Header Ads Widget

Pater Yosep Masan Toron, SVD : Yesus Sahabat Seperjalanan Kita, Tenanglah Aku ini, Jangan Takut !!


Misa Pembukaan Bulan Kitab Suci Nasional, Gereja Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong/Foto RR



Pater Yosep Masan Toron sedang berkotbah/Foto RR


Pater Yosep : Yesus Sahabat Seperjalanan Kita, Jangan Takut!!!


Umat paroki Ekaristi Kudus Ka Redong, Keuskupan Ruteng merayakan misa pembukaan Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN), minggu (12/9/2021) di Gereja.

Perayaan misa dalam rangka pembukaan Bulan Kitab Suci Nasional tingkat Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong dipimpin oleh Pater Yosep Masan Toron, SVD, dihadiri oleh sekitar 400 umat dengan penerapan protocol kesehatan yang ketat untuk mencegah penyebaran covid 19.

umpungjayasiar.com, Ruteng. Pada awal perayaan misa, Pater Yosep mengatakan bahwa hari ini, kita semua merayakan misa minggu biasa yang ke XXIII, dan kita umat di Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong telah memasuki bulan September, bulan kitab suci dimana kita semua diajak sebagai orang yang percaya kepada Kristus untuk membaca dan merenungkan Kitab Suci sebagai pegangan dan pedoman hidup kita.



Pemukulan Gong tanda dimulainya pembukaan BKNS Tingkat Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong/Foto RR


Kita semua tahu, kata pater Yosep bahwa kita sedang melewati suatu pengalaman hidup yang tidak menyenangkan, Pandemi Covid 19 sudah berlangsung hampir 2 tahun, tidak tahu kapan berakhir, sampai saat ini rasanya kita belum mampu mengatasinya dan pengalaman ini tentu menciptakan perasaan putus asa dan frustrasi. Namun dalam konteks kehidupan seperti ini, bulan kitab suci menawarkan tema yang sangat - sangat meneguhkan dan menyejukkan hati kita, Yesus hadir dan Dia menjadi Sahabat seperjalanan Kita.

Merujukan kepada injil Mateus.14:12 – 23, pengalaman para Murid yang lelah dan nyaris putus asa karena tidak sanggup melawan amukan angin sakal di danau Galilea, Yesus hadir dan menenangkan mereka dengan mengatakan Jangan takut. Dalam masa pandemic covid 19, kita disapa oleh Yesus bahwa kita tidak berjalan sendirian dalam pengalaman yang menakutkan ini.

Mari Bapa - Ibu, Saudara - saudari dari keyakinan ini, ajak Pater Yosep kita mengundang Kristus jalan bersama dengan kita, kita yakin pada saatnya kita akan melewati masa-masa sulit selama pandemic covid-19, untuk itu jangan takut menghadapinya.

Dalam homolinya, pater Yosep Masan Toron, SVD menjelaskan tentang persoalan covid yang dihadapi oleh umat di seluruh dunia saat ini, dimana covid tidak hanya terkait persoalan atau bencana kesehatan semata yang mengganggu kenyamanan hidup kita tetapi lebih dari itu, pandemic covid 19 telah berhasil masuk dalam perekonomian, dalam relasi social bahkan lebih jauh lagi dia masuk ke dalam kehidupan keluarga, dampaknya meluas dan melebar.

Banyak keluarga yang tidak mampu lagi membiaya kehidupan keluarga mereka, pendapatan mereka menurun bahkan ada juga yang kehilangan pekerjaan. Selain itu, kita tidak bisa berelasi dengan orang lain, seperti biasanya, berkumpul dengan sesama kita tidak bisa dilakukan lagi, ruang gerak kita sungguh dibatasi untuk dapat bertemu secara langsung, kita hanya boleh bertemu dengan banyak orang secara virtual. Hal ini menimbulkan keputusasaan dan frustrasi. Pandemi menyadarkan kita bahwa uang dan kekayaan tidak selamanya menjamin berlangsungnya kehidupan secara normal.

Sektor lain yang mengalami dampak negatif dari pembatasan aktivitas selama masa pandemic covid 19 adalah aktivitas beribadah. Aktivitas liturgi tidak dapat berjalan dengan maksimal, sebagian besar umat hanya bisa berpartisipasi melalui chanel you tube. Karena itu, banyak orang tidak dapat merasakan dan mengalami peribadatan yang penuh dan lengkap.

Namun hidup religius kita, sebagai murid Yesus dalam Bulan Kitab Suci ini, diteguhkan oleh Tema BKSN, yaitu Yesus Sahabat Seperjalanan Kita. Selama empat minggu ke depan kita berkatekese atau mengadakan pertemuan bersama untuk membahas 4 sub tema BKSN tahun 2021, yaitu Yesus Sahabat bagi Mereka yang putus asa, Yesus Sahabat bagi Mereka yang kehilangan, Yesus Sahabat Mereka yang menderita dan terakhir membahas Yesus, Sahabat bagi Mereka yang bertobat.

Dalam pertemuan pertama, kita diajak untuk tidak boleh putus asa sebab Yesus akan menolong kita dalam kesulitan apapun. Dalam perikop injil Matius 14:22-23, Yesus mendatangi para muridNya di tengah Danau Galilea. Ketika itu, mereka sangat lelah dan nyaris putus asa karena tidak sanggup lagi melawan amukan angin sakal. 
Yesus datang dan hadir untuk memberi pertolongan dan peneguhan iman bagi mereka. 

Kehadiran Yesus di tengah murid bukan hanya menghentikan angin sakal yang mengancam nyawa mereka, melainkan juga memberi ketenangan hati. Jika kita percaya bahwa Tuhan senantiasa hadir dan menolong kita dalam kesulitan dan penderitaan, dalam keputusasaan dan kehilangan semangat hidup, hati kita akan menjadi tenang dan damai.

Pembekalan Tim Pewarta/Foto RR
Pertemuan kedua, tegas Pater Yosep kita diajak untuk mendalami dan merenungkan perikop dari Injil Yohanes,11:1-44 yang menceritakan tentang Lazarus yang dibangkitkan. Kehadiran Tuhan Yesus adalah untuk memberi penghiburan dengan menujukkan rasa empati dengan penderitaan mereka yang ditinggalkan oleh salah satu anggota keluarga. Di sini, Yesus ditampilkan sebagai sahabat yang mau bersimpati dengan penderitaan mereka yang kehilangan orang tercinta.

Pertemuan ketiga lanjut Pater Yosep, kita diajak untuk mendalami dan merenungkan perikop dari Injil Lukas 10:25-31 mengenai perumpamaan Yesus tentang orang samaria yang baik hati. Orang samaria dalam perumpamaan ini adalah model sahabat bagi semua tanpa memperhitungkan batas-batas suku bangsa dan kelas social. Sikap dan reaksi orang samaria itu secara tidak langsung mencerminkan sikap dan reaksi Yesus kepada kita disaat sedang mengalami penderitaan.

Sedangkan, pada pertemuan minggu keempat, ungkap Pater Yosep, Dosen di Sekolah Tinggi Pastoral (STIPAS) Santu Sirilius Ruteng ini, kita diajak mendalami dan merenungkan perikop dari kitab Wahyu 3:14-22 yang berbicara tentang ajakan Yesus kepada jemaat Laodikia untuk bertobat, serta mempraktikkan nilai dan hidup sebagai orang kristiani dengan lebih bersemangat. Jemaat Laodikia sedang mengalami kemerosotan dalam kehidupan rohani karena terlalu percaya dan membanggakan harta dan kekayaan mereka.


Pembekalan Tim Pewarta/Foto RR


Pada bagian akhir dari perayaan misa, sebelum berkat penutup Pater Yosep didampingi oleh Paulus Peos, Ketua Pelaksana Dewan Pastoral Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong melakukan pemukulan Gong sebanyak tiga kali sebagai tanda dibukanya Bulan Kitab Suci Nasional tingkat Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong.

Hari Sabtu, (11/9/2021) Dewan Pastoral Paroki menyelenggarakan pembekalan kepada 14 orang anggota Tim Pewarta Paroki sebagai salah satu kegiatan dalam rangka BKSN tahun 2021. 

Pada kegiatan tersebut, kepada peserta pembekalan pater Yosep Masan Toron, selaku Narasumber lebih banyak menjelaskan tentang latar belakang, kenapa pada BKSN tahun 2021 mengambil tema Yesus Sahabat Seperjalanan Kita, alasan mendasarnya, sebagai berikut : Pandemi Covid 19 tidak semata bencana kesehatan. Pandemi Covid 19 melumpuhkan aktivitas eknomi, social, religious. 

Bidang 1.Ekonomi: Banyak perusahaan, besar-kecil gulung tikar. Karyawan PHK. Masyarakat kesulitan memenuhi kebutuhan harian.2.Sosial: Pandemi Covid 19 membatasi akitivitas social. Manusia jadi bosan, sulit berkumpul dengan sesama.3.Rohani: Pandemi mengubah semua bentuk aktivitas, liturgis maupun non liturgis. Umat tak dapat mengikuti perayaan liturgis. Tak ada kebersamaan dalam doa, nyanyian, pujian. Rohani menjadi kering. Pendalaman Kitab suci dan doa rosarian tak dapat dilaksanakan.

Sebagian orang memanfaatkan kondisi pandemic covid 19 untuk memecah-belah persatuan dan kesatuan. Mereka mainkan isu agama, ras dan suku mengacak kerukunan antar umat.


Kita yakin bersama Tuhan Yesus kita tidak akan kehilangan harapan, putus asa, merasa frustrasi sebab Dia hadir meneguhkan hati kita dalam menghadapi "badai"pandemi covid-19.

Divisi Publikasi Paroki: Rikhardus Roden Urut




Persekutuan Umat Allah dilandasi oleh Kitab Suci
Kita Suci menjadi pegangangan dan pedoman hidup Kita






Pater Kons Beo, SVD

Mari kita renungkan kata-kata St. Arnoldus Janssen (perayaan 15 Januari):
  1. Pendiri SVD        :  1875
  2. Pendiri SSpS       :  1889
  3. Pendiri SSpS-Ap :  1896
  1. "Tabahkanlah hatimu dengan gembira, jangan merasa cemas bila salib-salibmu sering-sering terlalu kasar, terlalu berat dan tajam pada sisi-sisinya. Semuanya akan berakhir, tapi ganjaran yang abadi tak kan ada kesudahannya." 
  2. "Teguhkanlah hatimu dan percayalah kepada Allah. Sesudah hari-hari gelap akan menyusul hari-hari cerah. Anggaplah semuanya ini sebagai hal yang pasti."
  3. Sebagaimana seorang pengemis tidak dapat menyombongkan diri, kalau ia menerima pemberian-pemberian yang besar, demikian pula kita tidak  boleh bersikap angkuh atas anugerah-anugerah Allah."
  4. "Berbahagialah orang yang tidak takut untuk hidup dalam ribuan pengorbanan dan kekurangan demi memperoleh banyak orang bagi Kristus."
  5. "Semakin banyak kita menghormati ROH KUDUS, kita semakin layak untuk menerima karunia-karuniaNYA."

St. ARNOLDUS JANSSEN,
DOAKANLAH KAMI
AMIN


Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong, Minggu (10/3/2024) menyelenggarakan pertemuan pastoral untuk membentuk kepanitian Prosesi Sakramen Maha Kudus (Juni 2024) dan Perayaan Pesta Intan (75 tahun) Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong pada bulan juni tahun 2025, bertempat di Pendopo Pastoran.

Pertemuan dihadiri oleh Pator Paroki, Dewan Inti Pastoral, utusan komunitas Biara Suster (KFSA/PSM/AHKYB/PSM), Ketua Wilayah (Woang/Redong/Perumnas), Utusan dari Kelompok Katergorial (Vanclar/KTM/Legio Maria/OMK). Jumlah mereka sebanyak 35 orang.






Yayasan Ayo Indonesia atas dukungan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss melakukan suatu survei pasar untuk mengetahui pasokan dan permintaan sayur-sayuran di Pasar Lembor, Ruteng, dan Borong. Hasil survei ini kemudian menjadi acuan dalam menyusun suatu panduan pola dan waktu tanam yang terfokus pada pasar  

   Pohon Mangga ini tumbuh baik hingga saat ini di kebun salah satu keluarga di Paroki Lengkong Cepang. Benihnya disediakan oleh Program kerjasama Yayasan Ayo Indonesia dengan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss, tahun 2014. 
Didokumentasikan oleh
Stef Jegaut, Selasa (15/8/2023) 





Pada program Pemberdayaan Sosial-Ekonomi, kerjasama Yayasan Ayo Indonesia dengan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss tahun 2014, salah satu kegiatannya, adalah mempromosikan pembuatan Toilet dan Septik Tank menggunakan bambu untuk menggantikan fungsi besi beton, ternyata masih bertahan kuat sampai saat ini di Lengkong Cepang. Didokumentasikan oleh Stef Jegaut,Selasa (15/8/2023).

Adalah Koperasi Simpan Pinjam Inklusi di Manggarai, 25 orang Penyandang Disabilitas telah menjadi Anggota KSP Credit Union Florette: Menyediakan Pinjaman Berbunga Rendah, melakukan Upaya Pemberdayaan Sosial Ekonomi (bisnis) dan mengajarkan Literasi/Melek Keuangan. Kerja sama dengan Yayasan Ayo Indonesia (Rumah Belajar)


Jasa Rental Kendaraan untuk Anda, Kami Siap Melayani dengan HATI:



Ayo Merawat Bumi, Rumah Kita Bersama
Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong

Posting Komentar

0 Komentar