Header Ads Widget

Bulan Mei Untuk Devosi Kepada Bunda Maria, Dan Perjumpaan Dengan Sesama Untuk refleksi

Selama berabad-abad Doa Rosario telah bertahan, teruji oleh waktu dan tetap menjadi salah satu devosi paling populer di Gereja Katolik. Ini adalah doa yang dijalankan oleh keluarga-keluarga, Orang tua, orang muda dan anak-anak pada bulan Mei dan Oktober, serta telah menjadi doa pilihan banyak orang kudus

umpungjayasiar.com, Ruteng. Pada bulan Mei (bulan Maria) dan Oktober (bulan Rosario), umat Katolik di semua Kelompok Basis Gerejani (KBG) di Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong, setiap malam, berdevosi kepada Bunda Maria dikenal dengan sebutan "doa giliran" sebab dilaksanakan dari rumah ke rumah secara bergilir.

Ini telah menjadi tradisi setiap tahun, baik orang tua, anak muda maupun anak-anak terlibat aktif mengikutinya. Selain untuk tujuan berdevosi kepada Bunda Maria, Bulan Maria merupakan kesempatan yang baik, membahagiakan, dan selalu dirindukan oleh semua keluarga, karena saat itu akan ada perjumpaan antara sesama atau keluarga-keluarga dalam satu Kelompok Basis Gerejani (KBG).


Tuan rumah yang akan mendapat giliran untuk dikunjungi dalam konteks Berdoa Rosario, tidak hanya mempersiapkan benda-benda suci dan perlengkapan doa yang lain, seperti patung keluarga kudus, alkitab, teks lagu-lagu Maria, bunga warna-warni dan lilin untuk menciptakan suasana ruangan yang harus menjamin kekhusyukan umat dalam berdevosi kepada Bunda Maria, tetapi mereka juga menyiapkan kopi, teh, anake macam kue, dan singkong/pisang, pangan lokal yang diolah secara direbus. Tetapi pada beberapa tahun terakhir ubi kayu dan pisang jarang disajikan. Setelah berdoa semua umat biasanya tidak ada yang beranjak dari tempat duduknya, karena tuan rumah menyajikan kopi/teh aneka macam kue untuk menyempurnakan perjumpaan malam itu. 


Bulan Maria kemudian dipandang sebagai bulan yang mempertemukan umat, tidak hanya alasan untuk berdevosi tetapi lebih dari itu, dimana secara bersama-sama (kolektif) berupaya mempertahankan budaya saling mengunjungi dan berbagi kisah hidup. Bulan Maria sedang membangun gerakkan untuk jalan bersama-sama dalam hidup menggereja.
Anak-anak di KBG St.Yosep

Bagi anak-anak umumnya, pada bulan Rosario, yang tertanam dalam benak mereka, inilah saatnya untuk bertemu dengan teman-temannya, menikmati aneka kue, serta menguji kemampuan mereka untuk berdoa salam maria dengan memegang lilin bernyala. Perjumpaan antara anak-anak sebagai warga gereja masa depan sangat diperlukan dan penting sekali, sejak dini mereka diajarkan tentang persekutuan/koinonia. Oleh karena itu, peran Pengurus KBG yang paling penting adalah menciptakan suasana yang mendukung anak-anak untuk aktif mengikuti doa Rosario.


Kelompok Basis Gerejani (KBG) St.Yosep Woang di Wilayah I Woang, Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong membolehkan anak-anak sebelum berdoa untuk menyanyikan lagu-lagu Maria. Bahkah jika mereka mau membuat suatu permainan yang ada unsur kebersamaannya diperbolehkan supaya bulan rosario menjadi momen bagi mereka untuk saling menumbuhkan semangat itu.

Pada Bulan rosario dimanfaatkan juga oleh Para pengurus Dewan pastoral, Wilayah dan KBG untuk berbagi informasi, mengumpulkan buah pikiran terkait layanan pastoral dan juga berdiskusi tentang apa yang dilakukan untuk pembagunan paroki. Keutamaan yang hendak diperkuat disini adalah keterlibatan dimana umat didorong untuk mengambil bagian memajukan gereja dalam arti fisik dan umat secara sosial ekonomi. Untuk diketahui, gereja saat ini ikut terlibat dalam upaya memperbaiki kehidupan umat secara sosial ekonomi sejak tahun 2019 yang dicanangkan oleh Keuskupan Ruteng sebagai tahun diakonia pemberdayaan. 

Bulan Maria memungkinkan kita untuk membicarakan tentang tantangan-tantangan yang menghalangi kita untuk maju secara rohani, sosial- ekokomi dan kemudian mencari terobosan jalan keluar. Perubahan terjadi begitu cepat dan kita harus bersatu untuk bisa menyesuaikan, ya dengan cara kita berdiskusi bersama sama.



Jadi bulan Mei dan Oktober menjadi bulan yang bermakna untuk meneguhkan dan merawat kebersamaan, belajar bersama, juga berbagi gagasan tentang bagaimana membangun gereja (Umat) melalui refleksi terhadap perubahan yang sedang terjadi agar tidak ada yang terbuang atau tersingkirkan akibat perubahan itu. Satu dua kasus yang sudah diangkat, dimana semakin bertambah orang yang jual tanah karena tekanan ekonomi dan tidak sedikit terlilit hutang pinjaman harian atau mingguan padahal sumber penghasilan tak pasti, lahan tidak diolah jadi sumber uang dan kurang melek keuangan. Membicarakan hal-hal ini di Bulan Rosario hemat saya SANGAT tepat, Bunda Maria adalah SOSOK INSPIRATIF, Dia bergegas mencari solusi disaat Tuan pesta menghadapi masalah kehabisan anggur dalam kisah pesta di Kanaan.


Penjelasan tentang bulan Maria dan Rosario, sumber Katoliksitas.org

Secara tradisi, Gereja Katolik mendedikasikan bulan- bulan tertentu untuk devosi tertentu. Bulan Mei yang sering dikaitkan dengan permulaan kehidupan, karena pada bulan Mei di negara- negara empat musim mengalami musim semi atau musim kembang. Maka bulan ini dihubungkan dengan Bunda Maria, yang menjadi Hawa yang Baru. Hawa sendiri artinya adalah ibu dari semua yang hidup, “mother of all the living” (Kej 3:20). Devosi mengkhususkan bulan Mei sebagai bulan Maria diperkenalkan sejak akhir abad ke 13. Namun praktek ini baru menjadi populer di kalangan para Jesuit di Roma pada sekitar tahun 1700-an, dan baru kemudian menyebar ke seluruh Gereja.

Pada tahun 1809, Paus Pius VII ditangkap oleh para serdadu Napoleon, dan dipenjara. Di dalam penjara, Paus memohon dukungan doa Bunda Maria, agar ia dapat dibebaskan dari penjara. Paus berjanji bahwa jika ia dibebaskan, maka ia akan mendedikasikan perayaan untuk menghormati Bunda Maria. Lima tahun kemudian, pada tanggal 24 Mei, Bapa Paus dibebaskan, dan ia dapat kembali ke Roma. Tahun berikutnya ia mengumumkan hari perayaan Bunda Maria, Penolong umat Kristen. Demikianlah devosi kepada Bunda Maria semakin dikenal, dan ketika Paus Pius IX mengumumkan dogma “Immaculate Conception/ Bunda Maria yang dikandung tidak bernoda” pada tahun 1854, devosi bulan Mei sebagai bulan Maria telah dikenal oleh Gereja universal.

Baca juga : 
Kolekte sebagai bentuk tanda syukur kepada Tuhan

Paus Paulus VI dalam surat ensikliknya, the Month of Mary mengatakan, “Bulan Mei adalah bulan di mana devosi umat beriman didedikasikan kepada Bunda Maria yang terberkati,” dan bulan Mei adalah kesempatan untuk “penghormatan iman dan kasih yang diberikan oleh umat Katolik di setiap bagian dunia kepada Sang Ratu Surga. Sepanjang bulan ini, umat Kristen, baik di gereja maupun secara pribadi di rumah, mempersembahkan penghormatan dan doa dengan penuh kasih kepada Maria dari hati mereka. Pada bulan ini, rahmat Tuhan turun atas kita … dalam kelimpahan.” (Paus Paulus VI, the Month of May, 1)

Sedangkan penentuan bulan Oktober sebagai bulan Rosario, berkaitan dengan peristiwa yang terjadi 3 abad sebelumnya, yaitu ketika terjadi pertempuran di Lepanto pada tahun 1571, di mana negara- negara Eropa diserang oleh kerajaan Ottoman yang menyerang agama Kristen. Terdapat ancaman genting saat itu, bahwa agama Kristen akan terancam punah di Eropa. Jumlah pasukan Turki telah melampaui pasukan Kristen di Spanyol, Genoa dan Venesia. Menghadapi ancaman ini, Don Juan (John) dari Austria, komandan armada Katolik, berdoa rosario memohon pertolongan Bunda Maria. Demikian juga, umat Katolik di seluruh Eropa berdoa rosario untuk memohon bantuan Bunda Maria di dalam keadaan yang mendesak ini. Pada tanggal 7 Oktober 1571, Paus Pius V bersama- sama dengan banyak umat beriman berdoa rosario di basilika Santa Maria Maggiore. Sejak subuh sampai petang, doa rosario tidak berhenti didaraskan di Roma untuk mendoakan pertempuran di Lepanto. Walaupun nampaknya mustahil, namun pada akhirnya pasukan Katolik menang pada tanggal 7 Oktober. Kemudian, Paus Pius V menetapkan peringatan Rosario dalam Misa di Vatikan setiap tanggal 7 Oktober. Kemudian penerusnya, Paus Gregorius XIII, menetapkan tanggal 7 Oktober itu sebagai Hari Raya Rosario Suci.


Demikianlah sekilas mengenai mengapa bulan Mei dan Oktober dikhususkan sebagai bulan Maria. Bunda Maria memang terbukti telah menyertai Gereja dan mendoakan kita semua, para murid Kristus, yang telah diberikan oleh Tuhan Yesus menjadi anak- anaknya (lih. Yoh 19:26-27). Bunda Maria turut mengambil bagian dalam karya keselamatan Kristus Putera-Nya, dan bekerjasama dengan-Nya untuk melindungi Gereja-Nya sampai akhir jaman.


Rikhardus Roden Urut

<

Posting Komentar

0 Komentar