UMPUNGJAYASIAR.COM
Pater Kons Beo,SVD, Roma,Italia
Roma, Jumat, 29 Oktober 2021
*(Pekan Biasa XXX - St Narcissus)*
Bacaan I Roma 9:1-5
Mazmur 147:12-13.14-15.19-20
Injil Lukas 14:1-6
*"et ipsi obvervà bant eum"*
Luk 14:1
(Semua orang yang hadir mengamat-amati Dia dengan saksama)
SELALU ada harapan bahwa Yesus ada dalam 'skandal kesalahan.' Itulah kerinduan hati kaum Farisi. Dengan itu Yesus dapat dipersalahkan. Dan lalu dienyahkan.
SEBAB itu, mata - telinga mereka harus sigap terarah padaNya. Mengamat-amati Dia tegaskan betapa seluruh perhatian tak boleh jebol sedikitpun untuk dapat menangkapNya. Dalam jeratan kesalahan yang dilakukanNya.
JIKA tertarik pada apa pun yang memikat, ada hati berkobar-kobar untuk menggapainya. Di situ, mata jadi sejuk. Hati terasa lembut dan damai nan ceriah.
SEBALIKNYA, bila hati lagi tak sudi, saat kebencian lagi menguasai, mata lembut segera berubah jadi _mata-mata. Mata jadi tajam setajam belati. Pantulkan sinar tajam tak suka. Mengais-ngais kesalahan sesama tak terhindarkan.
PERHATIKAN bila ada hati suram pada tetangga atau siapapun yang tak disukai, bukankah yang bisa dilakukan adalah cuma suka mengamati-amati? Bukankah merelakan telinga untuk berlama-lama mendengarkan berita buruk tentangnya sering terjadi?
INI susahnya bila irama hati dan pancaindra cuma sebatas mengamat-amati lalu trampil untuk jadi komentator yang memberatkan. Tanpa solusi! Tanpa alternatif. Tiada kiat-kiat baru sebagai terobosan demi keluar dari kemelut.
YESUS, dengan mataNya yang lembut mamandang untuk menyelamatkan! Untuk memanggil ke alam sikap dan hidup baru. Yesus memandang dalam Kasih untuk membebaskan! Yesus bukan pengamat yang hanya berkonsentrasi pada sisi hitam, dan meludahi segala sisi kebaikan. Hati Yesus tak seperti itu.
*Verbo Dei Amorem Spiranti*
Tuhan memberkati.
Amin.
0 Komentar