Header Ads Widget

Renungan Harian Katolik; Ayah-Ibu; Kisah-Kisah Kehidupan Yang Tetap Berlanjut

Jumat, 26 Juli 2024

Layanan Pastoral Diakonia Pemberdayaan Melalui Pengembangan Pertanian Organik Karbon
Kampung Tuke, Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong


(Pekan Biasa XVI, St Yoakim & St Ana, orangtua St Perawan Maria)

Bacaan I Putra Sirakh 44:1.10-15
Mazmur Tanggapan Mzm 132:11.13-14.17-18
(Ref: Tuhan Allah akan memberi dia takhta Daud, bapa leluhurnya)
Injil Matius 13:16-17

"...dan nama mereka hidup terus turun-temurun"  
Sirakh 44:14
(Et nomen eorum vivit in generationem et generationem)


AYAH - IBU: KISAH-KISAH KEHIDUPAN YANG TETAP BERLANJUT


Dari kisah di hari silam....
APAKAH yang dapat dibanggakan dari generasi pendahulu? Nama besar? Selaksa nilai kehidupan yang pernah dihayati? Segala kisah dan cerita kepahlawanan di waktu dulu? Setiap kita dapat menjawabnya.

Bila kita tajam menyimak:

GARIS dan aura gemilang kehidupan di waktu dulu itu memang bisa terbangkitkan dalam kenangan dan dalam cerita. Iya, setidaknya dari cerita kita hari ini yang mengalir dari 'yang sudah-sudah.' Iya, kisah-kisah kita hari ini bergerak dalam satu lintasan estafet yang mesti tetap melaju.

Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; Di Hadapan Tuhan Ada Banyak Posisi Untuk Setiap Kita. Namun Hanya Ada Satu Status: Pelayan!

Lihatlah...

NAMA mereka bakal tetap hidup dalam alunan dan aliran jalan hidup kita. Sejatinya mereka telah berjuang untuk memberikan yang terbaik dan terindah. Mewariskan semuanya dalam serba kelebihan pun keterbatasan.

Maka...

TINGGALLAH kita untuk melanjutkan semuanya. Mempertahankan yang gemilang nan cemerlang dan memberikan harapan demi hari-hari selanjutnya.
TETAPI nama yang tetap hidup itu akan tetap jadi kisah hidup dalam pengorbanan. Saat 'biji gandum itu jatuh ke tanah dan mati demi hasilkan awal dari sekian banyak kehidupan baru.' Ketika pengorbanan menjadi dasar dan kekuatan nilai-nilai yang mesti tetap mengalir dan bertahan.

Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; Tuhan Tahu Condong Hatiku, Di Lahan Subur Ataukah DI Tanah Kering Bebatuan??

RASA hormat, syukur dan terimakasih kita lantunkan bagi barisan "Yohakim dan Ana" yang sungguh berandil dalam gema dan peta perjalanan hidup setiap kita. Tetapi, tentu pula dalam nada sesal, kita mohonkan ampunan atas segala gerak laku miris, minor, dan tak sedapnya.

BAGAIMANAPUN, kita masih punya kesempatan untuk menata dan merajut terus harapan. Apa yang selayaknya diwariskan sampai ke anak cucu? Dan demi barisan generasi berikutnya?
Dalam diri.....

ST YOHAKIM dan ST ANA, dapat terenunglah nama mereka dalam citra dan kehidupan Bunda Maria, Bunda Tuhan dan Bunda Gereja, Bunda semua kita. Kepada dunia dan demi sesama, kita tetap terpanggil untuk wariskan iman - harapan dan kasih. Walau dalam cara-cara yang kecil dan sederhana. Bahkan yang oleh dunia ternilai kecil, dan penuh kurangnya...

Baca juga yang ini menarik; Ayo Belajar Melek Keuangan, Cegah Anda Jatuh Miskin

Verbo Dei Amorem Spiranti
St Yohakim & St Ana, doakanlah kami.
Tuhan memberkati. 
Amin.............


Pater Kons Beo, SVD

Mari kita renungkan kata-kata St. Arnoldus Janssen (perayaan 15 Januari):
  1. Pendiri SVD        :  1875
  2. Pendiri SSpS       :  1889
  3. Pendiri SSpS-Ap :  1896
  1. "Tabahkanlah hatimu dengan gembira, jangan merasa cemas bila salib-salibmu sering-sering terlalu kasar, terlalu berat dan tajam pada sisi-sisinya. Semuanya akan berakhir, tapi ganjaran yang abadi tak kan ada kesudahannya." 
  2. "Teguhkanlah hatimu dan percayalah kepada Allah. Sesudah hari-hari gelap akan menyusul hari-hari cerah. Anggaplah semuanya ini sebagai hal yang pasti."
  3. Sebagaimana seorang pengemis tidak dapat menyombongkan diri, kalau ia menerima pemberian-pemberian yang besar, demikian pula kita tidak  boleh bersikap angkuh atas anugerah-anugerah Allah."
  4. "Berbahagialah orang yang tidak takut untuk hidup dalam ribuan pengorbanan dan kekurangan demi memperoleh banyak orang bagi Kristus."
  5. "Semakin banyak kita menghormati ROH KUDUS, kita semakin layak untuk menerima karunia-karuniaNYA."

St. ARNOLDUS JANSSEN,
DOAKANLAH KAMI
AMIN


Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong, Minggu (10/3/2024) menyelenggarakan pertemuan pastoral untuk membentuk kepanitian Prosesi Sakramen Maha Kudus (Juni 2024) dan Perayaan Pesta Intan (75 tahun) Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong pada bulan juni tahun 2025, bertempat di Pendopo Pastoran.

Pertemuan dihadiri oleh Pator Paroki, Dewan Inti Pastoral, utusan komunitas Biara Suster (KFSA/PSM/AHKYB/PSM), Ketua Wilayah (Woang/Redong/Perumnas), Utusan dari Kelompok Katergorial (Vanclar/KTM/Legio Maria/OMK). Jumlah mereka sebanyak 35 orang.




Yayasan Ayo Indonesia atas dukungan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss melakukan suatu survei pasar untuk mengetahui pasokan dan permintaan sayur-sayuran di Pasar Lembor, Ruteng, dan Borong. Hasil survei ini kemudian menjadi acuan dalam menyusun suatu panduan pola dan waktu tanam yang terfokus pada pasar  

Pohon Mangga ini tumbuh baik hingga saat ini di kebun salah satu keluarga di Paroki Lengkong Cepang. Benihnya disediakan oleh Program kerjasama Yayasan Ayo Indonesia dengan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss, tahun 2014. Didokumentasikan oleh Stef Jegaut, Selasa (15/8/2023. 




Pada program Pemberdayaan Sosial-Ekonomi, kerjasama Yayasan Ayo Indonesia dengan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss tahun 2014, salah satu kegiatannya, adalah mempromosikan pembuatan Toilet dan Septik Tank menggunakan bambu untuk menggantikan fungsi besi beton, ternyata masih bertahan kuat sampai saat ini di Lengkong Cepang. Didokumentasikan oleh Stef Jegaut,Selasa (15/8/2023).

Adalah Koperasi Simpan Pinjam Inklusi di Manggarai, 25 orang Penyandang Disabilitas telah menjadi Anggota KSP Credit Union Florette: Menyediakan Pinjaman Berbunga Rendah, melakukan Upaya Pemberdayaan Sosial Ekonomi (bisnis) dan mengajarkan Literasi/Melek Keuangan. Kerja sama dengan Yayasan Ayo Indonesia (Rumah Belajar)


Jasa Rental Kendaraan untuk Anda, Kami Siap Melayani dengan HATI:



Ayo Merawat Bumi, Rumah Kita Bersama
Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong

Posting Komentar

0 Komentar