Header Ads Widget

Renungan Harian Katolik; ISRAEL Paksa Hadirkan Tuhan Dalam Peperangan Itu

Kamis, 11 Januari 2024(Pekan I Biasa, St Paulinus dr Aquileia, St Petrus Balsamus, St Theodosius)


Bacaan I 1Samuel 4:1-11
Mazmur Tanggapan Mzm 44:10-11.14-15.24-25
(Reff: Bebaskanlah kami, ya Tuhan, demi kasih setiaMu)
Injil Markus 1:40-45




"Lalu berperanglah orang Filistin, sehingga orang Israel terpukul kalah" 1Sam 4:10

(Pugnaverunt ergo Philisthim et caesus est Israhel...)

BUKAN TUHAN DARURAT

ADA keyakinan kuat dalam diri Israel. Pasukan Filistin pasti bisa dipukul mundur dan kalah dalam perang. Itu terjadi jika Tabut Perjanjian diambil dari Silo. Lalu diandalkan bagai senjata perang. Serentak jadi benteng pertahanan bagi Israel.

NAMUN semua harapan itu sirna. Filistin yang semula dalam ketakutan, "Celakalah kita!", justru menjadi Filistin yang tangguh dalam peperangan itu. Dan Israel pun terlalu mudah untuk ditaklukkan. Tak cuma gugur tiga puluh ribu pasukan, Israel malah jadi hancur tak berarti di saat: Tabut Allah pun dirampas (1Sam 4:11).

Ayo baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; KITA Jalani Hidup Dalam Ziarah Penuh Goncangan Dan Tanpa Kepastian

ISRAEL paksa hadirkan Tuhan dalam peperangan itu. Namun bukan kemenangan yang diraih. Kekalahan telak malah mesti dialami. Allah telah dipaksa untuk terlibat. Sayangnya, Israel sendiri telah jauh dari jalan iman dan harapan pada Yahwe. Dan bagi perenungan kita?

ENTAHKAH agama itu adalah jalan, di atasnya kita berlangkah menuju Tuhan? Atau kah agama itu tak ubah bagai perangkap untuk menjebak Tuhan masuk dalam keinginan kita yang acapkali kerdil dan sempit?

Ayo baca juga yang ini; Renungan Katolik Khusus Hari Minggu; Sebenarnya Apa Yang Ingin Kita Lihat?

SEPERTINYA Tuhan telah 'dipaksa untuk masuk dalam kurungan agama' Lalu manusia jadinya bebas untuk mainkan hukum-hukumnya sendiri. Sambil berlindung dalam nama Agama. Dan nama Allah sendiri telah dibuat jadi 'hak paten.' Demi amankan segala hasrat dan kepentingan sendiri.

ISRAEL yakin diri 'benar, istimewa, terpilih, beriman, berstatus halal, serta miliki Tuhan' untuk amankan segala kehendak hati dan kepentingannya. Ternyata, semuanya berujung maut dan mesti mengalami kematian sia-sia.

APA arti politik identitas 'Tabut Perjanjian' jika akhirnya kekalahan dan maut lah yang harus dialami Israel? Di titik ini, kita sepatutnya menjadi tahu: iman pribadi yang berakar dalam, selalu lebih kokoh dari sekedar 'iman identitas massif' yang hanya sebatas tertampak atau selalu ditampak-tampakkan.

KEYAKINAN berjamaah seperti itu selalu berkiblat pada alam ramai-ramai, menggelegar, sangar, penuh ancaman, tak nyaman dan bahkan berkarib dengan maut dan kematian.

Ayo baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; Bersatu Dalam Kasih Yesus, Tuhan, Dan BersamaNya Memaklumkan Kasih Itu...

BIARLAH Tabut Perjanjian itu dirampas, agar Israel bisa masuk pada keteduhan iman pribadi. Yang merindukan Tuhan secara benar. Sebab hanya dengan jalan itulah Israel bisa memenangkan arti kehidupan yang sebenarnya.

ADAKAH sesuatu yang mesti dirampas dari diri kita agar kita sejuk di jalan hidup ini? Setidaknya, agar punya hati penuh teduh dalam perjumpaan kita dengan sesama?

Verbo Dei Amorem Spiranti
Tuhan memberkati.
Amin



Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; Bahaya Perangai Kasar, Nalar Semestinya Sehat
Mari kita renungkan kata-kata St. Arnoldus Janssen (perayaan 15 Januari):
  1. Pendiri SVD        :  1875
  2. Pendiri SSpS       :  1889
  3. Pendiri SSpS-Ap :  1896
  1. "Tabahkanlah hatimu dengan gembira, jangan merasa cemas bila salib-salibmu sering-sering terlalu kasar, terlalu berat dan tajam pada sisi-sisinya. Semuanya akan berakhir, tapi ganjaran yang abadi tak kan ada kesudahannya." 
  2. "Teguhkanlah hatimu dan percayalah kepada Allah. Sesudah hari-hari gelap akan menyusul hari-hari cerah. Anggaplah semuanya ini sebagai hal yang pasti."
  3. Sebagaimana seorang pengemis tidak dapat menyombongkan diri, kalau ia menerima pemberian-pemberian yang besar, demikian pula kita tidak  boleh bersikap angkuh atas anugerah-anugerah Allah."
  4. "Berbahagialah orang yang tidak takut untuk hidup dalam ribuan pengorbanan dan kekurangan demi memperoleh banyak orang bagi Kristus."
  5. "Semakin banyak kita menghormati ROH KUDUS, kita semakin layak untuk menerima karunia-karuniaNYA."

St. ARNOLDUS JANSSEN,
DOAKANLAH KAMI
AMIN

Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong, Minggu (10/3/2024) menyelenggarakan pertemuan pastoral untuk membentuk kepanitian Prosesi Sakramen Maha Kudus (Juni 2024) dan Perayaan Pesta Intan (75 tahun) Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong pada bulan juni tahun 2025, bertempat di Pendopo Pastoran. Pertemuan dihadiri oleh Pator Paroki, Dewan Inti Pastoral, utusan komunitas Biara Suster (KFSA/PSM/AHKYB/PSM), Ketua Wilayah (Woang/Redong/Perumnas), Utusan dari Kelompok Katergorial (Vanclar/KTM/Legio Maria/OMK). Jumlah mereka sebanyak 35 orang.





Yayasan Ayo Indonesia atas dukungan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss melakukan suatu survei pasar untuk mengetahui pasokan dan permintaan sayur-sayuran di Pasar Lembor, Ruteng, dan Borong. Hasil survei ini kemudian menjadi acuan dalam menyusun suatu panduan pola dan waktu tanam yang terfokus pada pasar  

   Pohon Mangga ini tumbuh baik hingga saat ini di kebun salah satu keluarga di Paroki Lengkong Cepang. Benihnya disediakan oleh Program kerjasama Yayasan Ayo Indonesia dengan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss, tahun 2014. 
Didokumentasikan oleh
Stef Jegaut, Selasa (15/8/2023) 





Pada program Pemberdayaan Sosial-Ekonomi, kerjasama Yayasan Ayo Indonesia dengan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss tahun 2014, salah satu kegiatannya, adalah mempromosikan pembuatan Toilet dan Septik Tank menggunakan bambu untuk menggantikan fungsi besi beton, ternyata masih bertahan kuat sampai saat ini di Lengkong Cepang. Didokumentasikan oleh Stef Jegaut,Selasa (15/8/2023).

Adalah Koperasi Simpan Pinjam Inklusi di Manggarai, 25 orang Penyandang Disabilitas telah menjadi Anggota KSP Credit Union Florette: Menyediakan Pinjaman Berbunga Rendah, melakukan Upaya Pemberdayaan Sosial Ekonomi (bisnis) dan mengajarkan Literasi/Melek Keuangan. Kerja sama dengan Yayasan Ayo Indonesia (Rumah Belajar)


Jasa Rental Kendaraan untuk Anda, Kami Siap Melayani dengan HATI:



Ayo Merawat Bumi, Rumah Kita Bersama
Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong

Posting Komentar

0 Komentar