Header Ads Widget

Renungan Harian Katolik; SUDAHLAH! Hiduplah damai dan aman-aman dengan orang lain

Selasa, 27 Juni 2023 (Pekan Biasa XII, St Sirilus dr Alexandria)
Bacaan I Kejadian 13:2.5-18
Mazmur Tanggapan Mzm 15:2-3ab.cd-4ab.5
Injil Matius 7:6.12-14



"Janganlah kiranya ada perkelahian antara aku dan engkau, antara para gembalaku dan gembalamu" 
 Kej 13:8

(Ne quaeso sit iurgium inter me et te et inter meos et pastores tuos)


Baca juga yang ini, menarik; Renungan Harian Katolik; DALAM Diri Setiap Kita Terdapat Berkat Bagi Sesama Yang Tak Boleh Disia-Siakan


RIBUT-RIBUT? Selalu tidak baku enak? Makin menjarak dalam relasi? Penuh ketegangan dalam kebersamaan? Rasa tidak 'baku cocok'? Benci membara? Dendam menggumpal? Menatap penuh amarah? Memandang sipit penuh sinis? Pastikanlah: Ada sesuatu yang tengah terjadi.



ITU semua karena ada hal yang ingin kita perebutkan. Pun ada sesuatu yang ingin kita pertahankan! Sebab kecenderungan untuk memiliki dan menguasai secara mati-matian itu bercokol dalam hati kita.


Baca juga yang ini, menarik; Renungan Harian Katolik; Doa Adalah Tanda Kita Sadar Bahwa Tuhan Sungguh Rindukan Kehadiran Kita.


MAKA persaingan tak sehat segera terbit. Rasa permusuhan diam-diam merayap di dinding hati. Sesama sudah diubah jadi simbol seekor nyamuk untuk 'hap lalu ditangkap.' Karena alasan ini dan itu untuk dikuasai, manusia mudah sekali untuk saling mengganyang dan menggasak. Ini belum lagi bila bicara tentang kepentingan. Yang dipertahankan sekian sengit.



SUDAHLAH! Hiduplah damai dan aman-aman dengan orang lain. Soal penuh tegang memang selalu ada. Tetapi, tidak kah ada cara sejuk yang selalu dapat diretas? Terkadang sikap rendah hati mesti diambil, jika memang itu demi kebaikan bersama.


Baca juga yang ini, menarik; Renungan Harian Katolik; KITA Manusia Harus Sering Saling Menahan Dan Memaafkan Banyak Hal. 


TAK usahlah soal yang bisa diselesaikan penuh bijak sengaja dibikin jadi besar. Ditiup dan dihembus untuk jalar membara ke sana ke mari. Sebab itulah kita memang mesti dilatih untuk penyejuk hati dan pendamai. Dan bukannya membesarkan persoalan. Dan bahkan merasa 'besar kepala' dengan lebih rumitkan persoalan kian ke mari.



DI TITIK inilah, spirit Bapa Abraham mesti disimak dalam. Jangan karena harta, segala hewan ternak, apa yang dimiliki serta area padang penggembalaan, relasi kekerabatan dan citra kekeluargaan dengan Lot jadi suram dan seram serta hancur. Itulah yang tak dikehendaki Abraham. Abraham cari jalan terbaik dan merendah di hadapan Lot.



APAKAH sesungguhnya yang kita kejar dan pertahankan, sampai menjarakkan relasi kita dengan sesama? Dan bahkan memusuhinya sejadi-jadinya? Janganlah! "Sebab kita ini kerabat," kata Abram kepada Lot. Juga himbauannya kepada kita. Yakinlah!




Verbo Dei Amorem Spiranti
Tuhan memberkati.
Amin


Pater Kons Beo, SVD, Roma, Italia:
 "DALAM Diri Setiap Kita Terdapat Berkat Bagi Sesama Yang Tak Boleh Disia-Siakan"



Posting Komentar

0 Komentar