(Pekan Biasa XXXIII, St Perawan Maria Dipersembahkan kepada Allah, Beato Nicolo Giustiniani)
Bacaan I 2Makabe 6:18-31
Mazmur Tanggapan Mzm 3:2-3.4-5.6-7
Injil Lukas 19:1-10
"Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita" Lukas 19:6(Et festinans descendit, excepit Iesum gaudens)
SUKACITA DALAM TUHAN SELALU MENEGUHKAN
TAK cukup hanya ciptakan 'jarak mendahului orang banyak.' Pun tak cukup hanya dengan menjadi 'lebih tinggi' dari kerumunan masa. Iya, tak cukup dengan 'berlari dan memanjat sebatang pohon.'
SAATNYA Zakheus mesti segera turun dari pohon. Yesus, orang seperti apakah yang ingin dilihat Zakheus, justru jadi Pribadi yang melihatnya. Itulah perjumpaan antara 'dua pasang mata saling melihat.' Zakheus yang melihat ke bawah dan Tuhan yang memandangnya ke atas.
Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; Berawal Buta Di Pinggir Jalan Menuju Jalan Utama Ikuti Tuhan
PERJUMPAAN dan Yesus yang menumpang di rumahnya, membuatnya sadar akan jalan lama dan kelam yang telah dilewatinya. Sebagian harta mesti diteruskan kepada 'orang miskin.' Yang telah diperas mesti dikembalikan bahkan selebihnya.
ADAKAH yang menakutkan, menggentarkan, yang datangkan rasa kecewa, putus asa serta hilang semangat, saat kita merasa dilihat (kembali) oleh Tuhan? Tatapan Tuhan bukanlah tatapan sinis nan menusuk, tetapi adalah sebuah tatapan penuh simpatik dalam keselamatan.
Bukankah demkian?
Verbo Dei Amorem Spiranti
Tuhan memberkati
Amin
Mari kita renungkan kata-kata St. Arnoldus Janssen (perayaan 15 Januari):
"Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita" Lukas 19:6(Et festinans descendit, excepit Iesum gaudens)
SUKACITA DALAM TUHAN SELALU MENEGUHKAN
TAK cukup hanya ciptakan 'jarak mendahului orang banyak.' Pun tak cukup hanya dengan menjadi 'lebih tinggi' dari kerumunan masa. Iya, tak cukup dengan 'berlari dan memanjat sebatang pohon.'
SAATNYA Zakheus mesti segera turun dari pohon. Yesus, orang seperti apakah yang ingin dilihat Zakheus, justru jadi Pribadi yang melihatnya. Itulah perjumpaan antara 'dua pasang mata saling melihat.' Zakheus yang melihat ke bawah dan Tuhan yang memandangnya ke atas.
Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; Berawal Buta Di Pinggir Jalan Menuju Jalan Utama Ikuti Tuhan
MAKA, terjadilah kisah keselamatan itu. Rumah orang berdosa, Zakheus, Kepala Pemungut cukai itu sesaat jadi area untuk penerimaan dan persinggahan Tuhan. Bisa jadi rumah itu sudah dipandang sebelah mata penuh sinis oleh para tetangga. Namun, kisah keselamatan dalam Tuhan sungguh melampaui segala batasan pikiran dan sikap manusia, yang seringkali kerdil dan sempit.
BISA saja Zakheus tak menduga bahwa 'sekedar ingin cari tahunya tentang Yesus, ternyata akan berujung pada kisah yang sungguh membawa sukacita mendalam.
Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; YANG Dikejar Manusia Adalah Keadaan Hidup Aman.
BISA saja Zakheus tak menduga bahwa 'sekedar ingin cari tahunya tentang Yesus, ternyata akan berujung pada kisah yang sungguh membawa sukacita mendalam.
Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; YANG Dikejar Manusia Adalah Keadaan Hidup Aman.
PERJUMPAAN dan Yesus yang menumpang di rumahnya, membuatnya sadar akan jalan lama dan kelam yang telah dilewatinya. Sebagian harta mesti diteruskan kepada 'orang miskin.' Yang telah diperas mesti dikembalikan bahkan selebihnya.
ADAKAH yang menakutkan, menggentarkan, yang datangkan rasa kecewa, putus asa serta hilang semangat, saat kita merasa dilihat (kembali) oleh Tuhan? Tatapan Tuhan bukanlah tatapan sinis nan menusuk, tetapi adalah sebuah tatapan penuh simpatik dalam keselamatan.
ITULAH tatapan ke atas pohon, yang membuat Zakheus mesti segera turun untuk harus alami sukacita keselamatan di dalam rumahnya sendiri. Barangkali seperti itulah pula yang dialami Petrus saat ia ditatap Yesus setelah kisah penyangkalan itu. Tatapan yang mengingatkan sekaligus sebagai awal kembali lagi belajar jadi murid Tuhan. 'Tuhan selalu menatap, namun betapa seringkali kita tak melihat dan menyadarinya.'
Bukankah demkian?
Verbo Dei Amorem Spiranti
Tuhan memberkati
Amin
Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; CITRA PERSAUDARAAN dan Rasa Kekeluargaan Semesta Mesti Kita Bangun Dan Perjuangkan!
Baca juga di sini, Kisah Tentang Kita ;https://www.indonesiana.id/profil/27530/Richard-Roden
Mari kita renungkan kata-kata St. Arnoldus Janssen (perayaan 15 Januari):
- Pendiri SVD : 1875
- Pendiri SSpS : 1889
- Pendiri SSpS-Ap : 1896
- "Tabahkanlah hatimu dengan gembira, jangan merasa cemas bila salib-salibmu sering-sering terlalu kasar, terlalu berat dan tajam pada sisi-sisinya. Semuanya akan berakhir, tapi ganjaran yang abadi tak kan ada kesudahannya."
- "Teguhkanlah hatimu dan percayalah kepada Allah. Sesudah hari-hari gelap akan menyusul hari-hari cerah. Anggaplah semuanya ini sebagai hal yang pasti."
- Sebagaimana seorang pengemis tidak dapat menyombongkan diri, kalau ia menerima pemberian-pemberian yang besar, demikian pula kita tidak boleh bersikap angkuh atas anugerah-anugerah Allah."
- "Berbahagialah orang yang tidak takut untuk hidup dalam ribuan pengorbanan dan kekurangan demi memperoleh banyak orang bagi Kristus."
- "Semakin banyak kita menghormati ROH KUDUS, kita semakin layak untuk menerima karunia-karuniaNYA."
St. ARNOLDUS JANSSEN,
DOAKANLAH KAMI
AMIN
Ayo Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; MEMANG Itulah Kenyataan Hidup Yang Mesti Dihadapi
Ayo Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; Bahaya Perangai Kasar, Nalar Semestinya Sehat
Baca juga di sini, Kisah Tentang Kita ;
Adalah Koperasi Simpan Pinjam Inklusi di Manggarai, 25 orang Penyandang Disabilitas telah menjadi Anggota KSP Credit Union Florette: Menyediakan Pinjaman Berbunga Rendah, melakukan Upaya Pemberdayaan Sosial Ekonomi (bisnis) dan mengajarkan Literasi/Melek Keuangan. Kerja sama dengan Yayasan Ayo Indonesia (Rumah Belajar) |
0 Komentar