Header Ads Widget

Renungan Harian Katolik; Iman Kita Terlalu Kerdil Dan Rapuh Bagi Benih Sabda Tuhan Yang Ditabur.

Rabu, 24 Januari 2024
(Pekan Biasa III, St Fransiskus dr Sales, St Felisianus dr Foligno, Beato Luigi Prendushi)

Bacaan I 2Samuel 7:4-17

Mazmur Tanggapan Mzm 89:4-5.27-28.29-30

(Ref: Bagi dia, AKU akan memelihara kasih setiaKU untuk selama-lamanya)

Injil Markus 4:1-20

"Dengarlah! Adalah seorang penabur keluar untuk menabur...." Markus 4:3
(Audite: ecce exiit seminans ad seminandum)

TUHAN selalu menabur. Tuhan menabur yang indah, yang baik, yang pantas dan bernilai di dalam hati setiap kita. Tuhan menabur benih-benih Firman.

DAN BETAPA Tuhan merindukan bahwa yang ditaburkanNya itu akan datangkan hasil berlimpah. Yesus melukiskannya dalam ungkapan: 'tiga puluh kali lipat, enam puluh kali lipat bahkan hingga seratus kali lipat.' Itulah pergandaan benih Firman yang bakal datang dalam kisah Sang Penabur.

Ayo baca juga yang ini; Satu Permenugan Iman Katolik; Sssst, Apa Ada yang Memang Tak Suka Denganmu?

SAYANGNYA, tak semua kisah menabur itu berujung manis. Tiba pada target harapannya. Sebab ladang hati manusia tak selamanya jadi alam 'tanah terjanji.' Karenanya yang 'ditaburkan itu bakal berakhir dalam kesia-siaan.' Tak menghasilkan apa-apa.  Iman kita terlalu kerdil dan rapuh bagi benih Sabda Tuhan yang ditabur.

MUNGKINKAH itu adalah 'iman kualitas pinggir jalan?' Yang segera lenyap pergi oleh kekuatan lain yang lebih dahsyat. Ada lagi 'iman sukacita sesaat.' Itulah imam gebyar sekedar mood-mood, seturut suka-sukanya, di saat ada mau-maunya. Namun sayangnya pula, ia tak bertahan dalam 'suasana terik mentari penuh tantangan.'

Ayo baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; Jalan Hidup Kita Di Tangan Tuhan, Carilah Penuh Kesetiaan

DAN ada lagi type iman yang sekian panik karena merasa didera oleh segala kegalauan. Di situ penyerahan diri pada Tuhan sekian tak berakar. Karena itulah ia ingin mencari untuk lebih berkiblat pada apapun yang terasa lebih menguntungkan dan menjamin.

MEMBIARKAN diri dan suasana hati sendiri sebagai ladang hati tempat benih firman Tuhan ditaburkan bukanlah perkara gampangan. Sebabnya? Karena umumnya kita bisa saja terlalu berpatokan dan terikat mati pada kerajaan diri sendiri. Praktisnya?

CARA pikir dan isi pikiran kita iya 'seperti itu sudah.' Keras dan sulit berubah bagai 'batu wadas.' Dan Nilai-nilai hidup dan iman kita sekian rapuh oleh pengaruh 'alam semak belukar yang menghimpit.' Kita 'gagal dan roboh tiang iman' karena merasa terkepung oleh lingkungan yang tak mendukung.'


TETAPI di sisi lain, kontemplasikan diri Anda sendiri sebagai murid 'yang Tuhan panggil dan utus untuk menabur.' Anda tentu mengharapkan bakal menabur di 'tempat basah dan subur.' Dan segera menghasilkan 'buah-buah berlimpah.' Di titik ini tentu tak ada soal saat semuanya demi kebaikan bersama serta demi kemuliaan Nama Tuhan. Menjadi soal sekiranya 'tiga puluh, enam puluh atau serarus kali lipat itu' bermuara hanya pada kepentingan diri sendiri yang penuh gelisah dan bahkan tamak.

JIKA dalam situasi penuh tantangan dan kesulitan bagai lukisan 'batu wadas dan semak belukar' yang menghimpit benih Sabda yang bertumbuh, maka betapa mulianya daya tahan, kesetiaan, perjuangan dan pengorbanan itu sekiranya Anda, dalam iman pada Tuhan, sanggup mengubahnya sebagai 'alam subur penuh harapan' demi pergandaan benih-benih Sabda Allah.

Dan kita sepantasnya tetaplah setia dalam spirit dan jalur yang sedemikian ini.

Verbo Dei Amorem Spiranti
Tuhan memberkati.
Amin


Ayo baca juga yang ini; 
https://www.indonesiana.id/read/170560/layanan-pastoral-ekologi-integral-diimplementasi-di-paroki-ekaristi-kudus-ka-redong-tahun-2024


Mari kita renungkan kata-kata St. Arnoldus Janssen (perayaan 15 Januari):
  1. Pendiri SVD        :  1875
  2. Pendiri SSpS       :  1889
  3. Pendiri SSpS-Ap :  1896
  1. "Tabahkanlah hatimu dengan gembira, jangan merasa cemas bila salib-salibmu sering-sering terlalu kasar, terlalu berat dan tajam pada sisi-sisinya. Semuanya akan berakhir, tapi ganjaran yang abadi tak kan ada kesudahannya." 
  2. "Teguhkanlah hatimu dan percayalah kepada Allah. Sesudah hari-hari gelap akan menyusul hari-hari cerah. Anggaplah semuanya ini sebagai hal yang pasti."
  3. Sebagaimana seorang pengemis tidak dapat menyombongkan diri, kalau ia menerima pemberian-pemberian yang besar, demikian pula kita tidak  boleh bersikap angkuh atas anugerah-anugerah Allah."
  4. "Berbahagialah orang yang tidak takut untuk hidup dalam ribuan pengorbanan dan kekurangan demi memperoleh banyak orang bagi Kristus."
  5. "Semakin banyak kita menghormati ROH KUDUS, kita semakin layak untuk menerima karunia-karuniaNYA."

St. ARNOLDUS JANSSEN,
DOAKANLAH KAMI
AMIN

Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong, Minggu (10/3/2024) menyelenggarakan pertemuan pastoral untuk membentuk kepanitian Prosesi Sakramen Maha Kudus (Juni 2024) dan Perayaan Pesta Intan (75 tahun) Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong pada bulan juni tahun 2025, bertempat di Pendopo Pastoran. Pertemuan dihadiri oleh Pator Paroki, Dewan Inti Pastoral, utusan komunitas Biara Suster (KFSA/PSM/AHKYB/PSM), Ketua Wilayah (Woang/Redong/Perumnas), Utusan dari Kelompok Katergorial (Vanclar/KTM/Legio Maria/OMK). Jumlah mereka sebanyak 35 orang.



Yayasan Ayo Indonesia atas dukungan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss melakukan suatu survei pasar untuk mengetahui pasokan dan permintaan sayur-sayuran di Pasar Lembor, Ruteng, dan Borong. Hasil survei ini kemudian menjadi acuan dalam menyusun suatu panduan pola dan waktu tanam yang terfokus pada pasar  

   Pohon Mangga ini tumbuh baik hingga saat ini di kebun salah satu keluarga di Paroki Lengkong Cepang. Benihnya disediakan oleh Program kerjasama Yayasan Ayo Indonesia dengan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss, tahun 2014. 
Didokumentasikan oleh
Stef Jegaut, Selasa (15/8/2023) 





Pada program Pemberdayaan Sosial-Ekonomi, kerjasama Yayasan Ayo Indonesia dengan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss tahun 2014, salah satu kegiatannya, adalah mempromosikan pembuatan Toilet dan Septik Tank menggunakan bambu untuk menggantikan fungsi besi beton, ternyata masih bertahan kuat sampai saat ini di Lengkong Cepang. Didokumentasikan oleh Stef Jegaut,Selasa (15/8/2023).

Adalah Koperasi Simpan Pinjam Inklusi di Manggarai, 25 orang Penyandang Disabilitas telah menjadi Anggota KSP Credit Union Florette: Menyediakan Pinjaman Berbunga Rendah, melakukan Upaya Pemberdayaan Sosial Ekonomi (bisnis) dan mengajarkan Literasi/Melek Keuangan. Kerja sama dengan Yayasan Ayo Indonesia (Rumah Belajar)


Jasa Rental Kendaraan untuk Anda, Kami Siap Melayani dengan HATI:



Ayo Merawat Bumi, Rumah Kita Bersama
Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong


Posting Komentar

0 Komentar