Bacaan I Wahyu 18:1-2.21-23; 19:1-3.9a
Mazmur Tanggapan Mzm 100:2-5
Injil Lukas 21:20-28
"Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang...."
Luk 21:27
(Et tunc videbunt Filium hominis venientem...)
DAN lagi, muncullah tanda-tanda alam mengerikan. Darat, laut dan udara gemuruh bergoncangan. Sungguh, tak ada alam damai. Manusia kehilangan kenyamanan di titik nadir. Bahkan, "Orang akan mati ketakutan karena cemas berhubung dengan segala sesuatu yang menimpah bumi ini..." (Luk 21:26).
TETAPI, masih ada kah harapan bagi manusia kepada keselamatan? Apakah iman dan keyakinan pada kuasa Anak Manusia akan sirna? Dan manusia sungguh dalam ketidakpastian nasib?
SEGALA yang menggentarkan itu memanglah terjadi. Namun, pada saat yang sama, akan tampillah Anak Manusia. Hadir dan nyatalah PENGHARAPAN itu! Tuhan datang untuk nyatakan kuat kuasaNya.
YANG dituntut dari manusia, "Bangkitlah dan angkatlah mukamu.. sebab penyelamatanmu sudah dekat" (Luk 21:28). Manusia tak pernah boleh terus terperangkap dalam kecemasan, ketakutan dan segala rasa ketidakpastian!
KITA pasti alami hidup penuh gemuruh. Angin dan badai kehidupan yang datang menerpa. Kita alami saat di mana ketidakpastian sungguh datang mendera. Saat kita alami sungguh, bahwa kita nyaris kehilangan arah hidup. Kita nyaris menyerah pada keputusasaan.
SEGALA yang menggentarkan itu memanglah terjadi. Namun, pada saat yang sama, akan tampillah Anak Manusia. Hadir dan nyatalah PENGHARAPAN itu! Tuhan datang untuk nyatakan kuat kuasaNya.
YANG dituntut dari manusia, "Bangkitlah dan angkatlah mukamu.. sebab penyelamatanmu sudah dekat" (Luk 21:28). Manusia tak pernah boleh terus terperangkap dalam kecemasan, ketakutan dan segala rasa ketidakpastian!
KITA pasti alami hidup penuh gemuruh. Angin dan badai kehidupan yang datang menerpa. Kita alami saat di mana ketidakpastian sungguh datang mendera. Saat kita alami sungguh, bahwa kita nyaris kehilangan arah hidup. Kita nyaris menyerah pada keputusasaan.
BAGAIMANAPUN, Tuhan, sejatinya, tetap berbisik untuk sungguh meneguhkan: tunjukan mukamu dengan penuh iman. Hanya dengan itu, kita dapat sanggup memandang sinar pengharapan dalam hidup.
Bukan kah demikian?
Verbo Dei Amorem Spiranti
Tuhan memberkati.
Amin
Bukan kah demikian?
Verbo Dei Amorem Spiranti
Tuhan memberkati.
Amin
0 Komentar