Jumat, 24 November 2023
(Pekan Biasa XXXIII, St Andreas Dung Lac dan kawan-kawan)
Bacaan I 1Makabe 4:36-37.52-59
Mazmur Tanggapan 1Taw 29:10.11abc.11d-12a.12bcd
(Reff Ya Tuhan, kami memuji namaMu yang agung)
Injil Lukas 19:45-48
"Pada waktu itu Yesus tiba di Yerusalem dan masuk ke Bait Allah. Maka mulailah IA mengusir semua pedagang di situ...." Lukas 19:45
(Et ingressus Iesus in templum, coepit eiicere vendentes in illo, et ementes)
BAIT ALLAH, BISNIS DAN KEMARAHAN TUHAN
KATA-KATA dan sikap Yesus di Bait Allah Yerusalem sungguh keras menyentak. Keluhuran Rumah Tuhan tak disepadankan dengan segala aksi bisnis kaum elitis Yerusalem dan khalayak.
RUMAH ALLAH mesti diusung kembali di dalam marwahnya. Iya, dalam kewibawaannya sebagai Rumah Doa (Lukas 19:46). Rumah perjumpaan Allah dengan UmatNya, atau pertemuan umat dengan Allah, Tuhannya.
NAMUN, reaksi sikap keras Yesus berdampak pada 'sikap hati dan niat suram dan seram dari para elitis itu. Intinya "mereka berusaha membinasakan Yesus" (Lukas 19:47). Hati mendengki tetap tertanam kuat dan mendalam. Sungguh pun para petinggi tak tahu cara singkirkan Yesus, toh mendengki tetap jadi modal tebal dan kuat untuk mencari modus kelam itu pada saatnya.
TAK selamanya kita ada di titik-titik putih di jalan kehidupan ini. Salah kata, salah sikap, salah perbuatan, bisa merasuk diri dan cemarkan ungkapan diri kita sendiri. Kita masuk dalam dunia 'bisnis di dalam, atas nama, atau berkedok kesalehan Bait Allah' dalam berbagai modusnya. Hanya demi kepentingan sepihak yang meresahkan.
ADA suara yang mengingatkan? Ada teriakan dan sikap yang melawan? Itulah suara profetik yang keras menantang namun sesungguhnya ingin membangun kembali. Jika masih mungkin dan masih punya harapan serta kerendahan hati dan keterbukaan diri, 'kemegahan Bait Allah dan segala perkara serta kehendak Allah dapat kembali ditakhtakan.'
GAYA dan irama hidup "sarang penyamun" (cf Lukas 19:46) memang amat mengaburkan jalan hidup yang semestinya di dalam Tuhan, di dalam kehendak serta rencana keselamatanNya. Tetapi di atas segalanya 'berjiwabesarlah untuk mengusir dari dalam diri sendiri 'mental pedagang' yang banyak kali mengaburkan wibawa 'Bait Allah dan segala kemegahannya.'
KITA semua tetap merindukan "Rumah Tuhan," tempat kita berkumpul sehati dalam satu iman - harapan dan kasih persaudaraan. Rumah, tempat kita berdoa bersama.
Verbo Dei Amorem Spiranti
Tuhan memberkati
Amin
Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; CITRA PERSAUDARAAN dan Rasa Kekeluargaan Semesta Mesti Kita Bangun Dan Perjuangkan!
Baca juga di sini, Kisah Tentang Kita ;https://www.indonesiana.id/profil/27530/Richard-Roden
Pater Kons Beo, SVD |
Adalah Koperasi Simpan Pinjam Inklusi di Manggarai, 25 orang Penyayang Disabilitas telah menjadi Anggota. KSP CU Florette: Menyediakan Pinjaman Berbunga Rendah, melakukan Upaya Pemberdayaan Sosial Ekonomi (bisnis) dan mengajarkan Literasi/Melek Keuangan. Kerja sama dengan Yayasan Ayo Indonesia (Rumah Belajar) |
Jasa Rental Kendaraan untuk Anda, Kami Siap Melayani dengan HATI:
0 Komentar