Header Ads Widget

Renungan Harian Katolik; Iman Yang Rapuh Membuyarkan Semuanya

Senin, 21 Agustus 2022
(Pekan Biasa XX, St Pius X - Paus ke 257)
Bacaan I Hakim-Hakim 2:11-19
Mazmur Tanggapan Mzm 106:34-35.36-37.39-40.43av.43
Injil Matius 19:16-22

"Mereka meninggalkan Tuhan, Allah nenek moyang mereka...."
Hak 2:12
(Ac dimiserunt Dominum Deum patrum suorum...)






BERPALING dari kesetiaan dan iman. Itulah sikap yang diambil oleh Israel setelah kematian Yosua. Tanda perjanjian dengan Tuhan seolah tinggal kenangan. Dewa-dewa di sekitar sekian 'lebih mempesona.' Dan terjadilah, "Mereka meninggalkan Tuhan dan beribadah kepada Baal dan para Asthoret" (Hak 2:13).


SEMUANYA nampak hilang berlalu. Iman yang rapuh membuyarkan semuanya. Dan ketiadaan penyerahan diri pada Tuhan, harus dialami dalam risiko penindasan. "Maka bangkitlah murka Tuhan terhadap Israel. Ia menyerahkan mereka ke dalam tangan perampok dan nenjual mereka kepada musuh di sekeliling mereka...."_ (Hak 2:14)


Baca juga yang ini, menarik; Renungan Harian Katolik; Jangan Tutup Pintu Rumah Dirimu Dan Kunci Jendela Hatimu


ISRAEL telah menjadi bangsa perjanjian dan bangsa bebas setelah masa tirani Firaun di tanah Mesir. Namun, kini mereka mesti kembali ke alam lama itu. Tuhan yang dijauhkan Israel, kini menjadi ''Tuhan yang melawan mereka dan mendatangkan malapetaka atas mereka'' (Hak 2:15).


JALUR hidup lurus, penuh harapan dan menjanjikan kepastian, seringkali tak dilalui dengan roda perjalanan hidup nan lurus dan meyakinkan. Berbalik arah, menciptakan jalan sendiri adalah tanda nyata dari sikap 'menjauhi Tuhan' dan 'berliblat pada rencana dan keinginan sendiri.'


KETIDAKTAATAN adalah sikap dasar nan kelam yang menjadi awal kebinasaan Israel. Bahkan "para hakim pun tidak dihiraukan mereka...." (Hak 2:17). Tuhan, dalam berbagai cara, tetap ingatkan Israel untuk kembali kepadaNya. Dan nyatanya kisah kesiaan-siaan Israel untuk kembali kepada Tuhan, mesti dilihat oleh Tuhan sendiri (cf Hak 2:19).


Baca juga yang ini, menarik; Yakobus dan Yohanes: Tertekan di Balik Ambisi Kekuasaan?


KITA alami dan imani Tuhan yang sabar, setia dan pengampun. Itulah Allah yang diwartakan Yesus. Demi nyatakan iman kita, segala peringatan dan kebajikan bisa saja telah kita taati (cf Mat 19:19-20). Namun, mentaati Tuhan di dalam penyerahan diri dan pelepasan total dari segala kelekatan, tetaplah menjadi usaha dan perjuangan demi 'kesempurnaan iman' (cf Mat 19:21).




TUHAN menuntut setiap kita untuk 'menjual, melepas, dan membiarkan berlalu semua yang tak nyamankan kita berbakti dan beriman padaNya.'


Verbo Dei Amorem Spiranti
St Pius X, doakanlah kami.

Tuhan memberkati.
Amin


Pater Kons Beo, SVD
ROMA, ITALIA


Yayasan Ayo Indonesia atas dukungan Missionprokur SVD Steinhauzen Swiss melakukan suatu survey pasar untuk mengetahui suplai dan permintaan akan sayur-sayuran di Pasar Lembor, Ruteng, dan Borong. Hasil survey ini kemudian menjadi acuan dalam menyusun suatu panduan pola dan waktu tanam yang berorientasi pada pasar

Mangga bantuan  dari Program kerjasama Yayasan Ayo Indonesia
 dengan Missionprokur SVD Steinhauzen Swiss ternyata tumbuh baik dan sudah menghasilkan uang untuk penerima bantuan bibit mangga tahun 2014 di Lengko Cepang.  Didokumentasi oleh Stef Jegaut, Selasa (15/8/2023).



Pada program Pemberdayaan Sosial-Ekonomi, kerjasama Yayasan Ayo Indonesia dengan Missionprokur SVD Steinhauzen Swiss tahun 2014, salah satu kegiatannya, adalah mempromosikan pembuatan Toilet dan Septik Tank menggunakan bambu untuk menggantikan fungsi besi beton, ternyata masih bertahan kuat sampai saat ini di Lengkong Cepang. Didokumentasi oleh Stef Jegaut,Selasa (15/8/2023). 


Adalah Koperasi Simpan Pinjam Inklusi di Manggarai, 25 orang Penyandang Disabilitas telah menjadi Anggota. KSP CU Florette: Menyediakan Pinjaman Bunga Rendah, melakukan Upaya Pemberdayaan Sosial Ekonomi (bisnis) dan mengajarkan Literasi/Melek Keuangan. Kerjasama dengan Yayasan Ayo Indonesia (Rumah Belajar)


Posting Komentar

0 Komentar