Header Ads Widget

Renungan Harian KATOLIK ;TETAPI bagaimana pun kita tentu tak pernah mau kehilangan persahabatan, sukacita...


Sabtu, 25 Juni 2022



Pater Kons Beo, SVD

(Pekan Biasa XII, Hati Tak Bernoda St Perawan Maria)

Bacaan I Yesaya 61:9-11

Mazmur Tanggapan

1Sam 2:1.4-5.6-7.8 abcd

Injil Lukas 2:41-51

"Karena tidak menemukan Dia, kembalilah mereka ke Yerusalem.."

Luk 2:45

(Et non invenièntes, regrèssi sunt in Ierùsalem)




ADA yang hilang dari ruang hati kita. Dan di saat itulah semua terasa datar dan kosong. Kita bisa saja lagi dikepung kebisingan. Dikitari suasana penuh keramaian. Namun sebenarnya kita lagi dalam tatapan hampa.


KATA si bijak, teduhkan diri sejenak. Simaklah irama perjalanan batin. Demi memastikan 'apa yang sebenarnya hilang di rongga dada ini.' Iya, apa sesungguhnya yang telah pergi dari jalan hidup ini?


PERJALANAN pulang ke Nazaret pada saatnya terasa kosong. Sebab Anak itu tak ditemukan dalam rombongan peziarah. Maria dan Yusuf harus putuskan kembali ke Yerusalem. Demi 'dapatkan dan hadirkan kembali Yesus.'

MENDAPATKAN kembali Yesus adalah 'kisah sukacita yang tak terlukiskan.' Maria dan Yusuf menemukan kembali 'titian Kasih Ilahi' yang merekatkan kebersamaan mereka.

DALAM ziarah hidup ini sekian banyak hal telah kita kumpulkan dan telah gapai. Sebab memang Tuhan mendayakan kita dengan segala kemampuan. Demi meraih apa pun yang kita impikan.

TETAPI bagaimana pun kita tentu tak pernah mau kehilangan persahabatan, sukacita, kepolosan, rasa kekerabatan dan kekeluargaan. Sebab, apa artinya memiliki semuanya jika mesti kehilangan kekariban yang hangat dan teduh?

MARIA dan Yusuf mengajak kita untuk 'hening dan bertanya dalam hati penuh teduh': Adakah Tuhan 'telah hilang' dari jalan dan kisah hidup kita?

SEPANTASNYA kita belajar dari hati Maria dan Yusuf. Belajar kembali menata ulang jalan hidup ini. Sebab, terlampau jauh kita berjalan 'tanpa DIA, tanpa spirit, tanpa semangat, dan tanpa kekuatan yang semestinya.'

BISA pula bahwa kita berjalan dan terus berjalan dalam alam kehilangan. Kehilangan rasa kita sebagai saudara-saudari, sebagai tetangga, pun sebagai sahabat. Semoga dalam Yesus yang kita temukan, kita jumpai kembali semua yang hilang.




*Verbo Dei Amorem Spiranti*

Kapela santu Mikael Kala Bumbu, PAROKI WAE RANA dibangun dengan pendekatan DARI OLEH DAN UNTUK UMAT melalui Gerekan Membangun Stasi, GERMAS, Rp 5.000 per KK setiap Minggu



St Perawan Maria dan St Yusuf, doakanlah kami.




Tuhan memberkati.

Amin.

Posting Komentar

0 Komentar