Minggu, 02 Juli 2023
(Matius 10:37-42)
Baca juga yang ini, menarik; Renungan Harian Katolik; TAK Ada Jalan Buntu Dalam Diri Siapapun Yang Miliki Harapan Dalam Tuhan
01. Pusat Hidup kita, adalah Kristus:
Kualitas relasi para murid, Gereja, setiap kita dengan Yesus, tetap menjadi yang lebih utama. Dalam relasi itulah diri kita dan seluruh cara hidup dan pengungkapan diri menjadi baru dan berubah. Relasi dengan Yesus dinyatakan dengan perkataan: mengasihi Aku yang dimengerti secara lain: melampaui kasih terhadap sanak keluarga dan orang-orang terdekat.
02. Kasihi Yesus itu pun ditandai pula dengan: panggul salib dan ikuti Yesus sendiri.
Setiap kita miliki salib-salib kehidupan. Kita bisa merasa letih dan putus asa, jika kita ikuti rasa, kehendak, isi hati dan pikiran sendiri. Kita manusia sungguh terbatas. Kita mesti belajar ikuti Yesus. Semuanya dalam iman akan Yesus yang pasti meneguhkan hati kita dalam hadapi setiap situasi hidup.
Baca juga yang ini , Menarik: Renungan Harian Katolik; Gereja Kokoh Oleh Ujian Ziarah Hidup Yang Penuh Badai Dan Gelombang.
03. Kualitas ikuti Yesus ditandai pula dengan: kehilangan nyawa karena Yesus. Ini pasti jadi tuntutan teramat berat ketika diri sendiri jadi pusat perhatian. Ketika kerisauan akan diri sendiri jadi fokus. Ketika hidup hanya ditandai dengan aksi cari jaminan dan mempertahankan zona nyaman bagi diri sendiri.
Kehilangan nyawa dalam atau karena Yesus dipadatkan dalam kata pengorbanan diri. Kita dimeterai dengan orientasi demi hidup sesama, membawa harapan dan memperjuangkan kepentingan yang lebih luas..
Baca juga yang ini, menarik; Renungan Harian Katolik; DALAM Diri Setiap Kita Terdapat Berkat Bagi Sesama Yang Tak Boleh Disia-Siakan
Syarat layak bagi Yesus: menantang namun membebaskan
01. Pusat Hidup kita, adalah Kristus:
Kualitas relasi para murid, Gereja, setiap kita dengan Yesus, tetap menjadi yang lebih utama. Dalam relasi itulah diri kita dan seluruh cara hidup dan pengungkapan diri menjadi baru dan berubah. Relasi dengan Yesus dinyatakan dengan perkataan: mengasihi Aku yang dimengerti secara lain: melampaui kasih terhadap sanak keluarga dan orang-orang terdekat.
02. Kasihi Yesus itu pun ditandai pula dengan: panggul salib dan ikuti Yesus sendiri.
Setiap kita miliki salib-salib kehidupan. Kita bisa merasa letih dan putus asa, jika kita ikuti rasa, kehendak, isi hati dan pikiran sendiri. Kita manusia sungguh terbatas. Kita mesti belajar ikuti Yesus. Semuanya dalam iman akan Yesus yang pasti meneguhkan hati kita dalam hadapi setiap situasi hidup.
Baca juga yang ini , Menarik: Renungan Harian Katolik; Gereja Kokoh Oleh Ujian Ziarah Hidup Yang Penuh Badai Dan Gelombang.
03. Kualitas ikuti Yesus ditandai pula dengan: kehilangan nyawa karena Yesus. Ini pasti jadi tuntutan teramat berat ketika diri sendiri jadi pusat perhatian. Ketika kerisauan akan diri sendiri jadi fokus. Ketika hidup hanya ditandai dengan aksi cari jaminan dan mempertahankan zona nyaman bagi diri sendiri.
Kehilangan nyawa dalam atau karena Yesus dipadatkan dalam kata pengorbanan diri. Kita dimeterai dengan orientasi demi hidup sesama, membawa harapan dan memperjuangkan kepentingan yang lebih luas..
Baca juga yang ini, menarik; Renungan Harian Katolik; DALAM Diri Setiap Kita Terdapat Berkat Bagi Sesama Yang Tak Boleh Disia-Siakan
Semoga kita teguh iman dan tebal dalam harapan demi ikuti Yesus yang membentangkan syarat yang menantang namun membebaskan!
Verbo Dei Amorem Spiranti
Tuhan memberkati.
Amin
Verbo Dei Amorem Spiranti
Tuhan memberkati.
Amin
 |
| Pater Kons Beo, SVD, Roma, Italia: KITA bisa punya harapan dan cita untuk 'kembali jadi baru.' |
%E2%80%9D.jpg)
0 Komentar