Header Ads Widget

Renungan Harian Katolik; Harapan Hidup Mesti Kita Kobarkan

Sabtu, 25 November 2023
(Pekan Biasa XXXIII, St Katarina dr Alexandria, Beato Redemptus a Cruce)

Bacaan I 1Makabe 6:1-13
Mazmur Tanggapan Mzm 9:2-3.4.6.16b.19
(Reff: Tuhan, aku bergembira atas kemenanganMu)
Injil Lukas 20:27-40


"....karena di hadapan Dia semua orang hidup"
Lukas 20:38
(Omnes enim vivunt ei)

HARAPAN HIDUP MESTI KITA KOBARKAN


Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; Bait Allah, Bisnis, dan Kemarahan Tuhan.......


YANG kita imani adalah Allah kehidupan, Allah sumber hidup, Allah Penyelenggara kehidupan. Karena itulah semua kita ada dalam lintasan kehidupan.


KESELAMATAN dalam Allah itulah yang kita rindukan serentak kita perjuangkan. Tidak kah setiap kita, sekali lagi, menjadi 'hidup' karena kita berasal dari Allah hidup serentak ada dalam penyelenggaraanNya?


MAKA mari kita jalani hidup ini penuh sukacita. Tebalkan pula harapan akan hidup itu. Di sisi sebaliknya, tentulah di dalam kesementaraan ini, pada titik-titik keterbatasan diri, setiap kita pasti dibenturkan juga dengan irama tak cantik dalam kegagalan, dalam kekurangan serta di dalam aneka ketakhebatan diri dan jalan hidup ini.


NAMUN, mesti kah kita segera lenyap dalam harapan akan gairah kehidupan? Sendengkanlah telinga! Dengarlah suara-suara yang meneguhkan serta kata-kata menguatkan! Masih ada sekian banyak saudara-saudari kita yang telah jadi saksi-saksi kehidupan yang membesarkan hati.


DI ATAS segalanya, sekali lagi, Allah yang kita imani, adalah Tuhan segala kehidupan. "IA bukanlah Allah orang mati" (Lukas 20:38). Tuhan tak hadirkan kita di ziarah hidup ini untuk selamanya dibelenggu di dalam alam 'kematian dalam sekian banyak bentuknya.'


TUGAS kita kini adalah menjadi pelanjut-pelanjut iman dan budaya kehidupan. Sederhananya? Biasakanlah untuk utarakan kata-kata penuh semangat, penuh sukacita dan harapan kepada dunia dan sesama. Bukan menekan! Tidak sekian melecehkan atau buyarkan semangat. Bukan pula menghasut hanya untuk ciptakan suasana 'kematian' penuh cekam. Dan lagi?


KITA semua dipanggil untuk membangun sikap saling menerima. Satu terhadap yang lain. Tulus, sejuk serta penuh kebesaran hati. Menerima sesama sebenarnya adalah tindakan indah nyalakan cahaya kehidupan dalam diri sesama. Pun dalam diri kita sendiri.


Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; Sukacita Dalam Tuhan Selalu Meneguhkan


SEBUAH tanya ini patut direnungkan: "Ketika saudaramu berjuang kumpulkan kayu bakar satu demi satu penuh harapan, demi nyala api penuh terang dan kehangatan dalam hidup, mengapa kah engkau tetap saja dengan air sirami semuanya hanya untuk membasahi. Agar tiada lagi masa depan dalam nyala api dan kehangatan demi kehidupan selanjutnya penuh harapan baru?


TUHAN senantiasa memeluk kita semua dalam Kasih, Kebaikan, Pengampunan serta Cahaya Kehidupan penuh Harapan. Sungguh, seperti kata Yesus, "Di hadapan DIA semua orang hidup" 
(Lukas 20:38).



Tidak kah demikian?

Verbo Dei Amorem Spiranti
Tuhan memberkati.
Amin




Baca juga di sini, Kisah Tentang Kita ;https://www.indonesiana.id/profil/27530/Richard-Roden 

Pater Kons Beo, SVD


Mari kita renungkan kata-kata St. Arnoldus Janssen (perayaan 15 Januari):
  1. Pendiri SVD        :  1875
  2. Pendiri SSpS       :  1889
  3. Pendiri SSpS-Ap :  1896
  1. "Tabahkanlah hatimu dengan gembira, jangan merasa cemas bila salib-salibmu sering-sering terlalu kasar, terlalu berat dan tajam pada sisi-sisinya. Semuanya akan berakhir, tapi ganjaran yang abadi tak kan ada kesudahannya." 
  2. "Teguhkanlah hatimu dan percayalah kepada Allah. Sesudah hari-hari gelap akan menyusul hari-hari cerah. Anggaplah semuanya ini sebagai hal yang pasti."
  3. Sebagaimana seorang pengemis tidak dapat menyombongkan diri, kalau ia menerima pemberian-pemberian yang besar, demikian pula kita tidak  boleh bersikap angkuh atas anugerah-anugerah Allah."
  4. "Berbahagialah orang yang tidak takut untuk hidup dalam ribuan pengorbanan dan kekurangan demi memperoleh banyak orang bagi Kristus."
  5. "Semakin banyak kita menghormati ROH KUDUS, kita semakin layak untuk menerima karunia-karuniaNYA."

St. ARNOLDUS JANSSEN,
DOAKANLAH KAMI
AMIN


Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong, Minggu (10/3/2024) menyelenggarakan pertemuan pastoral untuk membentuk kepanitian Prosesi Sakramen Maha Kudus (Juni 2024) dan Perayaan Pesta Intan (75 tahun) Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong pada bulan juni tahun 2025, bertempat di Pendopo Pastoran.

Pertemuan dihadiri oleh Pator Paroki, Dewan Inti Pastoral, utusan komunitas Biara Suster (KFSA/PSM/AHKYB/PSM), Ketua Wilayah (Woang/Redong/Perumnas), Utusan dari Kelompok Katergorial (Vanclar/KTM/Legio Maria/OMK). Jumlah mereka sebanyak 35 orang.






Yayasan Ayo Indonesia atas dukungan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss melakukan suatu survei pasar untuk mengetahui pasokan dan permintaan sayur-sayuran di Pasar Lembor, Ruteng, dan Borong. Hasil survei ini kemudian menjadi acuan dalam menyusun suatu panduan pola dan waktu tanam yang terfokus pada pasar  

Pohon Mangga ini tumbuh baik hingga saat ini di kebun salah satu keluarga di Paroki Lengkong Cepang. Benihnya disediakan oleh Program kerjasama Yayasan Ayo Indonesia dengan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss, tahun 2014. Didokumentasikan oleh Stef Jegaut, Selasa (15/8/2023. 




Pada program Pemberdayaan Sosial-Ekonomi, kerjasama Yayasan Ayo Indonesia dengan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss tahun 2014, salah satu kegiatannya, adalah mempromosikan pembuatan Toilet dan Septik Tank menggunakan bambu untuk menggantikan fungsi besi beton, ternyata masih bertahan kuat sampai saat ini di Lengkong Cepang. Didokumentasikan oleh Stef Jegaut,Selasa (15/8/2023).

Adalah Koperasi Simpan Pinjam Inklusi di Manggarai, 25 orang Penyandang Disabilitas telah menjadi Anggota KSP Credit Union Florette: Menyediakan Pinjaman Berbunga Rendah, melakukan Upaya Pemberdayaan Sosial Ekonomi (bisnis) dan mengajarkan Literasi/Melek Keuangan. Kerja sama dengan Yayasan Ayo Indonesia (Rumah Belajar)


Jasa Rental Kendaraan untuk Anda, Kami Siap Melayani dengan HATI:



Ayo Merawat Bumi, Rumah Kita Bersama
Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong

Posting Komentar

0 Komentar