Header Ads Widget

Renungan Harian Katolik; Saat Jauh Dari Kebijaksanaan...

Kamis, 16 November 2023











(Pekan Biasa XXXII, St Eucherius dr Lyon, St Getrudis, Beato Gratia Cattaro, St Margaretha dr Skotlandia, St Othmar)

Bacaan I Kebijaksanaan 7:22 - 8:1
Mazmur Tanggapan Mzm 119:89.90.91.130.135.175
(Reff: Ya Tuhan, untuk selama-lamanya firmanMu tetap teguh)
Injil Lukas 17:20-25



"Tiada sesuatu pun yang dikasihi Allah kecuali orang yang berdiam bersama kebijaksanaan"  Kebijaksanaan 7:28

(Neminem enim diligit Deus, nisi eum qui cum sapientia inhabitat)

SAAT JAUH DARI KEBIJAKSANAAN...


Baca juga yang ini, menarik; Renungan Harian Katolik; HIDUP Ini Ternyata Bukan Soal Berjalan Dan Terus Berziarah


KEPUTUSAN, sikap, tindakan, perbuatan, perilaku, kata-kata atau tutur bicara, aksi atau reaksi. Itulah yang kita ungkapkan atau tampakan di dalam keseharian. Semua itu amat berkaitan pula dengan keseluruhan jati diri kita.

DALAM diri setiap kita ada sisi kehendak, keinginan, kemauan, ataupun ambisi yang sering pula tak terkendalikan. Jadinya? Kita terkadang terperangkap dalam 'asal berkeputusan, asal buat, asal bertindak, serta asal bicara.' Tanpa pertimbangan. Tanpa cakupan pemahaman yang luas tentang isi dan segala risiko di balik semua, yang bakal datang dan terjadi.

BENAR, dalam hidup ini ada sekian banyak risiko yang mesti dihadapi. Sebab, siapapun kita tak luput dari sikap, perbuatan dan kata bicara. Tetapi, kita berjuang untuk belajar hidup dalam terang kebijaksanaan. Agar yang disebut risiko itu bukanlah rentetan dampak buruk yang sungguh merugikan banyak pihak.

HIDUP bijaksana selalu terarah pada nilai-nilai. Ia berorientasi pada jalur harmoni kehidupan. Hidup bijaksana adalah syarat demi berkembangnya hidup setiap orang. Sebab itulah, misalnya, 'Perhatikan tutur bicaramu. Berilah semangat dan kekuatan! Ungkapkan kata-kata yang membesarkan kembali harapan. Itulah kata-kata yang membebaskan!' Sebaliknya?

Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; Rumah Adalah Tempat Di Mana Hati Kita Berada

HARMONI kehidupan tercemar ketika tak bijak sikap, tak cantik kata dan tak sedap perbuatan sungguh jadi batu sandungan dalam kebersamaan apapun. Tak bijak dalam kata-kata terungkap dalam hasutan dan penyesatan, dalam propaganda penuh benci dan sungguh merusakkan relasi satu sama lain. Tak bijak dalam sikap dan perbuatan berdampak pada hilang semangat dalam skala yang lebih luas. Bagaimanapun?

TETAP terjumpakan di hidup ini orang-orang yang hidup dalam aroma kebijaksanaan. Mereka itulah saudara-saudari kita yang terukur, bercitra dan patut jadi teladan kita dalam kata, dalam sikap dan perbuatan. Dan Anda pun termasuk dalam barisan kaum yang terhormat. Yang berpikir, bersuara, serta bertindak bijak.
Baca juga yang ini, menarik; Renungan Harian Katolik; Kubuang Amarah Dan Dendam, Kupeluk Dalam Kasih Dan Berkat

DAPAT terjadi kita gagal dalam kebijaksanaan hidup. Sebab kita hanya mau berjalan dengan 'pikiran, kehendak, kata-kata, serta sikap yang hanya beralas pada gejolak dari diri sendiri. Dan bukannya atas ilham atau Karunia Roh Kebijaksanaan!

SAAT kita hidup bersama dalam Kebijaksanaan, kita sungguh-sungguh termasuk orang yang dikasihi Allah. Itulah suara Kebijaksanaan bagi kita....


Verbo Dei Amorem Spiranti
Tuhan memberkati.
Amin


Baca juga di sini, Kisah Tentang Kita ;https://www.indonesiana.id/profil/27530/Richard-Roden 

Pater Kons Beo, SVD


Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; MEMANG Itulah Kenyataan Hidup Yang Mesti Dihadapi


Mari kita renungkan kata-kata St Arnoldus Janssen (perayaan 15 Januari):
-Pendiri SVD        : 1875
-Pendiri SSpS       :  1889
-Pendiri SSpS-Ap:  1896

  1. "Tabahkanlah hatimu dengan gembira, jangan merasa cemas bila salib-salibmu sering-sering terlalu kasar, terlalu berat dan tajam pada sisi-sisinya. Semuanya akan berakhir, tapi ganjaran yang abadi tak kan ada kesudahannya." 
  2. "Teguhkanlah hatimu dan percayalah kepada Allah. Sesudah hari-hari gelap akan menyusul hari-hari cerah. Anggaplah semuanya ini sebagai hal yang pasti."
  3. Sebagaimana seorang pengemis tidak dapat menyombongkan diri, kalau ia menerima pemberian-pemberian yang besar, demikian pula kita tidak  boleh bersikap angkuh atas anugerah-anugerah Allah."
  4. "Berbahagialah orang yang tidak takut untuk hidup dalam ribuan pengorbanan dan kekurangan demi memperoleh banyak orang bagi Kristus."
  5. "Semakin banyak kita menghormati ROH KUDUS, kita semakin layak untuk menerima karunia-karuniaNYA."

St. ARNOLDUS JANSSEN,
DOAKANLAH KAMI
AMIN


Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; Bahaya Perangai Kasar, Nalar Semestinya Sehat


Baca juga di sini, Kisah Tentang Kita ;
https://www.indonesiana.id/profil/27530/Richard-Roden 


Yayasan Ayo Indonesia atas dukungan Missionprokur SVD Steinhauzen Swiss melakukan suatu survei pasar untuk mengetahui pasokan dan permintaan sayur-sayuran di Pasar Lembor, Ruteng, dan Borong. Hasil survei ini kemudian menjadi acuan dalam menyusun suatu panduan pola dan waktu tanam yang terfokus pada pasar  

   Mangga bantuan dari Program kerjasama Yayasan Ayo Indonesia dengan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss, ternyata tumbuh baik dan sudah menghasilkan uang untuk penerima bantuan bibit mangga tersebut tahun 2014 di Lengkong Cepang, Lembor Selatan.Didokumentasikan oleh Stef Jegaut, Selasa (15/8/2023) 




Pada program Pemberdayaan Sosial-Ekonomi, kerjasama Yayasan Ayo Indonesia dengan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss tahun 2014, salah satu kegiatannya, adalah mempromosikan pembuatan Toilet dan Septik Tank menggunakan bambu untuk menggantikan fungsi besi beton, ternyata masih bertahan kuat sampai saat ini di Lengkong Cepang. Didokumentasikan oleh Stef Jegaut,Selasa (15/8/2023).

Adalah Koperasi Simpan Pinjam Inklusi di Manggarai, 25 orang Penyandang Disabilitas telah menjadi Anggota KSP Credit Union Florette: Menyediakan Pinjaman Berbunga Rendah, melakukan Upaya Pemberdayaan Sosial Ekonomi (bisnis) dan mengajarkan Literasi/Melek Keuangan. Kerja sama dengan Yayasan Ayo Indonesia (Rumah Belajar)


Jasa Rental Kendaraan untuk Anda, Kami Siap Melayani dengan HATI:




Ayo Merawat Bumi, Rumah Kita Bersama
Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong

Posting Komentar

0 Komentar