Header Ads Widget

Renungan Harian Katolik; KISAHKANLAH Pada Tuhan Bahwa Kita Butuh Keheningan Serta Ketenangan.

Sabtu, 18 November 2023
(Pekan Biasa XXXII, St Oldo, St Rosa Philippine Duchesne)


Bacaan I Kebijaksanaan 18:14-16; 19:6-9
Mazmur Tanggapan Mzm 105:2-3.36-37.42-43
(Reff: Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan Tuhan)
Injil Lukas 18:1-8

"....mereka harus berdoa dengan tidak jemu-jemunya.."
Lukas 18:1

(Quoniam oportet semper orare et non deficere)


BAGUSLAH sekiranya Tuhan merasa 'terganggu' karena kehadiran dan suara kita. Namun, semuanya adalah 'kehadiran dan suara di dalam alunan doa.'

TETAPI kehadiran dan suara doa itu mesti jadi ungkapan jati diri beriman. Kita mesti 'pulang dalam dialog dengan Sang Asal, Pencipta dan Pengasih kita.' Kita ingin kembali sekedar 'bincang-bincang.' Tentang segala rasa hati yang bergema di dada, pun tentang ini itu yang berkecamuk di dada.



Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik;  YANG Dikejar Manusia Adalah Keadaan Hidup Aman.

KISAHKANLAH pada Tuhan bahwa kita butuh keheningan serta ketenangan. Semuanya demi melihat hidup sebagai hidup, demi memandang sesama sungguh sebabai sesama, demi mengalami bumi sungguh sebagai alam dunia yang indah bagi semua.

DOA memang bisa menantang sekiranya antara harapan dan kenyataan tetap terbentang jurang nan lebar dan dalam.

KITA untaikan doa Damai, namun: perang, kekerasan, ketidakadilan, fitnah, irihati, perselisihan, permusuhan, tekanan, serta sisi-sisi gelap kehidupan tetap saja berkecamuk.
Haruskah kita menyerah dan hentikan aliran harapan di dalam doa???

KITA impikan kesejahteraan hidup, namun: kemiskinan, kelaparan, kehausan, hidup tanpa atap dan tiada alamat, kegagalan, penderitaan, kemerosotan nilai hidup serta alam kabut suramnya tetaplah tebal membayang.

Haruskah kita menyerah dan hentikan aliran harapan ke langit di dalam doa???

SEKIRANYA doa-doa itu bukanlah aksi pertukaran antara tuntutan manusia dan jawaban pasti nan ilahi.

Doa adalah usaha kita terus-menerus untuk masuk ke dalam rencana dan penyelenggaraan Tuhan sendiri, yang nyata dalam keseharian.

Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; Saat Jauh Dari Kebijaksanaan...

KITA berdoa, kita kembali pada Tuhan, iya karena kita bukanlah segalanya. Kita terlalu rapuh di dalam kesementaraan hidup ini. Di dalam apapun situasi yang kita alami.

Gagal atau sukses, kalah atau menang, ceriah atau suram, gembira atau bersedih, penuh semangat dalam harapan ataupun kecewa menekan, kita memang mesti kembali pada Tuhan.

KITA bukanlah penentu atau penjamin mutlak suasana dan irama kehidupan ini. Apa yang dialami sebagai kesedihan penuh airmata saat ini, ternyata bisa jadi awal nan ceriah di hari-hari mendatang. Apa yang kita pandang sebagai harapan penuh sukacita, bisa saja berbalik ditelan prahara.

HANYA Tuhanlah yang tahu pasti. Apa gerangan yang hari ini dan seterusnya terjadi PASTI. Kita hanya mesti 'rajin-rajin datang kepada Tuhan. Setidaknya di dalam kesadaran akan kehadiranNya yang mulia dan kudus.

KITA memang harus berdoa dengan tidak jemuh-jemuhnya. Sebagai habitus ungkapan iman kita yang sederhana. 
Kiranya kehadiran kita di hadapan Tuhan tetaplah diperbaharui dalam semangat baru pula.

Verbo Dei Amorem Spiranti
Tuhan memberkati
Amin



Baca juga di sini, Kisah Tentang Kita ;https://www.indonesiana.id/profil/27530/Richard-Roden 

Pater Kons Beo, SVD

Yayasan Ayo Indonesia atas dukungan Missionprokur SVD Steinhauzen Swiss melakukan suatu survei pasar untuk mengetahui pasokan dan permintaan sayur-sayuran di Pasar Lembor, Ruteng, dan Borong. Hasil survei ini kemudian menjadi acuan dalam menyusun suatu panduan pola dan waktu tanam yang terfokus pada pasar  
   
   Mangga bantuan dari Program kerjasama Yayasan Ayo Indonesia dengan Missionprokur SVD Steinhauzen Swiss ternyata tumbuh baik dan sudah menghasilkan uang untuk penerima bantuan bibit mangga tahun 2014 di Lengkong Cepang. Didokumentasikan oleh Stef Jegaut, Selasa (15/8/2023)




Pada program Pemberdayaan Sosial-Ekonomi, kerjasama Yayasan Ayo Indonesia dengan Missionprokur SVD Steinhauzen Swiss tahun 2014, salah satu kegiatannya, adalah mempromosikan pembuatan Toilet dan Septik Tank menggunakan bambu untuk menggantikan fungsi besi beton, ternyata masih bertahan kuat sampai saat ini di Lengkong Cepang. Didokumentasikan oleh Stef Jegaut,Selasa (15/8/2023).

Adalah Koperasi Simpan Pinjam Inklusi di Manggarai, 25 orang Penyayang Disabilitas telah menjadi Anggota.   KSP CU Florette: Menyediakan Pinjaman Berbunga Rendah, melakukan Upaya Pemberdayaan Sosial Ekonomi (bisnis) dan mengajarkan Literasi/Melek Keuangan. Kerja sama dengan Yayasan Ayo Indonesia (Rumah Belajar)


Jasa Rental Kendaraan untuk Anda, Kami Siap Melayani dengan HATI:

Posting Komentar

0 Komentar