Header Ads Widget

Renungan Harian Katolik; Rumah Adalah Tempat Di Mana Hati Kita Berada

Kamis, 09 November 2023
(Pemberkatan Gereja Basilika Lateran)


Bacaan I Yehezkiel 47:1-2.8-9.12
Mazmur 46:2-3.5-6.8-9 (Ref: Kota Allah yang mahatinggi disukakan oleh aliran sungai)
Injil Yohanes 2:13-22

"Jangan membuat rumah BapaKu menjadi tempat berjualan!"
Yohanes 2:16
(Et notile facere domum Patris mei, domum negotiationis)



RUMAH: TEMPAT DI MANA HATI KITA BERADA


DI PENGLIHATANNYA itu, Yehezkiel sekian terpana. Ada air keluar dari bawah ambang pintu Bait Suci. Yang jadi inti, pada akhirnya, air itu jadi sumber kesuburan dan kehidupan (Yeh 47)

GAMBARAN Bait Allah nan sejuk segar, mesti jadi gambaran aura rumah kediaman kita pula. Kesegaran jiwa mesti dialami oleh semua dalam rumah. Dalam kebersamaan.

RUMAH tanpa spirit 'air mengalir' adalah awal prahara kekeringan. Tiada kesegaran. Tanpa kesuburan. Di situ, siapapun penghuninya tentu tak pancarkan keceriahan di wajah. Tak ada sumber sukacita di batin. Sebab hanya saling mendengki dan mencurigai yang zsungguh menguasai. Saling menatap dan berkomen penuh sinis dan menekan sudah jadi kebiasaan tak terbendung.

DI RUMAH kebersamaan kita sepantasnya segala meja kebersamaan jadi percakapan penuh santun, tulus dan spontan penuh ceriah. Dari hati ke hati. Penuh saling menghargai dan saling mendengarkan pula. Yang tak boleh jadikan orang lain sebagai sasaran hati sendiri yang tak damai dan penuh erornya pula.

CELAKANYA bila meja kebersamaan kita, duduk bersama itu jadi ajang memperdagangkan harga diri sesama. Memperguncingkan harkat dan martabat orang lain. Selalu saja ada tambahan waktu 'duduk bicara' yang selalu tinggikan diri sendiri dan berkencenderungan untuk menekan sesama yang lain.

MEJA-MEJA seperti itu memang mesti dijungkirkbalikkan oleh spirit baru. Iya, seperti Tuhan yang jungkirbalikan meja-meja tempat penukar uang bicara harta, kepentingan serta rugi laba materialistik. Dari situ, kita bergerak untuk masuk kembali ke alam kebersamaan yang harus diperbaharui.

PADA TITIKNYA, RUMAH KITA, kediaman kita, kebersamaan kita, mesti jadi alam sejuk segar untuk saling menyapa. Tetapi, dalam rumah hati kita sendiri, semoga selalu ada tempat bagi semua yang lain. Dalam keluasan hati. Tanpa pembedaan. Itulah yang dapat kita maknai dari perayaan 'Pemberkatan Gereja Basilik Lateran.' RUMAH TUHAN DAN RUMAH KEBERSAMAAN IMAN DAN HATI SEMUA KITA.

Tidak kah demikian?

Verbo Dei Amorem Spiranti
Tuhan memberkati.
Amin



Baca juga di sini, Kisah Tentang Kita ;https://www.indonesiana.id/profil/27530/Richard-Roden 

Pater Kons Beo, SVD

Yayasan Ayo Indonesia atas dukungan Missionprokur SVD Steinhauzen Swiss melakukan suatu survei pasar untuk mengetahui pasokan dan permintaan sayur-sayuran di Pasar Lembor, Ruteng, dan Borong. Hasil survei ini kemudian menjadi acuan dalam menyusun suatu panduan pola dan waktu tanam yang terfokus pada pasar  
   
   Mangga bantuan dari Program kerjasama Yayasan Ayo Indonesia dengan Missionprokur SVD Steinhauzen Swiss ternyata tumbuh baik dan sudah menghasilkan uang untuk penerima bantuan bibit mangga tahun 2014 di Lengkong Cepang. Didokumentasikan oleh Stef Jegaut, Selasa (15/8/2023)




Pada program Pemberdayaan Sosial-Ekonomi, kerjasama Yayasan Ayo Indonesia dengan Missionprokur SVD Steinhauzen Swiss tahun 2014, salah satu kegiatannya, adalah mempromosikan pembuatan Toilet dan Septik Tank menggunakan bambu untuk menggantikan fungsi besi beton, ternyata masih bertahan kuat sampai saat ini di Lengkong Cepang. Didokumentasikan oleh Stef Jegaut,Selasa (15/8/2023).

Adalah Koperasi Simpan Pinjam Inklusi di Manggarai, 25 orang Penyayang Disabilitas telah menjadi Anggota.   KSP CU Florette: Menyediakan Pinjaman Berbunga Rendah, melakukan Upaya Pemberdayaan Sosial Ekonomi (bisnis) dan mengajarkan Literasi/Melek Keuangan. Kerja sama dengan Yayasan Ayo Indonesia (Rumah Belajar)


Jasa Rental Kendaraan untuk Anda, Kami Siap Melayani dengan HATI:


Posting Komentar

0 Komentar