Header Ads Widget

Renungan Harian KATOLIK : ORANG yang berjiwa besar selalu berjalan menuju cita-cita

Selasa, 09 Agustus 2022
(Pekan Biasa XIX, St Firmus, St Rustikus, St Theresia Benedikta dr Salib)
Bacaan I Yehezkiel 2:8 - 3:4
Mazmur Tanggapan Mzm 119:14.24.72.103.111.131
Injil Matius 18:1-5.10.12-14

"Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Surga?" Mat 18:1

(Quis putas, maior est in regno caelorum)

P. Kons Beo, SVD


INGIN jadi 'orang terbesar' dalam Kerajaan Surga bukanlah skandal. Malah kita mesti berjuang jadi 'yang terbesar' seperti itu. Apa yang ditanyakan oleh para murid kepada Yesus adalah hal yang wajar.


UNTUK jadi 'yang terbesar dalam Kerajaan Surga' tentu syaratnya adalah bahwa orang mesti masuk di dalamnya. Dan syarat untuk masuk Kerajaan Surga seturut Yesus adalah "pertobatan dan jadi sama seperti anak kecil" (Mat 18:3-4). Yesus berbicara tentang Kerendahan Hati sebagai syarat dasar.


TUHAN ingin hati yang menyesal dan jiwa yang remuk redam untuk masuk dalam Kerajaan Surga. Sebagaimana seorang kecil, seorang murid juga mesti memiliki jiwa penuh sukacita dan kepolosan. Yang sungguh berharap penuh pada sesama. Itulah citra kebeningan alam batin.

Baca juga yang ini:
Pater Kristianus Sambu ; Solidaritas dan Peduli merupakan Sikap dalam menjalankan misi pembebasan di bidang Sosiel Ekonomi.

APAKAH yang kita impikan dan perjuangkan dalam Kerajaan kesementaraan ini? Pangkat, kuasa, kedudukan atau jabatan? Tidak ada yang salah dari semuanya itu. Tentu bila semuanya itu ditenun dalam pengabdian dan pelayanan, dalam tanggungjawab serta dalam perjuangan demi mengusung nilai.


YANG terbesar adalah siapapun yang mempertaruhkan segalanya demi mencari yang hilang, yang diasingkan, yang kecil dan tak berdaya. Orang yang terbesar adalah mereka yang berjuang demi suara yang tak sanggup lagi bersuara. Itulah, sekali lagi, 'orang yang berkuasa dan terbesar yang sesungguhnya.'


KITA telah akrab memaknai apa artinya 'tak boleh jadi besar dengan mengecilkan sesama, tak boleh mentenarkan diri sendiri dengan mempersekusi nama orang lain, tak boleh takhtakan kesalehan sendiri dengan mempropagandakan kesuraman sikap sesama, dan jangan merasa diri sebagai nabi yang hanya mau 'menelanjangi' tanpa solusi.


ORANG yang berjiwa besar selalu berjalan menuju cita-cita 'menjadi yang terbesar di dalam Kerajaan Surga.' Dan cita-cita mulia seperti itu selalu teresap dalam semangat seperti Bapa di sorga, "yang tidak menghendaki seorang pun dari anak-anak ini hilang" (Mat 18:14).


KUMPULAN para murid Yesus bisa saja dimengerti sebagai satu 'Komisi Pencarian Orang Hilang.' Anda pasti di jalan benar, jika Anda tetap galau dengan sekian banyak saudara 'yang hilang.' Dan Anda selalu punya hati untuk mencarinya. Di situlah tanda kebesaran jiwa kristiani yang Anda miliki.


TETAPI, tetap menjadi tantangan tersulit ketika kita merasa diri sendiri sebagai yang terbesar hanya dengan kedangkalan prinsip "Sebab aku tidak sama seperti semua orang lain..." (cf Luk 18:9-14). Yesus, Tuhan, dan Guru menantang kita untuk berani dan rendah hati untuk 'tinggalkan dan lepaskan 99 ekor domba kemewahan dan semua tempelan demi keagungan diri sendiri demi mencari yang memang benar-benar hilang.

Baca juga yang ini: 
Renungan Harian KATOLIK : BAGAIMANAPUN, alam dan suasana batin jadi berubah saat Tuhan dilibatkan....
DAN di sinilah, kita sungguh menjadi 'yang terbesar, baik di kesementaraan ini, maupun di dalam Kerajaan Surga.' Sebab seluruh diri kita, dan seluruh cakap-cakap harian kita tidak lagi pada tema 'hilangnya domba' tapi benar-benar pada usaha demi 'menemukannya kembali.' Walau hanya sebatas melalui doa dan harapan yang tulus di dalam dada.


Verbo Dei Amorem Spiranti
Tuhan memberkati Amin

Posting Komentar

0 Komentar