Header Ads Widget

Renungan Harian Katolik; Tak Mesti Tetap Bertahan Di Alam Danau

Kamis, 30 November 2023(Pekan Biasa XXXIV, St Andreas, Rasul)

Bacaan I Roma 10:9-18
Mazmur Tanggapan Mzm 19:2-3.4-5
Injil Matius 4:18-22



"Mereka pun segera meninggalkan jalanya, lalu mengikuti Yesus.."  Matius 4:20

(At illi continuo relictis retibus secuti sunt Iesum)

Tak Mesti Tetap Bertahan Di Alam Danau: Danau Galilea


TAK MESTI TETAP BERTAHAN DI ALAM DANAU....


Baca juga yang ini; Satu Permenungan; "Antara Kata-Kata, Keheningan, Dan Kisah Mendengarkan"


SUARA penuh kuasa itu datang dari Yesus. Kedua bersaudara itu, Petrus dan Andreas segera mengikutiNya. "Mari ikutilah Aku..."


Dan keduanya pun segera masuk dalam 'alam peralihan.'


ALAM danau perlahan dijauhi; jala keseharian dan perahu kehidupan ditinggalkan. Suasana hangat kebersamaan dengan rekan-rekan senelayan dan bahkan dengan orangtua dan kaum keluarga mesti dilepaskan. Satu jarak jauh dan melebar mesti diciptakan. Namun sesungguhnya?


INI tak sekedar ganti irama dan alam hidup 'dari penjala ikan menjadi penjala manusia.' Tak hanya itu! Tetapi, sebuah risiko batin mesti dihadapi dengan penuh keberanian. Tak mudah memang lepaskan dan tinggalkan 'apa yang telah indah dan mapan di hati.'


Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; Nama Tuhan Itu Menantang Namun Membawa Harapan


PANGGILAN setiap kita, dalam bentuk hidup apapun, adalah kisah ketercabutan setiap kita dari alam yang telah diakrabi menuju alam baru yang mesti kita mulai dan kita tapaki. Ini pasti menuntut keberanian dan pengorbanan untuk tinggalkan dengan penuh ketulusan dan ikhlas. Iya, mesti ada keikhlasan hati.


ALAM danau Galilea adalah alam kepastian kehidupan bagi Petrus, Andreas, Yakobus dan Yohanes. Angin sakal, arus danau, dan mungkin suara deburan gelombang danau telah diakrabi dan jadi 'sahabat alami,' namun suara panggilan Tuhan saat menyusur di pinggir danau terlalu lebih kuat demi satu jalan hidup yang baru. Jalan peralihan.


KEEMPAT 'manusia nelayan' itu tak mesti tetap berada di danau Galilea. Tak perlu tetap jadi 'penjala ikan.' Mereka mesti menjadi 'manusia yang menjala sesamanya kepada Tuhan.' Yang mengantar sekian banyak manusia kepada alam keselamatan di dalam Tuhan, Yesus sendiri.


Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; Berilah Dengan Sepenuh Hati

MAKA, kita tetaplah belajar untuk mendengarkan suara Tuhan yang menyapa kita dalam keseharian. Dengan demikian kita dapat 'menjala secara benar' dalam kehendak Tuhan sendiri.


JIKA 'menjala seturut kehendak dan keinginan sendiri bisa terjadi kita tak berkembang dan tetap 'yang itu-itu saja' tangkapannya. Dari kita hanya dibutuhkan telinga batin yang benar dan tajam untuk mendengar suara dan perintah Tuhan. Agar setidaknya kita 'tak salah atau keliru terus' dalam segala kiat dan aksi menjala...Kita 'menjala sesama' agar semuanya hidup di dalam iman - harapan dan kasih...


INI semua "gara-gara Yesus." Sebab IA tak mau menyusuri danau Galilea dan seterusnya seorang diri. IA mesti memanggil Petrus, Andreas, Yakobus dan Yohanes di saat itu. Dan sampai hari inipun IA tak mau sendirian. Dan karenanya setiap kita dipanggilNYA.



Tidak kah demikian?
Verbo Dei Amorem Spiranti








Pater Kons Beo, SVD

Mari kita renungkan kata-kata St. Arnoldus Janssen (perayaan 15 Januari):
  1. Pendiri SVD        :  1875
  2. Pendiri SSpS       :  1889
  3. Pendiri SSpS-Ap :  1896
  1. "Tabahkanlah hatimu dengan gembira, jangan merasa cemas bila salib-salibmu sering-sering terlalu kasar, terlalu berat dan tajam pada sisi-sisinya. Semuanya akan berakhir, tapi ganjaran yang abadi tak kan ada kesudahannya." 
  2. "Teguhkanlah hatimu dan percayalah kepada Allah. Sesudah hari-hari gelap akan menyusul hari-hari cerah. Anggaplah semuanya ini sebagai hal yang pasti."
  3. Sebagaimana seorang pengemis tidak dapat menyombongkan diri, kalau ia menerima pemberian-pemberian yang besar, demikian pula kita tidak  boleh bersikap angkuh atas anugerah-anugerah Allah."
  4. "Berbahagialah orang yang tidak takut untuk hidup dalam ribuan pengorbanan dan kekurangan demi memperoleh banyak orang bagi Kristus."
  5. "Semakin banyak kita menghormati ROH KUDUS, kita semakin layak untuk menerima karunia-karuniaNYA."

St. ARNOLDUS JANSSEN,
DOAKANLAH KAMI
AMIN


Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong, Minggu (10/3/2024) menyelenggarakan pertemuan pastoral untuk membentuk kepanitian Prosesi Sakramen Maha Kudus (Juni 2024) dan Perayaan Pesta Intan (75 tahun) Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong pada bulan juni tahun 2025, bertempat di Pendopo Pastoran.

Pertemuan dihadiri oleh Pator Paroki, Dewan Inti Pastoral, utusan komunitas Biara Suster (KFSA/PSM/AHKYB/PSM), Ketua Wilayah (Woang/Redong/Perumnas), Utusan dari Kelompok Katergorial (Vanclar/KTM/Legio Maria/OMK). Jumlah mereka sebanyak 35 orang.






Yayasan Ayo Indonesia atas dukungan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss melakukan suatu survei pasar untuk mengetahui pasokan dan permintaan sayur-sayuran di Pasar Lembor, Ruteng, dan Borong. Hasil survei ini kemudian menjadi acuan dalam menyusun suatu panduan pola dan waktu tanam yang terfokus pada pasar  

   Pohon Mangga ini tumbuh baik hingga saat ini di kebun salah satu keluarga di Paroki Lengkong Cepang. Benihnya disediakan oleh Program kerjasama Yayasan Ayo Indonesia dengan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss, tahun 2014. 
Didokumentasikan oleh
Stef Jegaut, Selasa (15/8/2023) 





Pada program Pemberdayaan Sosial-Ekonomi, kerjasama Yayasan Ayo Indonesia dengan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss tahun 2014, salah satu kegiatannya, adalah mempromosikan pembuatan Toilet dan Septik Tank menggunakan bambu untuk menggantikan fungsi besi beton, ternyata masih bertahan kuat sampai saat ini di Lengkong Cepang. Didokumentasikan oleh Stef Jegaut,Selasa (15/8/2023).

Adalah Koperasi Simpan Pinjam Inklusi di Manggarai, 25 orang Penyandang Disabilitas telah menjadi Anggota KSP Credit Union Florette: Menyediakan Pinjaman Berbunga Rendah, melakukan Upaya Pemberdayaan Sosial Ekonomi (bisnis) dan mengajarkan Literasi/Melek Keuangan. Kerja sama dengan Yayasan Ayo Indonesia (Rumah Belajar)


Jasa Rental Kendaraan untuk Anda, Kami Siap Melayani dengan HATI:



Ayo Merawat Bumi, Rumah Kita Bersama
Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong

Posting Komentar

0 Komentar