Header Ads Widget

Satu Permenungan IMAN KATHOLIK; Daya Pikat Uang Memang Menjebak

SENIN, 10 APRIL 2023-OKTAF PASKAH

( "Mereka menerima uang itu..." - Matius 28:15)

Daya Pikat Uang Memang Menjebak




Daya pikat uang. Itulah yang lagi menerpa dinding batin siapapun. Bertahan kah kita? Mungkin mudah bagi kita untuk menampar para serdadu penjaga kubur Yesus dengan kata-kata: 'Begitu mudah kalian masuk skenario Mahkamah Agama Yahudi. Dan di situ, uang jadi penyekap suara hati nurani. Demi membekap kebenaran.'



Namun, mari hentikan sesali, kutuki, nistakan perilaku para serdadu itu. Dapatkan duit mudah dan murah itulah jalan dan orientasi hidup dan modus mereka.




Daya pikat uang sudah jadi arus yang bebas menantang apapun status, jabatan, kedudukan. Ia tak peduli akan apa dan siapapun. Diperdayai oleh daya pikat uang bukan hanya kisah miris bagi yang dianggap najis, bejat, amoral. Tetapi hal itu pun mendera siapa pun yang dianggap atau menganggap diri sendiri saleh, terhormat, murni, dan penuh pencitraan.




Daya pikat duit tak cuma bebas berkerayapan di pasar dan di pusat-pusat perbelanjaan. Ia tidak juga ternilai bebas berzig-zag hanya di berbagai ruang publik yang ternilai sekulir - duniawi. Tidak hanya itu!



Daya pikat uang sudah masuk dalam area sakral. Di tempat-tempat yang disucikan dan dikeramatkan. Yang dianggap duniawi itu bukan hanya jadi elemen penting pada peristiwa pasar. Tetapi ia sudah jadi elemen kunci untuk kisah sakral di altar dan di mimbar.




Bebaskan diri dari daya pikat uang bukanlah pertarungan hati nan gampangan. Tetapi, itulah yang harus diperjuangkan. Agar seseorang bisa bebas dari apa yang ' kehendaki begitu saja dari siapa pun.' Bebas dari skenario maut, seram dan membinasakan.




Teringat lagi seruan tegas Yohanes Pembaptis buat para prajurit, "Jangan merampas dan jangan memeras. Cukupkan dirimu dengan gajimu..." (Luk 3:14).



Mungkin terlalu mudah untuk bikin diri terkesan saleh, suci, berwibawa, berpengaruh. Namun,.sebenarnya daya pikat uang bisa jadi satu takaran sederhana untuk menguji Apakah:




KITA ADALAH MURID-MURID SEDERHANA: Penerima dan pemberita Warta Paska? Iya, kita bukanlah kelompok manusia prajurit kuburan berpakaian serdadu. Bersenjata kuasa dan jabatan, tetapi rapuh hati dalam skenario anti dan kontra kebenaran.




Seandainya tak demikian?

Semua gara-gara taufan daya pikat uang.

Itulah yang lagi jamak terjadi. Pada hari-hari belakangan ini. Yang lagi menyasar nurani yang rapuh.



Verbo Dei Amorem Spiranti


Tuhan memberkati

Amen. Alleluia.






Posting Komentar

0 Komentar