Header Ads Widget

Renungan Harian Katolik; Hidup Di Dunia Berarti Bekerja Dan Menghasilkan Buah...

Sabtu, 29 Oktober 2022

(Pekan Biasa XXX, St Narcissus)
Bacaan I Filipi 1:18b-26
Mazmur Tanggapan Mzm 42:2-3.5bcd
Injil Lukas 14:1.7-11


Bapak Herman, salah satu peserta program diakonia pemberdayaan SVD (serikat sabda Allah) Swiss, sedang berbagi pengalaman tentang bisnis sayur-sayuran untuk tujuan Ekonomi, Gizi, Ekologi dan Famili kepada kelompok tani perempuan dari Desa Gara. Mereka juga membangun persekutuan untuk mengatasi persoalan kemiskinan dengan cara mendorong keterlibatan perempuan dalam kegiatan ekonomis (tidak hanya urusan domestik) melalui usaha pertanian organik.

"Hidup di dunia berarti bekerja dan menghasilkan buah..."
Flp 1:22
(Quod si vivere in carne, hic mihi fructus operis..)




MAKNA kehidupan itu ternyata dapat digapai dalam usaha, pekerjaan atau dalam perjuangan. Dalam pandangan yang nyata, hidup ini sungguh dialami sekian maju dan berkembang.



BERSYUKURLAH kita bahwa apa yang kita alami kini sebenarnya adalah hasil dari usaha, pekerjaan, dan daya juang dari sekian banyak sesama kita. Mereka semua telah tinggalkan bukti-bukti nyata. Agar hidup itu dapat kita alami dengan 'lebih mudah.' Tidak kah demikian?


Baca juga yang ini; Satu Permenungan; Merenung Ijasah Sang Presiden

TETAPI, tentu disadari bahwa hidup yang berarti itu juga berjalan di atas lintasan kebajikan atau nilai-nilai hidup itu sendiri. Hidup yang paten itu tetaplah berbasis pada aura batin dan isi jiwa yang bebas dan merdeka! Dalam suasana sejuk dan damai.


DI SAMPING bekerja keras dan berjuang demi kemajuan fisik, siapapun kita tak pernah lepas dari 'panggilan nilai.' Ini sebenarnya adalah jawaban akan dahaga dunia yang rindukan kasih persaudaraan dan rasa kekeluargaan. Dunia tetap butuhkan damai dan pengampunan. Dunia tetap berkeluh dan meratap demi 'tindak dan sikap-sikap solider penuh perhatian dari siapapun.'


DALAM setiap panggilan, tugas, dan tanggungjawab yang kita embani selalu terlekat panggilan nilai. Di situ terungkaplah pengorbanan dan pemberian diri apa adanya. Penuh ketulusan. Ingatlah! Bukan kah setiap kita ini adalah "produk sesama kita" yang telah sungguh setia dalam kerja dan pengorbanan hidup mereka? Jalan hidup mereka itulah yang kini kita geluti dan kita lanjutkan.


JANGAN biarkan hidup ini berlalu dalam 'waktu dan kesempatan yang terbuang.' Tak boleh ada apapun yang membawa kepada rasa putus asa, larut dalam arus pesimistik, serta kehilangan semangat untuk berkreasi. Hidup tak akan jadi berubah hanya dengan 'program demi program yang kosong, tetap dalam mimpi yang satu pun tak pernah menjadi nyata.'


DI ATAS segalanya, marilah kita ingat akan apa dimaklumkan oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Filipi. Segala usaha dan kerja keras yang terarah pada buah-buah itu, sepantasnya senantiasa berakar pada iman dan bercahaya pula dalam iman.



KEYAKINAN iman akan Kristus Yesus tentu menjadi inspirasi dasar bagi setiap kita untuk berjuang dalam hidup. Dan tak pernah boleh pantang mundur dalam amanat Cinta Kasih dan Kebaikan di dalam Yesus sendiri. DIAlah Pokok iman kita.


Bukan kah demikian?
Verbo Dei Amorem Spiranti
Tuhan memberkati. Amin.

Mari kita renungkan kata-kata St. Arnoldus Janssen (perayaan 15 Januari):
  1. Pendiri SVD        :  1875
  2. Pendiri SSpS       :  1889
  3. Pendiri SSpS-Ap :  1896
  1. "Tabahkanlah hatimu dengan gembira, jangan merasa cemas bila salib-salibmu sering-sering terlalu kasar, terlalu berat dan tajam pada sisi-sisinya. Semuanya akan berakhir, tapi ganjaran yang abadi tak kan ada kesudahannya." 
  2. "Teguhkanlah hatimu dan percayalah kepada Allah. Sesudah hari-hari gelap akan menyusul hari-hari cerah. Anggaplah semuanya ini sebagai hal yang pasti."
  3. Sebagaimana seorang pengemis tidak dapat menyombongkan diri, kalau ia menerima pemberian-pemberian yang besar, demikian pula kita tidak  boleh bersikap angkuh atas anugerah-anugerah Allah."
  4. "Berbahagialah orang yang tidak takut untuk hidup dalam ribuan pengorbanan dan kekurangan demi memperoleh banyak orang bagi Kristus."
  5. "Semakin banyak kita menghormati ROH KUDUS, kita semakin layak untuk menerima karunia-karuniaNYA."

St. ARNOLDUS JANSSEN,
DOAKANLAH KAMI
AMIN

Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong, Minggu (10/3/2024) menyelenggarakan pertemuan pastoral untuk membentuk kepanitian Prosesi Sakramen Maha Kudus (Juni 2024) dan Perayaan Pesta Intan (75 tahun) Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong pada bulan juni tahun 2025, bertempat di Pendopo Pastoran.


Pertemuan dihadiri oleh Pator Paroki, Dewan Inti Pastoral, utusan komunitas Biara Suster (KFSA/PSM/AHKYB/PSM), Ketua Wilayah (Woang/Redong/Perumnas), Utusan dari Kelompok Katergorial (Vanclar/KTM/Legio Maria/OMK). Jumlah mereka sebanyak 35 orang.



Yayasan Ayo Indonesia atas dukungan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss melakukan suatu survei pasar untuk mengetahui pasokan dan permintaan sayur-sayuran di Pasar Lembor, Ruteng, dan Borong. Hasil survei ini kemudian menjadi acuan dalam menyusun suatu panduan pola dan waktu tanam yang terfokus pada pasar  

   Pohon Mangga ini tumbuh baik hingga saat ini di kebun salah satu keluarga di Paroki Lengkong Cepang. Benihnya disediakan oleh Program kerjasama Yayasan Ayo Indonesia dengan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss, tahun 2014. 
Didokumentasikan oleh
Stef Jegaut, Selasa (15/8/2023) 





Pada program Pemberdayaan Sosial-Ekonomi, kerjasama Yayasan Ayo Indonesia dengan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss tahun 2014, salah satu kegiatannya, adalah mempromosikan pembuatan Toilet dan Septik Tank menggunakan bambu untuk menggantikan fungsi besi beton, ternyata masih bertahan kuat sampai saat ini di Lengkong Cepang. Didokumentasikan oleh Stef Jegaut,Selasa (15/8/2023).

Adalah Koperasi Simpan Pinjam Inklusi di Manggarai, 25 orang Penyandang Disabilitas telah menjadi Anggota KSP Credit Union Florette: Menyediakan Pinjaman Berbunga Rendah, melakukan Upaya Pemberdayaan Sosial Ekonomi (bisnis) dan mengajarkan Literasi/Melek Keuangan. Kerja sama dengan Yayasan Ayo Indonesia (Rumah Belajar)


Jasa Rental Kendaraan untuk Anda, Kami Siap Melayani dengan HATI:



Ayo Merawat Bumi, Rumah Kita Bersama
Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong

Posting Komentar

0 Komentar