Header Ads Widget

Renungan Harian Katolik; Berawal Buta Di Pinggir Jalan Menuju Jalan Utama Ikuti Tuhan

Senin, 20 November 2023

















(Pekan Biasa XXXIII, St Edmundus)

Bacaan I 1Makabe 1:10-15.41-43.54-57.62-64)
Mazmur Tanggapan Mzm 119:53.61.134.150.155.158
(Reff: Hidupkanlah aku, ya Tuhan, supaya aku berpegang pada perintahMu)
Injil Lukas 18:35-45

"Apa itu?"
Lukas 18:36
(Quid hoc esset)


BERAWAL BUTA DI PINGGIR JALAN MENUJU JALAN UTAMA IKUTI TUHAN


Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik;  YANG Dikejar Manusia Adalah Keadaan Hidup Aman.

TETAP miliki kemampuan mendengar yang tajam. Itulah yang tertangkap dari si buta kota Yerikho. 'Yesus, orang Nazaret sedang lewat' (Luk 18:37), tak hendak dibiarkan lewat begitu saja. Yesus mesti 'dihentikan.' Demi menaruh perhatian pada keadaannya.

"YESUS, Anak Daud, kasihanilah aku" (Luk 18:38). Ungkapan hati penuh harap dan penuh iman mesti terungkapkan! Hadangan orang banyak agar 'ia diam' justru lebih tebalkan keyakinannya untuk "semakin kuat berseru."

Baca juga yang ini, menarik; Pojok Kitab Suci Mingguan; Bahaya Kredit Macet Satu Talenta

DI UJUNG kisah, alam kegelapan mesti tersingkir dari kehidupan si pengemis pinggir jalan Yerikho. "Melihatlah, imanmu telah menyelamatkan engkau" (Luk 18:42). Kata-kata Tuhan memeterai penyerahan diri penuh tulus si buta itu. Ikuti Tuhan sambil memuliakan Allah jadi tak terhindarkan.

BUKANNYA kita hilang kesanggupan 'mata fisik' untuk melihat. Bukan! Malah mata kita terlalu berkesanggupan untuk melihat segalanya. Kita kelebihan hingga 'bermata keranjang' yang dialasi kesukaan untuk ini dan untuk itu. Artinya?

KITA, bisa jadi, dikampling untuk hanya melihat apa yang kita mau, yang kita suka, yang kita ingini, untuk kita lihat. Kita hanya mau melihat apa yang menjadi kesenangan dan kepentingan sendiri. Mata egosentrik memang jadi satu ancaman dan halangan berat.

KITA tak sanggup melihat seperti yang Tuhan lihat. Kita belum sanggup melihat, masih rabun bahkan buta, akan satu situasi pilu menyayat. Kita masih tersilau akan segala sisi kesenangan hidup yang penuh kementerengan. Jadinya? Kita belum melek, 'masih buta' akan sisi-sisi dunia yang terluka.

KITA memang mesti berseru pada Tuhan 'semoga aku melihat' (Luk 18:41). Agar kita melihat kenyataan dunia sungguh sebagai kenyataan, melihat sesama sungguh sebagai sesama, melihat alam lingkungan sungguh sebagai rumah diam segala makhluk.


Kita melihat semuanya dalam 'iman - harapan dan kasih.' Melihat semuanya sambil memuji-muji Allah (Luk 18:43). Allah, Sumber segala terang dan cahaya kehidupan. Bagi semesta. Dan itu hanya mungkin sekiranya kita senantiasa terpikat pada Tuhan yang lewat. Untuk bertanya dan

Verbo Dei Amorem Spiranti
Tuhan memberkati
Amin



Baca juga di sini, Kisah Tentang Kita ;https://www.indonesiana.id/profil/27530/Richard-Roden 
Mari kita renungkan kata-kata St. Arnoldus Janssen (perayaan 15 Januari):
  1. Pendiri SVD        :  1875
  2. Pendiri SSpS       :  1889
  3. Pendiri SSpS-Ap :  1896
  1. "Tabahkanlah hatimu dengan gembira, jangan merasa cemas bila salib-salibmu sering-sering terlalu kasar, terlalu berat dan tajam pada sisi-sisinya. Semuanya akan berakhir, tapi ganjaran yang abadi tak kan ada kesudahannya." 
  2. "Teguhkanlah hatimu dan percayalah kepada Allah. Sesudah hari-hari gelap akan menyusul hari-hari cerah. Anggaplah semuanya ini sebagai hal yang pasti."
  3. Sebagaimana seorang pengemis tidak dapat menyombongkan diri, kalau ia menerima pemberian-pemberian yang besar, demikian pula kita tidak  boleh bersikap angkuh atas anugerah-anugerah Allah."
  4. "Berbahagialah orang yang tidak takut untuk hidup dalam ribuan pengorbanan dan kekurangan demi memperoleh banyak orang bagi Kristus."
  5. "Semakin banyak kita menghormati ROH KUDUS, kita semakin layak untuk menerima karunia-karuniaNYA."

St. ARNOLDUS JANSSEN,
DOAKANLAH KAMI
AMIN

Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong, Minggu (10/3/2024) menyelenggarakan pertemuan pastoral untuk membentuk kepanitian Prosesi Sakramen Maha Kudus (Juni 2024) dan Perayaan Pesta Intan (75 tahun) Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong pada bulan juni tahun 2025, bertempat di Pendopo Pastoran. Pertemuan dihadiri oleh Pator Paroki, Dewan Inti Pastoral, utusan komunitas Biara Suster (KFSA/PSM/AHKYB/PSM), Ketua Wilayah (Woang/Redong/Perumnas), Utusan dari Kelompok Katergorial (Vanclar/KTM/Legio Maria/OMK). Jumlah mereka sebanyak 35 orang.



Yayasan Ayo Indonesia atas dukungan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss melakukan suatu survei pasar untuk mengetahui pasokan dan permintaan sayur-sayuran di Pasar Lembor, Ruteng, dan Borong. Hasil survei ini kemudian menjadi acuan dalam menyusun suatu panduan pola dan waktu tanam yang terfokus pada pasar  

   Pohon Mangga ini tumbuh baik hingga saat ini di kebun salah satu keluarga di Paroki Lengkong Cepang. Benihnya disediakan oleh Program kerjasama Yayasan Ayo Indonesia dengan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss, tahun 2014. 
Didokumentasikan oleh
Stef Jegaut, Selasa (15/8/2023) 





Pada program Pemberdayaan Sosial-Ekonomi, kerjasama Yayasan Ayo Indonesia dengan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss tahun 2014, salah satu kegiatannya, adalah mempromosikan pembuatan Toilet dan Septik Tank menggunakan bambu untuk menggantikan fungsi besi beton, ternyata masih bertahan kuat sampai saat ini di Lengkong Cepang. Didokumentasikan oleh Stef Jegaut,Selasa (15/8/2023).

Adalah Koperasi Simpan Pinjam Inklusi di Manggarai, 25 orang Penyandang Disabilitas telah menjadi Anggota KSP Credit Union Florette: Menyediakan Pinjaman Berbunga Rendah, melakukan Upaya Pemberdayaan Sosial Ekonomi (bisnis) dan mengajarkan Literasi/Melek Keuangan. Kerja sama dengan Yayasan Ayo Indonesia (Rumah Belajar)


Jasa Rental Kendaraan untuk Anda, Kami Siap Melayani dengan HATI:



Ayo Merawat Bumi, Rumah Kita Bersama
Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong

Posting Komentar

0 Komentar