(Pekan Biasa XV, St Alexius, Beato Benignus Visdomini, St Marcellina, St Leo IV-Paus ke 103)
Bacaan I Yesaya 10:5-7,13-16
Mazmur Tanggapan Mzm 94:5-6,7-8,9-10,14-15
(Ref : Tuhan tidak akan membuang umatNya)
Injil Matius 11:25-27
"Ya Bapa, itulah yang berkenan kepadaMU..." Mat 11:26
(Ita Pater: quoniam sic fuit placitum ante te)
KUMERINDUKAN TUHAN DALAM KEKECILAN DAN APA ADANYA KU
INI semua tentang diri kita sendiri. Tuhan telah ciptakan kita sebagai 'gambaran dan rupaNya sendiri.' Tidak kah kita berharga di mata Allah, Tuhan Pencipta kita?
Bagaimana pun
TETAPLAH kita tahu asal kita. Tercipta dari debu-tanah. Dihembusi nafas kehidupan. Semuanya dari Allah. Asal dan akhir dari tujuan seluruh ziarah hidup ini.
KITA miliki segala kesanggupan dan kelebihan dalam diri. Namun, kita juga punya banyak kekurangan. Tidak kah kerapuhan dan kelemahan adalah riak-riak di ziarah hidup ini. Itu semua melekat dalam diri ini.
Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; Ingin Marah? Silakan! Tapi Hati Tak Pernah Boleh Sampai Membenci....
Tetapi
KITA punya bakat dan kesanggupan dalam diri. Kita hanya perlu kesediaan hati untuk membuktikannya dalam kenyataan. Maka, persembahkanlah semuanya demi kehidupan bersama yang lebih berarti.
Tetapi...
SEKIRANYA tak punya kesanggupan dan kemampuan sekian dahsyat? Sebatas apa adanya? Biarlah kita pada menyadarinya. Sebab terkadang 'paksa dari' akan lahirkan kefatalan demi kefatalan. Karenanya jika memang tak berkemampuan, kita memang harus menepuk dada. Dan sepantasnya berucap, "Aku tak layak untuk hal semulia ini."
Tetapi
KITA punya bakat dan kesanggupan dalam diri. Kita hanya perlu kesediaan hati untuk membuktikannya dalam kenyataan. Maka, persembahkanlah semuanya demi kehidupan bersama yang lebih berarti.
Tetapi...
SEKIRANYA tak punya kesanggupan dan kemampuan sekian dahsyat? Sebatas apa adanya? Biarlah kita pada menyadarinya. Sebab terkadang 'paksa dari' akan lahirkan kefatalan demi kefatalan. Karenanya jika memang tak berkemampuan, kita memang harus menepuk dada. Dan sepantasnya berucap, "Aku tak layak untuk hal semulia ini."
Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; Tuhan Memanggilmu; Tuhan Memanggilku Pula. Dan Kita Bersama-Sama Diutusnya...
KERENDAHAN HATI dan kebijaksanaan selalu berarti 'menjalankan bakat dan kemampuan yang aku miliki. Tetapi juga mengakui tulus dan jujur bahwa saya tak ada apa-apanya untuk hal semulia itu. Sebab aku memang tak ada bakat dan kekuatan yang kumiliki.' Setidaknya itulah kerendahan hati yang ditangkap dari ungkapan hati dan nada pikiran St Teresa dari Avila.
Ingatlah...
DUNIA bisa dikacaukan oleh kecenderungan pribadi yang 'tak rendah hati.' Kita berbakat dan berkemampuan. Sayangnya, kita sekian minder untuk tak tampak mengabdikan segala kesanggupan yang dimiliki itu. Tetapi, di nuansa sebaliknya, ada yang terlalu 'paksa diri dan percaya diri berkelebihan' untuk lupa mengakui bahwa 'aku sebenarnya tak bisa.'
KERENDAHAN HATI dan kebijaksanaan selalu berarti 'menjalankan bakat dan kemampuan yang aku miliki. Tetapi juga mengakui tulus dan jujur bahwa saya tak ada apa-apanya untuk hal semulia itu. Sebab aku memang tak ada bakat dan kekuatan yang kumiliki.' Setidaknya itulah kerendahan hati yang ditangkap dari ungkapan hati dan nada pikiran St Teresa dari Avila.
Ingatlah...
DUNIA bisa dikacaukan oleh kecenderungan pribadi yang 'tak rendah hati.' Kita berbakat dan berkemampuan. Sayangnya, kita sekian minder untuk tak tampak mengabdikan segala kesanggupan yang dimiliki itu. Tetapi, di nuansa sebaliknya, ada yang terlalu 'paksa diri dan percaya diri berkelebihan' untuk lupa mengakui bahwa 'aku sebenarnya tak bisa.'
Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; Aku Berharga, Engkau Berharga, Kita Berharga, Semuanya Berharga Di Mata Tuhan
TUHAN tentu menginginkan aura hati dan jiwa kita: Apa adanya. Tuhan merindukan perjuangan kita untuk belajar dan terus belajar dari segala keterbatasan, kelemahan dan kekurangan kita. Untuk tiba pada titik paling berarti dalam hidup ini.
Sebaliknya....
MERASA diri selalu 'cerdik, benar, pandai, saleh, tanpa kekurangan, selalu di tempat pertama dan terdepan, selalu di posisi utama dan tanpa cacat' bisa menggiring seseorang kepada kesombongan rohani tidak pada tempatnya.
Dan, untuk kita?
BIARLAH kita selalu belajar dan memang kita mesti tetap berjuang di dalam kesementaraan hidup yang fana ini. Semuanya dalam pikiran yang tenang dan penuh kerendahan hati. Sebab, Tuhan tetap memberi waktu dan kesempatan buat kita. Untuk bisa memandang wajahNya. Yang lebih terang dari sinar mentari, rembulan dan bintang gemintang. Tuhan jadi tak tersembunyi. Ia hadir dalam KABAR KasihNya bagi yang 'kecil dan rendah hati....'
Verbo Dei Amorem Spiranti
Tuhan memberkati.
Amin
TUHAN tentu menginginkan aura hati dan jiwa kita: Apa adanya. Tuhan merindukan perjuangan kita untuk belajar dan terus belajar dari segala keterbatasan, kelemahan dan kekurangan kita. Untuk tiba pada titik paling berarti dalam hidup ini.
Sebaliknya....
MERASA diri selalu 'cerdik, benar, pandai, saleh, tanpa kekurangan, selalu di tempat pertama dan terdepan, selalu di posisi utama dan tanpa cacat' bisa menggiring seseorang kepada kesombongan rohani tidak pada tempatnya.
Dan, untuk kita?
BIARLAH kita selalu belajar dan memang kita mesti tetap berjuang di dalam kesementaraan hidup yang fana ini. Semuanya dalam pikiran yang tenang dan penuh kerendahan hati. Sebab, Tuhan tetap memberi waktu dan kesempatan buat kita. Untuk bisa memandang wajahNya. Yang lebih terang dari sinar mentari, rembulan dan bintang gemintang. Tuhan jadi tak tersembunyi. Ia hadir dalam KABAR KasihNya bagi yang 'kecil dan rendah hati....'
Verbo Dei Amorem Spiranti
Tuhan memberkati.
Amin
Mari kita renungkan kata-kata St. Arnoldus Janssen (perayaan 15 Januari):
- Pendiri SVD : 1875
- Pendiri SSpS : 1889
- Pendiri SSpS-Ap : 1896
- "Tabahkanlah hatimu dengan gembira, jangan merasa cemas bila salib-salibmu sering-sering terlalu kasar, terlalu berat dan tajam pada sisi-sisinya. Semuanya akan berakhir, tapi ganjaran yang abadi tak kan ada kesudahannya."
- "Teguhkanlah hatimu dan percayalah kepada Allah. Sesudah hari-hari gelap akan menyusul hari-hari cerah. Anggaplah semuanya ini sebagai hal yang pasti."
- Sebagaimana seorang pengemis tidak dapat menyombongkan diri, kalau ia menerima pemberian-pemberian yang besar, demikian pula kita tidak boleh bersikap angkuh atas anugerah-anugerah Allah."
- "Berbahagialah orang yang tidak takut untuk hidup dalam ribuan pengorbanan dan kekurangan demi memperoleh banyak orang bagi Kristus."
- "Semakin banyak kita menghormati ROH KUDUS, kita semakin layak untuk menerima karunia-karuniaNYA."
St. ARNOLDUS JANSSEN,
DOAKANLAH KAMI
AMIN
Ayo Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; MEMANG Itulah Kenyataan Hidup Yang Mesti Dihadapi
Ayo Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; Bahaya Perangai Kasar, Nalar Semestinya Sehat
Baca juga di sini, Kisah Tentang Kita ;
Adalah Koperasi Simpan Pinjam Inklusi di Manggarai, 25 orang Penyandang Disabilitas telah menjadi Anggota KSP Credit Union Florette: Menyediakan Pinjaman Berbunga Rendah, melakukan Upaya Pemberdayaan Sosial Ekonomi (bisnis) dan mengajarkan Literasi/Melek Keuangan. Kerja sama dengan Yayasan Ayo Indonesia (Rumah Belajar) |
0 Komentar