Header Ads Widget

Renungan Katolik Khusus Hari Minggu; Sebenarnya Apa Yang Ingin Kita Lihat?

Minggu, 07 Januari 2024(Hari Raya Penampakan Tuhan)

Bacaan I Yesaya 60:1-6
Mazmur Tanggapan Mzm 72:1-2.7-8.10-13
Bacaan II Efesus 3:2-3a.5-6
Injil Matius 2:1-12


"Ketika melihat bintang itu...." Mat 2:10
(Videntes autem stellam)


SEBENARNYA APA YANG INGIN KITA LIHAT?


APA yang dilihat para majus itu adalah BintangNya di Timur. Itulah petunjuk alam bahwa seorang Raja Baru telah dilahirkan. BintangNya itu jadi tanda sukacita (cf Mat 2,:10). Ketiganya telah tinggalkan negeri sendiri. Berangkat ke tanah yang jauh. Demi menjumpai Sang Raja Baru.

Ayo baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; Apalah Artinya Kasih Itu Jika Tanpa Kenyataan

SAAT ada ketajaman pikiran membaca tanda langit, ketika ada kerinduan dan kerendahan hati untuk mendapatkan Sang Raja Baru untuk kemudian menyembahNya, maka pengorbanan menjadi jalan indah yang dilewati. Itulah kisah perjalanan Para Majus dari Timur.

Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; Kasih Itu Segalanya

HERODES, penguasa di Yerusalem itu, tak pernah melihat BintangNya di langit. Kehadiran para Majus itu dan berita yang diperdengarkan kepadanya jadi sumber 'keterkejutan, kecemasan dan ketakutan.' Herodes memang tak pernah melihat BintangNya. Sebab yang hanya mau dilihat Herodes adalah kekuasaannya, posisinya, jabatannya atau kedudukannya yang mesti tetap digenggamannya, dan tetap dikuasainya.

YESUS, TUHAN, RAJA dan JURUSELAMAT DUNIA telah lahir. Dan hari ini, iya hari ini, DIA telah menampakkan DiriNya. Satu pertanyaan untuk direnungkan: "Apakah kita sanggup melihat dan memandangNya?"

JIKA kita tidak atau belum sanggup masuk dalam Kisah Tuhan yang menampakkan Diri, dan karenanya kita tak sanggup memandangNya,' barangkali saja kita masih terpusat pada apa yang ingin kita lihat dengan ego kita sebagai kendalinya. Dan yang ingin kita lihat itu bisa jadi hanyalah sebatas kepentingan diri sendiri atau pun kelompok sendiri.

DI MALAM Natal terdengar alunan suara: "Malam Kudus, sunyi senyap. Lelaplah dunia..." Di hari Penampakan Tuhan, Natal menjadi ramai dan penuh keterkejutan. Dunia tak boleh menjadi terlelap. Sebab dunia, di dalam spirit Penampakan Tuhan, kiranya segera menjadi dunia yang terjaga!

MARI kita saling 'menuntun dan berjalan bersama sambil melihat BintangNya di Timur.' Dan pada saatnya, kita bersama dapat 'menyembahNya.' Yesus, Sang Raja lahir dalam 'kemiskinan dan kesederhanaan.' Dia tetap menampakkan Diri dalam dunia yang terluka, dunia yang tercabik oleh sekian kejamnya tragedi kemanusiaan dan kehidupan.

Ayo baca juga yang ini; Pembangunan Berketahanan Iklim (PBI) Melalui Pendekatan Kawasan Dan Lintas Sektor

WALAU 'BintangNya di Timur' banyak kali tak terlihat oleh karena hati kita yang sering tercemar di dalam amarah, benci, iri hati, ketaksukaan terhadap sesama, serta kesombongan, kiranya Natal tetap menjadi isyarat sukacita, harapan, Kasih dan Kehidupan bagi diri kita sendiri dan bagi dunia.

Verbo Dei Amorem Spiranti
Selamat Hari Raya Penampakan Tuhan
Tuhan memberkati.
Amin


Mari kita renungkan kata-kata St Arnoldus Janssen (perayaan 15 Januari):
-Pendiri SVD        : 1875
-Pendiri SSpS       :  1889
-Pendiri SSpS-Ap:  1896

  1. "Tabahkanlah hatimu dengan gembira, jangan merasa cemas bila salib-salibmu sering-sering terlalu kasar, terlalu berat dan tajam pada sisi-sisinya. Semuanya akan berakhir, tapi ganjaran yang abadi tak kan ada kesudahannya." 
  2. "Teguhkanlah hatimu dan percayalah kepada Allah. Sesudah hari-hari gelap akan menyusul hari-hari cerah. Anggaplah semuanya ini sebagai hal yang pasti."
  3. Sebagaimana seorang pengemis tidak dapat menyombongkan diri, kalau ia menerima pemberian-pemberian yang besar, demikian pula kita tidak  boleh bersikap angkuh atas anugerah-anugerah Allah."
  4. "Berbahagialah orang yang tidak takut untuk hidup dalam ribuan pengorbanan dan kekurangan demi memperoleh banyak orang bagi Kristus."
  5. "Semakin banyak kita menghormati ROH KUDUS, kita semakin layak untuk menerima karunia-karuniaNYA."

St. ARNOLDUS JANSSEN,
DOAKANLAH KAMI
AMIN


Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; Bahaya Perangai Kasar, Nalar Semestinya Sehat


Baca juga di sini, Kisah Tentang Kita ;
https://www.indonesiana.id/profil/27530/Richard-Roden 


Yayasan Ayo Indonesia atas dukungan Missionprokur SVD Steinhauzen Swiss melakukan suatu survei pasar untuk mengetahui pasokan dan permintaan sayur-sayuran di Pasar Lembor, Ruteng, dan Borong. Hasil survei ini kemudian menjadi acuan dalam menyusun suatu panduan pola dan waktu tanam yang terfokus pada pasar  

   Mangga bantuan dari Program kerjasama Yayasan Ayo Indonesia dengan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss, ternyata tumbuh baik dan sudah menghasilkan uang untuk penerima bantuan bibit mangga tersebut tahun 2014 di Lengkong Cepang, Lembor Selatan.Didokumentasikan oleh Stef Jegaut, Selasa (15/8/2023) 




Pada program Pemberdayaan Sosial-Ekonomi, kerjasama Yayasan Ayo Indonesia dengan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss tahun 2014, salah satu kegiatannya, adalah mempromosikan pembuatan Toilet dan Septik Tank menggunakan bambu untuk menggantikan fungsi besi beton, ternyata masih bertahan kuat sampai saat ini di Lengkong Cepang. Didokumentasikan oleh Stef Jegaut,Selasa (15/8/2023).

Adalah Koperasi Simpan Pinjam Inklusi di Manggarai, 25 orang Penyandang Disabilitas telah menjadi Anggota KSP Credit Union Florette: Menyediakan Pinjaman Berbunga Rendah, melakukan Upaya Pemberdayaan Sosial Ekonomi (bisnis) dan mengajarkan Literasi/Melek Keuangan. Kerja sama dengan Yayasan Ayo Indonesia (Rumah Belajar)


Jasa Rental Kendaraan untuk Anda, Kami Siap Melayani dengan HATI:




Ayo Merawat Bumi, Rumah Kita Bersama
Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong

Posting Komentar

0 Komentar