(Pekan Biasa V, St Hieronimus Emiliani, St Yosefina Bakhita)
Bacaan I 1Raja-Raja 11:4-13
Mazmur Tanggapan Mzm 106:3-4.35-36.37.40
(Ref: Ingatlah akan daku, ya Tuhan, demi kemurahanMu terhadap umat)
Injil Markus 7:24-30
(Propter hunc sermonem...)
KATA-KATA ITU BERDAYA....
ADA kerinduan, ada rasa hati, ada getaran jiwa, dan ada harapan. Semuanya hendak kita pancarkan pada Tuhan. Kita bungkuskan semuanya itu dalam KATA. Yang diucapkan pun dalam kata yang tak terucapkan. Itulah DOA kita.
Ayo Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; Yang Terutama Adalah Tuhan. Yang Lainnya Pasti Ditambahkan Buat Kita
DI HADAPAN Tuhan, kita tetaplah ciptaan. Karenanya, sedikitpun tak sanggup kita bakal kalahkan Tuhan. Bagaimanapun, ada caranya kita dapat 'melemahkan Tuhan.' Membuat Tuhan arahkan perhatianNya pada harapan dan keinginan hati kita. Itulah Doa. 'Doa adalah senjata ampuh manusia melemahkan Tuhan.' Itulah setidaknya keyakinan dari St Yohanes Krisostomus.
PEREMPUAN Yunani, berkebangsaan Siro-Fenesia itu datang pada Yesus dalam kata-kata penuh harapan. Dibungkusnya dalam penyerahan diri penuh iman. Ia ingin 'lemahkan Tuhan' dalam kata-kata jeritan hati. Semoga anak perempuannya tak lagi dikuasai roh jahat. Dan perempuan itu didengarkan. Anaknya terbebaskan! Yesus membenarkan si perempuan itu: "Karena kata-katamu itu" (Mrk 7:29).
Ayo Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; Suka Mendengar, Teliti Mendengar Dan Bijak Mendengar
PEREMPUAN Yunani, berkebangsaan Siro-Fenesia itu datang pada Yesus dalam kata-kata penuh harapan. Dibungkusnya dalam penyerahan diri penuh iman. Ia ingin 'lemahkan Tuhan' dalam kata-kata jeritan hati. Semoga anak perempuannya tak lagi dikuasai roh jahat. Dan perempuan itu didengarkan. Anaknya terbebaskan! Yesus membenarkan si perempuan itu: "Karena kata-katamu itu" (Mrk 7:29).
Ayo Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; Suka Mendengar, Teliti Mendengar Dan Bijak Mendengar
KATA-KATA itu sungguh berdaya. Ia terucap sebagai ungkapan rasa dan isi jiwa kita. Dalam kata-kata terbungkus niat-niat dan intensi kita. Sepantasnya kita tersadar sesadar-sadarnya: Rangkaian kata itu acap kali tercemar oleh keinginan suram, serta hasrat gelap tak sedap. Yang berakar mula dari kegalauan rasa hati tak sejuk. Kebencian termasuk di dalamnya.
ADA nasihat bijak yang kita pelajari dari buku suci, pun yang jadi warisan lisan leluhur: "Jadilah bercitra dalam kata-kata, dalam tutur bicara, dalam ucapan, dan dalam bahasamu." Semuanya dipadatkan dalam alarm penuh tegas demi keteraturan kata-kata serta keindahan dan kesejukan lidah (cf Yak 3). Agar kita janganlah menistakan sesama selincahnya. Apalagi bila mesti mengutuknya segarangnya. Jangan!!
MAKA datanglah kepada Tuhan sambil membawa kata-kata penuh harapan, berdaya permohonan dan berkat. Kita ingin 'melemahkan Tuhan' demi hidup saudara-saudari kita, tetangga kita, sahabat dan kenalan kita, bahkan demi orang yang memusuhi dan melukai kita sekalipun. Agar semuanya ada dalam "berkat dan lindungan Tuhan sendiri."
Jang lupa baca yang ini; Pojok Kitab Suci; Ke Dunia yang Terluka: Di Situlah Kita Diutus
ADA nasihat bijak yang kita pelajari dari buku suci, pun yang jadi warisan lisan leluhur: "Jadilah bercitra dalam kata-kata, dalam tutur bicara, dalam ucapan, dan dalam bahasamu." Semuanya dipadatkan dalam alarm penuh tegas demi keteraturan kata-kata serta keindahan dan kesejukan lidah (cf Yak 3). Agar kita janganlah menistakan sesama selincahnya. Apalagi bila mesti mengutuknya segarangnya. Jangan!!
MAKA datanglah kepada Tuhan sambil membawa kata-kata penuh harapan, berdaya permohonan dan berkat. Kita ingin 'melemahkan Tuhan' demi hidup saudara-saudari kita, tetangga kita, sahabat dan kenalan kita, bahkan demi orang yang memusuhi dan melukai kita sekalipun. Agar semuanya ada dalam "berkat dan lindungan Tuhan sendiri."
Jang lupa baca yang ini; Pojok Kitab Suci; Ke Dunia yang Terluka: Di Situlah Kita Diutus
KIRANYA kisah perempuan Yunani berkebangsaan Siro-Fenesia itu menjadi ilham bening bagi kita dalam berkata-kata penuh harapan pada Tuhan. Demi sesama-sesama kita. Dan pada saatnya, Tuhan membenarkan setiap kita: "Karena kata-katamu itu...."
Mengapa tidak?
Verbo Dei Amorem Spiranti
Tuhan memberkati.
Amin
Mari kita renungkan kata-kata St. Arnoldus Janssen (perayaan 15 Januari):
- Pendiri SVD : 1875
- Pendiri SSpS : 1889
- Pendiri SSpS-Ap : 1896
- "Tabahkanlah hatimu dengan gembira, jangan merasa cemas bila salib-salibmu sering-sering terlalu kasar, terlalu berat dan tajam pada sisi-sisinya. Semuanya akan berakhir, tapi ganjaran yang abadi tak kan ada kesudahannya."
- "Teguhkanlah hatimu dan percayalah kepada Allah. Sesudah hari-hari gelap akan menyusul hari-hari cerah. Anggaplah semuanya ini sebagai hal yang pasti."
- Sebagaimana seorang pengemis tidak dapat menyombongkan diri, kalau ia menerima pemberian-pemberian yang besar, demikian pula kita tidak boleh bersikap angkuh atas anugerah-anugerah Allah."
- "Berbahagialah orang yang tidak takut untuk hidup dalam ribuan pengorbanan dan kekurangan demi memperoleh banyak orang bagi Kristus."
- "Semakin banyak kita menghormati ROH KUDUS, kita semakin layak untuk menerima karunia-karuniaNYA."
St. ARNOLDUS JANSSEN,
DOAKANLAH KAMI
AMIN
Ayo Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; MEMANG Itulah Kenyataan Hidup Yang Mesti Dihadapi
Ayo Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; Bahaya Perangai Kasar, Nalar Semestinya Sehat
Baca juga di sini, Kisah Tentang Kita ;
Adalah Koperasi Simpan Pinjam Inklusi di Manggarai, 25 orang Penyandang Disabilitas telah menjadi Anggota KSP Credit Union Florette: Menyediakan Pinjaman Berbunga Rendah, melakukan Upaya Pemberdayaan Sosial Ekonomi (bisnis) dan mengajarkan Literasi/Melek Keuangan. Kerja sama dengan Yayasan Ayo Indonesia (Rumah Belajar) |
0 Komentar