Header Ads Widget

Renungan Harian Katolik; SUKACITA sejati tak pernah lahir dari sikap menekan orang lain

Selasa, 29 November 2022 (Pekan I Adventus, Beato Dionisius & Beato Redemptus)




Bacaan I Yesaya 11:1-10

Mazmur Tanggapan 72:2.7-8.12-13.17

Injil Lukas 10:21-24



"Pada waktu itu bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus...."
Luk 10:21
(In ipsa hora exultavit Iesus Spiritu Sancto)




MARI pandang sesama dengan mata sejuk. Dengan hati penuh kelembutan. Setidaknya kita tetap punya harapan bahwa sesama itu dapat 'menjadi dirinya sendiri.' Menemukan dan ungkapkan dirinya penuh spontan. Tanpa tekanan. Tanpa pula paksaan yang mencengkram.


PARA bijak pada yakin, "Sukacita di dalam batin kita itu tak lahir begitu saja. Tetapi, ia lahir ketika memandang sesama dan kebersamaan ada dalam aura sukacita penuh harapan. Dan semua itu terpantul pada hati kita."


SUKACITA sejati tak pernah lahir dari sikap menekan orang lain. Atau juga dalam merampok kebebasan dan mencaplok kemerdekaan sesama. Tidak!


ADA banyak kesulitan yang bikin hati kita sulit menggapai sukacita dan ceriah di wajah. Sebab, kita terlalu memandang sinis sesama. Memperdayai, menyudutkan, serta 'membantai' orang lain. Entah dengan sikap. Pun terlebih dengan arogansi kata-kata.


KITA sepantasnya mencapai takhta sukacita pula dalam semangat Kristiani. Saat kita melihat hidup sesama ada dalam 'sukacita injili.' Ketika dalam keadaan paling bising sekalipun, kita tetap sanggup mendengar suara yang paling halus sekalipun.


SUKACITA tetap jadi milik kita, bahwa dalam keadaan hidup penuh mewah di dalam dunia yang berkembang ini, kita tetap jeli untuk melihat dengan jelas dan dengan hati sesama kita yang kecil dan sederhana.

"KITA pun sanggup bergembira dalam Roh Kudus" ketika damai, cintakasih, ketulusan, pengampunan, serta kerendahan hati menjadi suasana dasar kehidupan bersama. Sebab, di situ "hati kita tidak dijejali dan disumpeki hanya dengan segala urusan diri dan kepentingan sendiri. Melainkan, selalu ada ruang kosong bagi sesama."




Verbo Dei Amorem Spiranti
Maranatha
Tuhan memberkati.
Amin



Posting Komentar

0 Komentar