Header Ads Widget

Renungan Harian Katolik; Berkelimpahan dalam cara yang baik adalah jalan hidup yang dimuliakan.

Sabtu, 05 November 2022
(Pekan Biasa XXXI, St Bertilla, St Elizabeth, Beato Daniel Dajani, Beato Giovanni Fausti)
Bacaan I Filipi 4:10-19
Mazmur Tanggapan Mzm 112:1-2.5-6.8a.9
Injil Lukas 16:9-15




"Aku tahu apa itu kekurangan dan aku pun tahu apa itu kelimpahan"  Flp 4:12
(Scio et himiliari, scio et abundare)



Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; MENJADI orang baik itu bukan 'terlahir dan ada begitu saja.' 


SEPERTINYA kita mesti belajar untuk merasa cukup. Setidaknya untuk tulus mengatakan 'sudah pas, atau cukuplah itu bagiku.' Kita memang hidup dari apa yang kita butuhkan. Selaras dengan apa yang menunjang jalan hidup kita.

SEBALIKNYA, 'rasa selalu tidak cukup' sering datang menghantui diri kita. Dan ia lalu berpengaruh pada sikap, tindakan atau perbuatan. Ini sungguh merepotkan saat, sebenarnya berkecukupan, kita terus saja diobok-obok rasa tak cukup.


DUNIA yang mahakaya ini bisa jadi rapuh dan direpotkan oleh segelintir orang yang selalu penuh dahaga yang tak tertib akan kelimpahan. Begitupun sekelompok orang yang 'sebenarnya selalu mewah namun selalu saja diasapi oleh rasa hati serba kurang atau tak cukup, dan bahkan tak punya.

Baca juga yang ini; Pojok KITAB SUCI; Bro, Jangan Disangka Zakheus itu Tak Gesit….


JIKA memang sungguh berkekurangan maka itulah pemantik yang membakar semangat untuk bekerja dan berjuang lebih serius. Dan, pasti itu juga menjadi kesempatan untuk belajar dari sesama yang berhasil dalam hidup. Apakah kita hanya sebatas mengeluh dan meratapi kekurangan?

SEBALIKNYA, jika memang berkelimpahan? Ini bisa jadi tanda adanya perjuangan dalam hidup! Berkelimpahan dalam cara yang baik adalah jalan hidup yang dimuliakan. Bukan kah Tuhan memberkati orang yang sungguh berjuang dalam hidup?


TETAPI, hati-hati sajalah pada kelimpahan yang membabi buta dan membutakan. Dengan cara tak wajar kita dibius oleh virus harus berkelimpahan. Atau bahwa kelimpahan itu tak sanggup membuat kita untuk melihat ketakberuntungan atau kekurangan yang dialami oleh sesama.


RASUL PAULUS bersyukur karena kekurangan yang ia alami. Sebab dari situ, ia harus belajar berjuang dalam hidup. Dan juga bahwa ia mengalami belaskasih yang datang dari jemaat. Tetapi, Rasul Paulus pun sadar akan kelimpahan rahmat Tuhan yang ia terima. RASUL PAULUS merasa 'surplus dalam semangat.' Ia menyatakannya dalam perjuangannya untuk mewartakan Kabar Gembira. Ia tak merasa jenuh untuk mewartakan Kasih dan Kebenaran di dalam Tuhan.


DALAM Tuhan, setiap kita miliki 'kekurangan dan kelimpahan.' Tetapi Tuhan menuntun kita semua untuk tak terjebak baik dalam kekurangan pun dalam kelimpahan. Sebab, kita mesti tetap menjadi insan yang merdeka. Tanpa tergoyah oleh alam kekurangan dan kelimpahan.


Verbo Dei Amorem Spiranti
Tuhan memberkati. Amin

Tentang Kita


Posting Komentar

0 Komentar