Bacaan I Galatia 2:1-2.7-14
Mazmur Tanggapan Mzm 117:1.2
Injil Lukas 11:1-4
"Berilah kami setiap hari makanan yang secukupnya..." Luk 11:3 (Panem nostrum quotidianum da nobis hodie) |
"MEMPEROLEH rejeki secukupnya." Itulah salah satu isi doa yang diajarkan Yesus kepada para muridNya. Juga termasuk buat kita semua sekarang ini. Kita sepantasnya renungkan isi doa itu.
Baca juga yang ini;Renungan Harian Katolik; Jalan hidup sederhana dan bebas, sungguh, adalah jalan hidup kita.
TUHAN adalah sumber rejeki kita. Di titik ini, kita sadar, bahwa Tuhan telah siapkan segalanya agar kita dapat hidup dan menjalani hidup ini.
"MAKANAN SECUKUPNYA" adalah alarm serius. Agar kita tidak terperangkap oleh sikap konsumeristik - hedonistik. Apalagi bila dibarakan oleh mental 'ingat diri tak berbatas.'
Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; JALAN kepada kehidupan kekal adalah KASIH
UNTUK kita, ya "sudahlah cukup." Yang lain, yang berkelebihan itu adalah "hak dan punya orang." Lebih tepatnya, "Demi orang lain juga." Praktisnya, "Jangan terlalu bersemangat untuk timbun-timbun demi tambunnya diri sendiri."
MASIH ada di tempat lain saudara-saudari kita yang hanya harapkan uluran tangan. Yang mengibah pada tindak kemurahan dan belaskasih kita. Tentu, suara rintihan itu tetap tersuarakan. Entah dalam kata terucap, entah dalam diam.
UNTUK kita, ya "sudahlah cukup." Yang lain, yang berkelebihan itu adalah "hak dan punya orang." Lebih tepatnya, "Demi orang lain juga." Praktisnya, "Jangan terlalu bersemangat untuk timbun-timbun demi tambunnya diri sendiri."
MASIH ada di tempat lain saudara-saudari kita yang hanya harapkan uluran tangan. Yang mengibah pada tindak kemurahan dan belaskasih kita. Tentu, suara rintihan itu tetap tersuarakan. Entah dalam kata terucap, entah dalam diam.
TUGAS kita sebenarnya sederhana saja, namun sering tak mudah pula. Sepantasnya ada aura hati dan kasih yang dari bergerak "sikap tangan mengggenggam ke tindakan tangan terbuka dan terulur." Berbahagialah kita yang telah lewati jalan hati yang sering tak gampang ini.
KITA adalah orang yang bermurah hati. Sebab kita sudah tiba pada "keadaan dan rasa secukupnya." Di situlah ego diri sudah dibuat tak berdaya oleh kekuatan sentire cum pauperibus. Saat kita sungguh berpihak secara aktif dan partisipatif dengan segala 'situasi penuh kekurangan.'
KITA adalah orang yang bermurah hati. Sebab kita sudah tiba pada "keadaan dan rasa secukupnya." Di situlah ego diri sudah dibuat tak berdaya oleh kekuatan sentire cum pauperibus. Saat kita sungguh berpihak secara aktif dan partisipatif dengan segala 'situasi penuh kekurangan.'
Baca juga yang ini; Satu Permenungan: Angels Unawares: Ke mana kah Arah Perahu?
"REJEKI YANG CUKUP" juga adalah ungkapan jiwa penuh 'cinta akan alam dan lingkungan.' Maksud sederhananya: Jangan garap alam dan lingkungan segila-gilanya. Seolah-olah tak ada lagi hari esok dan generasi mendatang. Bumi dan seisinya sepantasnya diwariskan penuh keutuhan dan penuh kedamaian.
TETAPI pada titiknya, "Rejeki yang secukupnya" mesti diperjuangkan terutama melalui kerja keras dan usaha. Tuhan karuniakan kepada setiap kita segala kemampuan. Agar kita dapat 'berpikir, merencanakan, bersikap dan bertindak demi kehidupan yang 'wajar dan secukupnya.'
TUHAN ajarkan semuanya kepada kita sebagai DOA. Doa adalah ungkapan iman. Yang diserukan dalam kata dan juga dinyatakan dalam perbuatan. Iya, dalam tindakan kita. Semuanya demi kebaikan diri sendiri, demi sesama, dan demi alam lingkungan.
Bukan kah demikian?
Verbo Dei Amorem Spiranti.Tuhan memberkati.Amin
Mari kita renungkan kata-kata St. Arnoldus Janssen (perayaan 15 Januari):
- Pendiri SVD : 1875
- Pendiri SSpS : 1889
- Pendiri SSpS-Ap : 1896
- "Tabahkanlah hatimu dengan gembira, jangan merasa cemas bila salib-salibmu sering-sering terlalu kasar, terlalu berat dan tajam pada sisi-sisinya. Semuanya akan berakhir, tapi ganjaran yang abadi tak kan ada kesudahannya."
- "Teguhkanlah hatimu dan percayalah kepada Allah. Sesudah hari-hari gelap akan menyusul hari-hari cerah. Anggaplah semuanya ini sebagai hal yang pasti."
- Sebagaimana seorang pengemis tidak dapat menyombongkan diri, kalau ia menerima pemberian-pemberian yang besar, demikian pula kita tidak boleh bersikap angkuh atas anugerah-anugerah Allah."
- "Berbahagialah orang yang tidak takut untuk hidup dalam ribuan pengorbanan dan kekurangan demi memperoleh banyak orang bagi Kristus."
- "Semakin banyak kita menghormati ROH KUDUS, kita semakin layak untuk menerima karunia-karuniaNYA."
St. ARNOLDUS JANSSEN,
DOAKANLAH KAMI
AMIN
Ayo Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; MEMANG Itulah Kenyataan Hidup Yang Mesti Dihadapi
Ayo Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; Bahaya Perangai Kasar, Nalar Semestinya Sehat
Baca juga di sini, Kisah Tentang Kita ;
Adalah Koperasi Simpan Pinjam Inklusi di Manggarai, 25 orang Penyandang Disabilitas telah menjadi Anggota KSP Credit Union Florette: Menyediakan Pinjaman Berbunga Rendah, melakukan Upaya Pemberdayaan Sosial Ekonomi (bisnis) dan mengajarkan Literasi/Melek Keuangan. Kerja sama dengan Yayasan Ayo Indonesia (Rumah Belajar) |
0 Komentar