Header Ads Widget

Renungan Harian Katolik; ADA SKENARIO BAHASA SURAM. TETAPI, KITA HANYA PUNYA SATU BAHASA. ITULAH BAHASA CINTA KASIH

Jumat, 17 Februari 2023 (Pekan Biasa VI, St Theodulus, Tujuh Saudara Suci Pendiri Ordo Servite)
Bacaan I Kejadian 11:1-9
Mazmur Tanggapan Mzm 33:10-11.12-13.14-15
Injil Markus 8:34 - 9:1


"Baiklah Kita turun dan mengacau-balaukan bahasa mereka..." Kej 11:7
(Venite igitur, descendamus, et confundamus ibi linguam eorum)



KITA telah dan sedang mengkaribkan diri sendiri dengan sesama. Kita memakai sebuah bahasa. Dan kita menganggapnya sebagai 'bahasa persatuan.'




TETAPI, tidak kah di balik kata-kata, iya di 'belakang bahasa itu' tersimpan maksud-maksud tertentu? Syukurlah bila di balik bahasa itu ada maksud dan tujuan yang indah dan positif.



SAYANGNYA, bila persatuan itu sungguh suram sifatnya. Katakan saja bahwa hanya ingin tampakan kesombongan dan kemegahan diri sendiri. Orang-orang ingin membangun 'kota dan menara demi kepentingannya sendiri.' Dan lalu memakai 'kata-kata dan bahasa yang mengenyahkan yang lain.'



MAKA bahasa-bahasa suram seperti itu mesti dikacaukan. Koalisi dengan bahasa dan diksi-diksi maut mesti dibubarkan. Iya, semuanya mesti segera ditumpaskan.




DALAM kebersamaaan apapun, suasana jadi tak nyaman, ketika sekelompok anggota 'larut dan sering keasyikan dengan bahasanya sendiri.' Hanya demi 'menjulangkan menara Babel dan membangun cita-cita kotanya sendiri.'




TUHAN memang harus datang dan hadir kembali. Demi 'mengacau-balaukan dan menghancurkan bahasa kita' yang telah menampakkan interese dan cita-cita diri atau pun kelompok sendiri. Itulah bahasa yang terlalu 'menjulangkan diri kita dan melebarkan jarak kita dengan sesama.'




DI ATAS semuanya, kita, kini, telah diikatsatukan dalam satu bahasa. Itulah bahasa cinta kasih. Apa yang dahulu telah hancur oleh dendam, kebencian, amarah, serta kesombongan telah dibangun kembali dalam satu bahasa baru. Yang sungguh memperjumpakan kembali satu sama lain.



BAHASA BARU itu adalah ilham sejati dari suatu suasana dan aura yang sehat, menyegarkan dan menyembuhkan! Itulah Bahasa Cinta Kasih.




Verbo Dei Amorem Spiranti

Tuhan memberkati. Amin



Rikhardus R Urut, Sekretaris Badan Pengurus menyerahkan uang duka kepada Bapak Tadeus, wujud solidaritas, Bela Rasa, Aku Susah Engkau Bantu, Engkau Susah Aku Bantu dari 7.511 orang, Anggota KSP CU Florette atas meninggalnya Mama Elisabet, isteri tercinta dari Bapak Tadeus. Untuk konteks Manggarai saat ini, Peristiwa Kematian merupakan salah satu tujuan keuangan keluarga sebenarnya (melek/literasi keuangan) sebab biaya untuk urusan adatnya relatif besar. Beruntung Bapak Tadeus telah menjadi warga (anggota) dari "Rumah Gendang" KSP CU Florette sehingga oleh rasa empati dari semua anggota dalam bentuk pemberian uang duka telah meringankan kedukaannya. Marilah bergabung ke Rumah Bersama KSP CU Florette, sebab Lembaga Koperasi ini memikirkan anggota disaat mereka masih hidup (menyediakan pinjaman kesejahteraan/bisnis), sakit, dan juga ketika mereka meninggal. 
Adalah Koperasi Simpan Pinjam Inklusi di Manggarai, 25 orang Penyandang Disabilitas telah menjadi Anggota. KSP CU Florette: Menyediakan Pinjaman Bunga Rendah, melakukan Upaya Pemberdayaan Sosial Ekonomi (bisnis) dan mengajarkan Literasi/Melek Keuangan.


Posting Komentar

0 Komentar