(Pekan Biasa X, St Antonius dr Padua, St Gerardus dr Clairvaux)
Bacaan I 1Raja-Raja 18:41-46
Mazmur Tanggapan Mzm 65:10abcd.10e-11.12-13
(Ref: Ya Allah, Engkau pantas dipuji di Sion_)
Injil Matius 5:20-25
"Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari hidup keagamaan para ahli Taurat dan orang-orang Farisi...."
Mat 5:20
(Quia nisi abundaverit iustitia vestra plus quam Scribarum, et Pharisaeorum...)
LEBIH DARI YANG SEKADAR BATAS DAN BIASA-BIASA
TANPA sadar sebenarnya ada pikiran, anggapan dan keyakinan yang sebenarnya melenceng dari yang seharusnya. Dan itu yang terjadi dalam diri kita. Kita, misalnya, sekian yakin bahwa kita ini 'baik, benar, saleh, terpuji serta terlekat pada diri segala yang indah.' Iya, semuanya itu sepertinya ada dalam diri kita!
KEASYIKAN dengan keyakinan akan 'segala yang indah' pada diri sendiri ini, bisa saja, membuat kita lupa untuk melihat diri sendiri jauh lebih dalam. Padahal sesungguhnya terdapat salah kaprah dalam relasi kita dengan Tuhan, pun dengan sesama-sesama kita!
MARI tangkap kata-kata Yesus 'lebih jauh.' Tak ada yang salah dari 'menghadap altar dan bawakan kurban persembahan.' Itulah keluhuran bakti pada Allah. Namun bagi Yesus, itu tak cukup! Di kisah 'mempersembahkan korban itu, saat teringat bahwa ada yang sakit hati dan kecewa karena kita, maka adalah kewajiban kita untuk berdamai dengan yang sakit itu.
Sejatinya....
HARMONI dan keseimbangan hidup beriman kristiani adalah 'tuntutan agung dan mulia bagi setiap murid.' Semua kita termasuk di dalamnya. Relasi dengan Tuhan dan dengan sesama sepatutnya ada dalam kemegahan sikap.
APA artinya jika tangan terentang dan mata tengadah ke langit sementara 'kaki sekian menekan dan menindas orang lain?' Kita bisa saja hanya memburu kesalehan surgawi, tetapi kita bertahan dalam kekerasan dan pengrusakan terhadap bumi dan segala isinya.
TENTU tangan kita tak berlumuran darah melalui senjata maut dan kekerasan! Sebab kita tahu dan taat akan larangan Tuhan: *Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum* (Mat 5:21).
Tetapi.....
TIDAKKAH sering terjadi bahwa 'tindakan, sikap, gelagat dan kata-kata yang membunuh justru kita akrabi? Tak cukup hanya dengan 'tak membunuh secara fisik.' Tetapi, panggilan Injili adalah panggilan kepada harapan akan kehidupan! Di situ, terucaplah kata-kata yang memberikan kekuatan dan peneguhan. Di situ ditampilkan pula sikap yang mengisyaratkan secara kuat damai dan belaskasih!
YESUS, TUHAN dan GURU mengajarkan para muridNya untuk menghayati Kasih dan Kebaikan dalam cara-cara yang kreatif, yang menantang, yang tak terbayangkan oleh 'akal sehat dan alam hati manusiawi pada alam dan lintasan datar dan biasa.'
Bagaimana pun....
SEMUA yang nyaris tak mungkin ini, bakal menjadi mungkin dan bahkan ada dalam koridor kepastian, ketika kita masuk sungguh dalam keyakinan pada Tuhan. Atau setidaknya kita 'menempatkan Hati Tuhan' untuk dapat memandang dan menyusuri ziarah bumi dalam kekuatan HATINYA. Setidaknya kita sanggup, misalnya, tinggalkan teater dan drama doa-doa dan kembali berbaikan dan berdamai dengan sesama. Iya, dengan semua yang terluka karena keangkuhan kita.....
Verbo Dei Amorem Spiranti
Tuhan memberkati.
Amin
Mari kita renungkan kata-kata St. Arnoldus Janssen (perayaan 15 Januari):
- Pendiri SVD : 1875
- Pendiri SSpS : 1889
- Pendiri SSpS-Ap : 1896
- "Tabahkanlah hatimu dengan gembira, jangan merasa cemas bila salib-salibmu sering-sering terlalu kasar, terlalu berat dan tajam pada sisi-sisinya. Semuanya akan berakhir, tapi ganjaran yang abadi tak kan ada kesudahannya."
- "Teguhkanlah hatimu dan percayalah kepada Allah. Sesudah hari-hari gelap akan menyusul hari-hari cerah. Anggaplah semuanya ini sebagai hal yang pasti."
- Sebagaimana seorang pengemis tidak dapat menyombongkan diri, kalau ia menerima pemberian-pemberian yang besar, demikian pula kita tidak boleh bersikap angkuh atas anugerah-anugerah Allah."
- "Berbahagialah orang yang tidak takut untuk hidup dalam ribuan pengorbanan dan kekurangan demi memperoleh banyak orang bagi Kristus."
- "Semakin banyak kita menghormati ROH KUDUS, kita semakin layak untuk menerima karunia-karuniaNYA."
St. ARNOLDUS JANSSEN,
DOAKANLAH KAMI
AMIN
Ayo Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; MEMANG Itulah Kenyataan Hidup Yang Mesti Dihadapi
Ayo Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; Bahaya Perangai Kasar, Nalar Semestinya Sehat
Baca juga di sini, Kisah Tentang Kita ;
Adalah Koperasi Simpan Pinjam Inklusi di Manggarai, 25 orang Penyandang Disabilitas telah menjadi Anggota KSP Credit Union Florette: Menyediakan Pinjaman Berbunga Rendah, melakukan Upaya Pemberdayaan Sosial Ekonomi (bisnis) dan mengajarkan Literasi/Melek Keuangan. Kerja sama dengan Yayasan Ayo Indonesia (Rumah Belajar) |
0 Komentar