Header Ads Widget

Renungan HARIAN KATOLIK: HIDUP adalah jalan panjang penuh peluang

Jumat, 09 September 2022

(Pekan Biasa XXIII, St Beata Maria Torribia, St Petrus Claver)

Menanam sayur-sayuran utuk tujuan Gizi dan Ekonomi sudah sedang dilaksanakan oleh satu kelompok tani di Kampung Jing, Desa Golo Ndari, Kecamatan Lamba Leda Selatan. Lahan yang letaknya jauh dari sumber air ternyata tidak menjadi faktor penghalang, pembatas atau hambatan untuk memproduksi sayur-sayuran. Berkat kerja keras mereka sayur-sayuran tumbuh dengan subur. Pada saat lejong (bertamu) dengan Anton Kipler dan Peritno, Pa Anton orang swiss itu memberi masukan kepada mereka agar keluarga-keluarga yang menanam sayur-sayuran harus mengkonsumsi sayur-sayuran setiap hari agar anak-anak menjadi sehat. Sejak lama Yayasan Ayo Indonesia mempromosikan pendekatan 5i dalam membudidaya sayur-sayuran, dimana menanam sayur-sayuran dimaksudkan untuk famili, ekonomi,imani,gizi dan ekologi.


Bacaan I 1Korintus 9:16-19.22b-27
Mazmur Tanggapan Mzm 84:3-6.12
Injil Lukas 6:39-42


"....tetapi hanya satu orang saja yang mendapat hadiah?"*

1Kor 9:24

(Sed unus accipit bravium?)


SEMUANYA belum berakhir. Belumlah tamat. Selama saya masih bernafas, selama itu pula saya masih tetap berharap. "Dum spiro, spero" bukanlah kalimat kosong apalagi kerontang.

Baca juga yang ini: Renungan HARIAN KATOLIK; YUSUF dan MARIA telah jadi inspirasi mulia bahwa 'Sang Sabda sepatutnya tinggal dalam diri setiap kita

HIDUP adalah jalan panjang penuh peluang. Ia isyaratkan perjuangan. Terus menerus. Dalam hari-hari yang terlewati. Saat kita jedah sejenak sebatas 'merenungi semua yang tak mungkin,' saat itu pula berbagai kesempatan datang bertamu. Membawa harapan baru. Memantik asa perjalanan baru pula.

"HIDUP adalah ibarat satu gelandang pertandingan." Itu suara Rasul Paulus untuk orang-orang di kota Korintus. Direnungnya pewartaan Injil sebagai satu pertandingan. Dengan merebut sebanyak mungkin orang demi 'hati injili," Rasul Paulus masuk dalam gelandang pertandingan itu. Ia tak pernah putus asa.


DEMI mahkota kemenangan pada waktunya, Rasul Paulus tiupkan kalimat penuh semangat, "Tidak tahukah kalian, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi hanya satu orang saja yang mendapat hadiah?" (1Kor 9:24). Tak berhenti di situ! Sebab Rasul Paulus menambahkan, "Karena itu larilah sebegitu rupa, sehingga kalian memperolehnya." itulah yang mesti ditangkap oleh orang-orang Korintus. Agar mereka bersaing-saing di dalam menjadi penyaksi Kabar Sukacita. Dan berlomba-lomba dalam kebaikan.

APA yang dapat kita tarik dari kata-kata penuh semangat dari Rasul Paulus? Pandanglah dunia ini sebagai gelanggang pertandingan. Tidak untuk mengalahkan, apalagi untuk membinasakan sesama demi kemenangan diri sendiri. Tidak!


Baca juga yang ini; Renungan HARIAN KATOLIK; Berbagi kebaikan adalah benih terbaik untuk ditebarkan di hati manusia

KITA hanya berlomba dalam kebaikan dan demi semua nilai yang mengusung kehidupan! Dan lagi, suara kita, sebagaimana suara Rasul Paulus, sepantasnya memberikan harapan dalam hati sesama. Tak pernah boleh padamkan api pengharapan.

BENARLAH, arena pertandingan itu sering pula tak ramah. Bahkan penuh tantangan dan rintangan pula. Mencapai garis akhir seringkali tersandung pula pada 'kisah jatuh dan bangun.' Sering ada hal yang tak indah yang meredupkan jalan hidup ini.


BAGAIMANAPUN, tidak kah suara harapan harus tetap diperdengarkan? Sebab toh, kita tetap pada keyakinan: selama masih ada nafas, tetap masih ada pula harapan. Semuanya demi 'yang baik dan berarti dalam hidup ini.'


Verbo Dei Amorem Spiranti
Tuhan memberkati. AMIN.

Posting Komentar

0 Komentar