Header Ads Widget

Renungan Harian Katolik; Ketiadaan Dan Ketanpaan Yang Membahagiakan

Senin, 01 Juli 2024










(Pekan Biasa XIII, Beato Antonio Rosmini, St Junipero Serra, St Oliver Plunkett, St Theodorikus)

Bacaan I Amos 2:6-10.13-16
Mazmur Tanggapan Mzm 50:16bc-17.18-19.20-21.22-23
(Ref: Camkanlah ini, hai kamu yang melupakan Allah)
Injil Matius 8:18-22


"...tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepalaNya" Mat 8:20 
(Filius autem hominis non habet ubi caput reclinet)


KETIADAAN DAN KETANPAAN YANG MEMBAHAGIAKAN


TAK punya liang seperti halnya serigala. Pun tak punya sarang layaknya seekor burung. Bahkan tak ada keinginan pula untuk menciptakan sarang dan menggali liang sebagai tempat berlindung. Yesus, Tuhan, sedikitpun tak punya tempat bagi DiriNya sendiri.

Tetapi juga bahwa.....

YESUS tak ingin mencari dan ciptakan rasa damai dan kenyamanan bagi DiriNya sendiri. Rasa damai, sebaliknya IA ciptakan dan temukan dalam perhatian dan perjumpaanNya dengan sesama manusia yang didera ketakberuntungan nasib. Tempat Tuhan berdiam adalah hati manusia yang damai, tersapa, bertahan penuh setia, yang bersukacita penuh kepolosan.

TERKADANG kita bisa keliru usahakan damai dan sukacita itu. Kita berusaha memburu dan ciptakan sejadinya bagi diri kita sendiri. Kita sekian berpeluh untuk dapatkan dan menimbun sekian banyak hal yang dianggap sebagai jaminan yang membahagiakan!

Kita benar-benar keliru.....

Sebaliknya....

BIARLAH kita tak miliki 'liang dan sarang rasa nyaman untuk diri sendiri' tetapi setidaknya HIDUP DAN KHARAKTER diri kitalah yang jadi 'liang dan sarang' rasa damai dan keteduhan hati bagi siapapun sesama. Sebab dari segala kekisruhan hidup itu terjadi ketika manusia ciptakan 'sarang dan liang kenyamanan bagi dirinya sendiri.' Dan semua yang lainnya perlahan-lahan ditatap dan terbingkai sebagai saingan dan musuh yang mengancam... Kita lalu jadi tegang dalam perelasian.....
Mari merenung lanjut...

"TAK mempunyai tempat untuk meletakkan kepala" itu mengungkapkan spiritualitas ketiadaan atau gelora ketanpaan. Bahwa kita diajak untuk berhadapan dengan sesama sungguh dalam rasa persahabatan manusiawi. Tanpa 'sarang dan liang kenyamanan' status, pengetahuan, kedudukan, posisi dan jabatan, atau pangkat, yang sering kali menjaraklebarkan kekariban dan kedekatan. Atau bahwa semua itu sering terlihat sebagai modal utama untuk menghakimi dan mengasingkan sesama. Iya, sesama yang tak sesuai standar 'sarang dan liang' patokan kita.

M a k a ......

Biarlah kita tak miliki liang dan tak usah pula ciptakan sarang, agar kita tahu bahwa rasa damai dan bahagia itu dapat kita alami saat kita menatap sungguh adanya sukacita yang terpancar dan dialami orang lain.

"Bro, kenapa sulit sekali melihat bahwa sesama mesti juga merasa damai dan bersukacita?"

Verbo Dei Amorem Spiranti
Tuhan memberkati. 
Amin.


Pater Kons Beo, SVD

Mari kita renungkan kata-kata St. Arnoldus Janssen (perayaan 15 Januari):
  1. Pendiri SVD        :  1875
  2. Pendiri SSpS       :  1889
  3. Pendiri SSpS-Ap :  1896
  1. "Tabahkanlah hatimu dengan gembira, jangan merasa cemas bila salib-salibmu sering-sering terlalu kasar, terlalu berat dan tajam pada sisi-sisinya. Semuanya akan berakhir, tapi ganjaran yang abadi tak kan ada kesudahannya." 
  2. "Teguhkanlah hatimu dan percayalah kepada Allah. Sesudah hari-hari gelap akan menyusul hari-hari cerah. Anggaplah semuanya ini sebagai hal yang pasti."
  3. Sebagaimana seorang pengemis tidak dapat menyombongkan diri, kalau ia menerima pemberian-pemberian yang besar, demikian pula kita tidak  boleh bersikap angkuh atas anugerah-anugerah Allah."
  4. "Berbahagialah orang yang tidak takut untuk hidup dalam ribuan pengorbanan dan kekurangan demi memperoleh banyak orang bagi Kristus."
  5. "Semakin banyak kita menghormati ROH KUDUS, kita semakin layak untuk menerima karunia-karuniaNYA."

St. ARNOLDUS JANSSEN,
DOAKANLAH KAMI
AMIN

Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong, Minggu (10/3/2024) menyelenggarakan pertemuan pastoral untuk membentuk kepanitian Prosesi Sakramen Maha Kudus (Juni 2024) dan Perayaan Pesta Intan (75 tahun) Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong pada bulan juni tahun 2025, bertempat di Pendopo Pastoran.

Pertemuan dihadiri oleh Pator Paroki, Dewan Inti Pastoral, utusan komunitas Biara Suster (KFSA/PSM/AHKYB/PSM), Ketua Wilayah (Woang/Redong/Perumnas), Utusan dari Kelompok Katergorial (Vanclar/KTM/Legio Maria/OMK). Jumlah mereka sebanyak 35 orang.






Yayasan Ayo Indonesia atas dukungan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss melakukan suatu survei pasar untuk mengetahui pasokan dan permintaan sayur-sayuran di Pasar Lembor, Ruteng, dan Borong. Hasil survei ini kemudian menjadi acuan dalam menyusun suatu panduan pola dan waktu tanam yang terfokus pada pasar  

   Pohon Mangga ini tumbuh baik hingga saat ini di kebun salah satu keluarga di Paroki Lengkong Cepang. Benihnya disediakan oleh Program kerjasama Yayasan Ayo Indonesia dengan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss, tahun 2014. 
Didokumentasikan oleh
Stef Jegaut, Selasa (15/8/2023) 





Pada program Pemberdayaan Sosial-Ekonomi, kerjasama Yayasan Ayo Indonesia dengan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss tahun 2014, salah satu kegiatannya, adalah mempromosikan pembuatan Toilet dan Septik Tank menggunakan bambu untuk menggantikan fungsi besi beton, ternyata masih bertahan kuat sampai saat ini di Lengkong Cepang. Didokumentasikan oleh Stef Jegaut,Selasa (15/8/2023).

Adalah Koperasi Simpan Pinjam Inklusi di Manggarai, 25 orang Penyandang Disabilitas telah menjadi Anggota KSP Credit Union Florette: Menyediakan Pinjaman Berbunga Rendah, melakukan Upaya Pemberdayaan Sosial Ekonomi (bisnis) dan mengajarkan Literasi/Melek Keuangan. Kerja sama dengan Yayasan Ayo Indonesia (Rumah Belajar)


Jasa Rental Kendaraan untuk Anda, Kami Siap Melayani dengan HATI:



Ayo Merawat Bumi, Rumah Kita Bersama
Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong

Posting Komentar

0 Komentar