadapi badai kehidupan yang menggelora. Semua terjadi saat yang kita andalkan adalah hanyalah segala kedirian kita yang rapuh dan terbatas ini.

Saat.....

MASUK dalam "pikiran dan kehendak Allah" itulah yang menjadi ajakan kunci Yesus bagi Petrus dan bagi semua muridNya. Sebab hanya dengan cara seperti inilah setiap murid dapat menjadi tegar untuk menghadapi setiap kisah di ziarah kehidupan ini. 

Bukan kah

KITA telah terima sekian banyak hal dari Tuhan? Dan dari apa yang kita diterima itu, kita dapat hidup, bertumbuh dan berkembang. Tetapi, bukan kah dengan itu, acapkali kita bisa saja tergoda untuk menjadi segalanya? Untuk berada di luar jalur kehendak dan pikiran Allah? Sebab kita merasa punya segalanya. 

Yang diterima Petrus?

 ITULAH 'kunci kekuasaan yang amat menentukan.' Itulah Kunci Kerajaan Surga yang sungguh bernilai dan berarti. Namun, hal itu tidak menjadi jaminan untuk masuk ke dalam alam Kerajaan  Surga. Jalan masuk ke dalam Kerajaan Surga  senantiasa adalah "pikiran dan kehendak Allah."

Di hati terdalam kita terenung...

KITA tetaplah manusia yang pasti didandani oleh segala 'pikiran dan tindakan manusiawi.' Tetapi, Yesus Tuhan, tetap menuntun setiap jalan hidup kita di ziarah menuju Kepenuhan Kerajaan Surga. Di mana KasihNya selalu akan memenangkan kita semua. 

Di hidup ini...

KITA memang mesti masuk dalam 'keberanian dan kesetiaan Yesus.' Semuanya terarah pada 'jalan penderitaan, pengorbanan dan penyangkalan diri.' Satu arah jalan yang memang sungguh menantang. Tetapi, bukankah di dalam Tuhan sendiri, tetap ada harapan dan kepastian?


Verbo Dei Amorem Spiranti
St Dominikus, doakanlah kami
Tuhan memberkati.
Amin................



Pater Kons Beo, SVD


Mari kita renungkan kata-kata St. Arnoldus Janssen (perayaan 15 Januari):
  1. Pendiri SVD        :  1875
  2. Pendiri SSpS       :  1889
  3. Pendiri SSpS-Ap :  1896
  1. "Tabahkanlah hatimu dengan gembira, jangan merasa cemas bila salib-salibmu sering-sering terlalu kasar, terlalu berat dan tajam pada sisi-sisinya. Semuanya akan berakhir, tapi ganjaran yang abadi tak kan ada kesudahannya." 
  2. "Teguhkanlah hatimu dan percayalah kepada Allah. Sesudah hari-hari gelap akan menyusul hari-hari cerah. Anggaplah semuanya ini sebagai hal yang pasti."
  3. Sebagaimana seorang pengemis tidak dapat menyombongkan diri, kalau ia menerima pemberian-pemberian yang besar, demikian pula kita tidak  boleh bersikap angkuh atas anugerah-anugerah Allah."
  4. "Berbahagialah orang yang tidak takut untuk hidup dalam ribuan pengorbanan dan kekurangan demi memperoleh banyak orang bagi Kristus."
  5. "Semakin banyak kita menghormati ROH KUDUS, kita semakin layak untuk menerima karunia-karuniaNYA."

St. ARNOLDUS JANSSEN,
DOAKANLAH KAMI
AMIN


Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong, Minggu (10/3/2024) menyelenggarakan pertemuan pastoral untuk membentuk kepanitian Prosesi Sakramen Maha Kudus (Juni 2024) dan Perayaan Pesta Intan (75 tahun) Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong pada bulan juni tahun 2025, bertempat di Pendopo Pastoran.

Pertemuan dihadiri oleh Pator Paroki, Dewan Inti Pastoral, utusan komunitas Biara Suster (KFSA/PSM/AHKYB/PSM), Ketua Wilayah (Woang/Redong/Perumnas), Utusan dari Kelompok Katergorial (Vanclar/KTM/Legio Maria/OMK). Jumlah mereka sebanyak 35 orang.






Yayasan Ayo Indonesia atas dukungan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss melakukan suatu survei pasar untuk mengetahui pasokan dan permintaan sayur-sayuran di Pasar Lembor, Ruteng, dan Borong. Hasil survei ini kemudian menjadi acuan dalam menyusun suatu panduan pola dan waktu tanam yang terfokus pada pasar  

Pohon Mangga ini tumbuh baik hingga saat ini di kebun salah satu keluarga di Paroki Lengkong Cepang. Benihnya disediakan oleh Program kerjasama Yayasan Ayo Indonesia dengan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss, tahun 2014. Didokumentasikan oleh Stef Jegaut, Selasa (15/8/2023. 




Pada program Pemberdayaan Sosial-Ekonomi, kerjasama Yayasan Ayo Indonesia dengan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss tahun 2014, salah satu kegiatannya, adalah mempromosikan pembuatan Toilet dan Septik Tank menggunakan bambu untuk menggantikan fungsi besi beton, ternyata masih bertahan kuat sampai saat ini di Lengkong Cepang. Didokumentasikan oleh Stef Jegaut,Selasa (15/8/2023).

Adalah Koperasi Simpan Pinjam Inklusi di Manggarai, 25 orang Penyandang Disabilitas telah menjadi Anggota KSP Credit Union Florette: Menyediakan Pinjaman Berbunga Rendah, melakukan Upaya Pemberdayaan Sosial Ekonomi (bisnis) dan mengajarkan Literasi/Melek Keuangan. Kerja sama dengan Yayasan Ayo Indonesia (Rumah Belajar)


Jasa Rental Kendaraan untuk Anda, Kami Siap Melayani dengan HATI:



Ayo Merawat Bumi, Rumah Kita Bersama
Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong

Posting Komentar

0 Komentar