Header Ads Widget

Renungan Harian Katolik; Tuhan, Kapan Lagi Kita Berbincang Dan Berterus Terang....??

Senin, 22 Juli 2024

Gereja Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong, Keuskupan Ruteng-Flores-NTT


(Pekan Biasa XVI, St Maria Magdalena)
Bacaan I Kidung Agung 3:1-4a, atau
2Korintus 5:14 - 17
Mazmur Tanggapan Mzm 63:2.3-4.5-6.8-9
(Ref: Jiwaku haus akan Dikau, ya Allahku)
Injil Yohanes 20:1.11-18



"Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis"  Yoh 20:11
(Maria autem stabat ad monumentum foris, plorans).


"TUHAN, KAPAN LAGI KITA BERBINCANG DAN BERTERUS-TERANG...?


APA artinya mesti ke kubur pagi-pagi benar, dan saat hari masih gelap? Dan ternyata hanyalah keadaan makam kosong yang mesti ditatap? Maria Magdalena harus alami kesedihan penuh duka.

Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; Sungguh! Di Atas Semuanya Adalah Belaskasih

"Tuhanku telah diambil orang......"

ITULAH kata-kata penuh getir Maria Magdalena. Tuhan yang IA cintai telah pergi, wafat. Dan kini, bahkan jenasahNya pun tak ia temukan. Tak ada yang dapat dilakukan selain 'bertahan tak jauh dari makam dan terus menangis.'

Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; Kita Dipanggil Untuk Berbuat Baik

KASIH, ketulusan hati dan kerinduan pada Tuhan tampaknya berujung sia-sia. Sebab yang terasa hanyalah kehampaan hati dan kekosongan isi jiwa. Sebuah 'ziarah di hari masih pagi saat itu sungguh menyesakkan dada.' Magdalena sepertinya hilang kesempatan untuk 'berbincang dan berterus terang pada Tuhannya...'

Namun....

SEBUAH sapaan lembut menyentak. Nama Maria disebut. Dan satu kisah romantisme makam pun terenung: dia yang mencari justru disapa, ditangkap, dan ditemui oleh Dia yang dicari. Magdalena yang mencari justru menjadi Magdalena yang didapati Tuhannya. Tuhan hadir untuk menata (kembali) hati Maria Magdalena yang hancur dan terluka. Hati yang terkoyak di dekat makam.

Baca juga yang ini; Pojok KITAB SUCI; Bukan Garam Yang Terlalu Mengasinkan, Bukan Pula Cahaya Yang Teramat Menyilaukan

Mari tengok ke dalam diri kita sendiri....

'KITA jalani hidup seolah Tuhan telah tiada. Tuhan telah pergi. Tuhan telah diambil orang. Terasa sesak di dada saat Tuhan yang kita kasihi dan imani sekian dihina dan dinistakan. Mungkin kah kita imani Tuhan 'yang rapuh, yang binasa, yang tak berdaya, atau pun Tuhan dari alam maut dan kematian? Tidak! Tuhan kita adalah Tuhan kehidupan dan penuh harapan!!!

Marilah kita bersyukur, bahwa......
DI hari-hari dan saat-saat kegelapan hidup, setiap kita masih tetap rindukan Tuhan dan ingin menjumpaiNya. Kita pasti keliru untuk berpikir bahwa "Tuhanku telah senyap karena telah diambil orang."



Sebab?

NYATANYA, seperti kepada Maria Magdalena, nama setiap kita tetap dipanggil Tuhan. Tuhanlah yang menjumpai kita di dalam kehancuran hati dan ketakberdayaan serta kerapuhan hidup kita. Setiap kita, dalam kerinduan akan Tuhan, akan alami suasana romantisme makam.
Artinya....?

BAHWA semuanya tak bakal terhenti pada tangisan duka. Sebab semuanya akan bermuara pada air mata sukacita, sorak-sorai dan harapan. Sebab, bersama Santa Maria Magdalena, kita pun berseru: "Aku telah melihat Tuhan!" (Yoh 20:18).

Verbo Dei Amorem Spiranti
St Maria Magdalena,
Doakanlah kami...

Amin

Pater Kons Beo, SVD

Mari kita renungkan kata-kata St. Arnoldus Janssen (perayaan 15 Januari):
  1. Pendiri SVD        :  1875
  2. Pendiri SSpS       :  1889
  3. Pendiri SSpS-Ap :  1896
  1. "Tabahkanlah hatimu dengan gembira, jangan merasa cemas bila salib-salibmu sering-sering terlalu kasar, terlalu berat dan tajam pada sisi-sisinya. Semuanya akan berakhir, tapi ganjaran yang abadi tak kan ada kesudahannya." 
  2. "Teguhkanlah hatimu dan percayalah kepada Allah. Sesudah hari-hari gelap akan menyusul hari-hari cerah. Anggaplah semuanya ini sebagai hal yang pasti."
  3. Sebagaimana seorang pengemis tidak dapat menyombongkan diri, kalau ia menerima pemberian-pemberian yang besar, demikian pula kita tidak  boleh bersikap angkuh atas anugerah-anugerah Allah."
  4. "Berbahagialah orang yang tidak takut untuk hidup dalam ribuan pengorbanan dan kekurangan demi memperoleh banyak orang bagi Kristus."
  5. "Semakin banyak kita menghormati ROH KUDUS, kita semakin layak untuk menerima karunia-karuniaNYA."

St. ARNOLDUS JANSSEN,
DOAKANLAH KAMI
AMIN


Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong, Minggu (10/3/2024) menyelenggarakan pertemuan pastoral untuk membentuk kepanitian Prosesi Sakramen Maha Kudus (Juni 2024) dan Perayaan Pesta Intan (75 tahun) Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong pada bulan juni tahun 2025, bertempat di Pendopo Pastoran.

Pertemuan dihadiri oleh Pator Paroki, Dewan Inti Pastoral, utusan komunitas Biara Suster (KFSA/PSM/AHKYB/PSM), Ketua Wilayah (Woang/Redong/Perumnas), Utusan dari Kelompok Katergorial (Vanclar/KTM/Legio Maria/OMK). Jumlah mereka sebanyak 35 orang.






Yayasan Ayo Indonesia atas dukungan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss melakukan suatu survei pasar untuk mengetahui pasokan dan permintaan sayur-sayuran di Pasar Lembor, Ruteng, dan Borong. Hasil survei ini kemudian menjadi acuan dalam menyusun suatu panduan pola dan waktu tanam yang terfokus pada pasar  

Pohon Mangga ini tumbuh baik hingga saat ini di kebun salah satu keluarga di Paroki Lengkong Cepang. Benihnya disediakan oleh Program kerjasama Yayasan Ayo Indonesia dengan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss, tahun 2014. Didokumentasikan oleh Stef Jegaut, Selasa (15/8/2023) 




Pada program Pemberdayaan Sosial-Ekonomi, kerjasama Yayasan Ayo Indonesia dengan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss tahun 2014, salah satu kegiatannya, adalah mempromosikan pembuatan Toilet dan Septik Tank menggunakan bambu untuk menggantikan fungsi besi beton, ternyata masih bertahan kuat sampai saat ini di Lengkong Cepang. Didokumentasikan oleh Stef Jegaut,Selasa (15/8/2023).

Adalah Koperasi Simpan Pinjam Inklusi di Manggarai, 25 orang Penyandang Disabilitas telah menjadi Anggota KSP Credit Union Florette: Menyediakan Pinjaman Berbunga Rendah, melakukan Upaya Pemberdayaan Sosial Ekonomi (bisnis) dan mengajarkan Literasi/Melek Keuangan. Kerja sama dengan Yayasan Ayo Indonesia (Rumah Belajar)


Jasa Rental Kendaraan untuk Anda, Kami Siap Melayani dengan HATI:



Ayo Merawat Bumi, Rumah Kita Bersama
Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong

Posting Komentar

0 Komentar