UMPUNGJAYASIAR.COM
Upacara pengukuhan Pengurus KBG Sta. Paulina |
Ketua KBG Santa Paulina: Jadi pengurus Kelompok Basis Gerejani untuk melayani Tuhan melalui sesama
Di Tahun Tata Kelola Layanan
Kasih 2021, Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong mengambil beberapa langkah pastoral
untuk meningkatkan pelayanan kepada umat di Kelompok-Kelompok Basis Gerejani.
Sensus umat, merestrukturisasi kelembagaan Dewan Pastoral Paroki dan Kelompok
Basis Gerejani (KBG) mengacu kepada Statu Dewan Pastoral Paroki Keuskupan
Ruteng Tahun 2021, inilah pekerjaan-pekerjaan pastoral yang sedang dilaksanakan
di Tahun Tata Kelola Layanan Kasih.
umpungjayasiar.com, Ruteng. Kegiatan sensus Umat
sudah dan sedang
berjalan untuk mendata tentang jumlah umat berdasarkan kategori jenis kelamin, pekerjaan, pendapatan, jumlah dan jenis difabel dan jumlah orang tua lanjut usia (Lansia). Hasil sensus ini akan menjadi acuan dalam merencanakan
program tahunan Paroki pada empat bidang layanan pastoral, yaitu Pengudusan
(Liturgia), Persekutuan (Koinonia), Pewartaan (Kerygma) dan Pelayanan
(Diakonia). Data menjadi sangat penting agar program pastoral paroki semakin
terarah dan mampu memenuhi kebutuhan riil umat.
Untuk diketahui, Paroki
Ekaristi Kudus Ka Redong sejak tahun 2019 yang dicanangkan sebagai Tahun
Diakonia, telah memberi layanan pastoral diakonia karitatif dan pemberdayaan
kepada kelompok umat yang tergolong rentan secara social ekonomi. Layanan
diakonia karitatif dimaksud dilaksanakan dalam bentuk aksi layanan pengobatan
gratis dan memberi bantuan beras, gula, masker dan sabun kepada para orang tua
lanjut usia, kegiatan ini didukung oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai,
Dinas Sosial Kabupaten Manggarai, Missionprokur SVD Swiss dan Caritas Omnia
Caritate Keuskupan Ruteng. Sedangkan diakonia Pemberdayaan lebih dititik
beratkan kepada upaya peningkatan kapasitas umat (petani) tentang bisnis
pertanian organic untuk tujuan ekonomi, gizi dan ekologi, menyediakan bantuan
ternak babi dan kambing, penyediaan benih aneka jenis sayur-sayuran dan
pendampingan motivatif.
Kegiatan-kegiatan pemberdayaan ini secara pendanaan dan material didukung oleh Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI), Dinas Peternakan Kabupaten Manggarai, Missionprokur SVD Swiss dan Jaringan Masyarakat Katolik melawan Covid (JKMC).
Anak anak memuji Tuhan |
Dengan demikian peran
pastoral dari para Pengurus KBG sebagai unit Paroki yang terkecil sangat
penting sehingga kapasitas mereka perlu ditingkatkan terkait tata kelola KBG,
pemahaman tentang reksa pastoral paroki dan pengetahuan secara mendalam tentang
tugas pokok pastoral mereka dalam bidang Pengudusan, Pewartaan, Persekutuan dan
Pelayanan.
Restrukturisasi Kelompok Basis Gerejani dengan membentuk KBG baru.
Berdasarkan Sidang Agung
Gereja Katolik (SAGKI) pada tahun 2000, hakikat KBG adalah satuan umat yang relatif
kecil dan yang mudah berkumpul secara berkala untuk mendengarkan Firman Allah,
berbagi masalah sehari-hari, baik masalah pribadi, kelompok maupun masalah sosial,
dan mencari pemecahanya dalam terang Kitab Suci, yang terbuka untuk membangun
suatu komunitas yang juga merangkul saudara-saudara beriman lain. Dengan
demikian, komunitas basis bukanlah sekedar tampak sebagai wadah, bukan pula
sekedar istilah atau nama, melainkan Gereja yang hidup bergerak dinamis dalam
pergumulan iman. Komunitas basis akan memberi wajah baru hidup menggereja umat
yang mampu berbela rasa dengan saudara yang miskin dan tertindas.
Pemahaman yang hampir sama tentang konsep KBG disampaikan oleh
Pater Kristianus Sambu, SVD, Pastor Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong kepada umat
pada perayaan misa peresmian KBG Santa Paulina di Lingko Pau, Wilayah I Woang,
KBG yang ke-45 di Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong dan pengukuhan
kepengurusannya.
Menurut Pater Kris, yang disampaikan saat homili, KBG adalah sel terkecil dalam struktur Gereja. Di sana Gereja menghayati diri secara nyata dalam keseharian, baik ke dalam maupun ke luar. Ke dalam (internal) maksudnya adalah dalam komunitas beriman, membangun persekutuan, persaudaraan, pelayanan, solidaritas, dsb. Sedangkan ke luar (eksternal), KBG menjadi corong Gereja sebagai saksi penghayatan hidup iman, diutus menjadi garam dan terang dunia. Karya misioner terjadi dalam lingkup masyarakat terkecil, dalam wilayah KBG, di tengah masyarakat majemuk, kita berinteraksi dengan sesama yang berkepercayaan lain.
Kelompok Basis Gerejani, menurut Pater Kris adalah ujung tombak dalam mengimplementasi program-program Pastoral
Dewan Pastoral Paroki (DPP) dimana dalam KBG itulah segala reksa pastoral
dihayati secara nyata.
Saya ingatkan, kata Pater
Kris kepada pengurus KBG Santa Paulina yang sangat antusias menjadi pelayan
Gereja, dalam surat Paulus kepada Timotius, dimana Rasul Paulus ingatkan bahwa
agama bukan lahan cari keuntungan. Mencari keuntungan merupakan paham sesat.
Tetapi jika iman dihayati dengan rasa cukup, akan memberikan keuntungan besar,
yakni rahmat dan berkat. Jadi sebagai pengurus gereja (pengurus KBG) kita tidak
ada upah, tetapi mengabdi dan melayani dalam iman. Maka Tuhan akan membalas
setimpal sebagai sebuah keuntungan, yakni berkat.
Selain itu, tegas Pater Kris,
KBG sebagai sel Gereja tentu harus selalu dalam hubungan kerjasama dengan
tingkat yang lebih tinggi sebagai semacam jejaring dalam karya pastoral. Untuk itu komunikasi dan konsultasi, sangat
diharapkan. KBG bukan bagian terpisah, tetapi KBG diberi kesempatan untuk
berinisiatif dan pro aktif dalam karya-karya Pengudusan, Pewartaan,
Persekutuan, pelayanan dan kesaksian iman (Martyria).
Saya berbangga dengan KBG
baru Santa Paulina ini, yang telah berhasil menjalankan beberapa karya pastoral
inklusi atas inisiatif kolektif mereka, antara lain ada temu minggu anak-anak,
anak-anak latih koor, ada kegiatan kebersihan lingkungan, arisan bulanan
kelompok, ada dana duka lintas agama dan kepercayaan.
Yohanes Sudarso Hajun, yang
dipercayakan sebagai Ketua KBG Santa Paulina masa bakti pelayanan 2021-2025
ketika diwawancara oleh bagian Publikasi Karya Pastoral dari Paroki Ekaristi
Kudus Ka Redong via WhatsApp, Jumaat (17/9/2021) mengatakan menjadi ketua KBG
hanyalah kesempatan dan amanah tetapi semangat dasarnya adalah ingin melayani
Tuhan dalam diri sesama dengan apa yg ada (talentas) pada diri saya.
“Komitmen saya sebagai salah
satu pelayan Gereja di KBG Santa Paulina adalah bekerja dan melayani Tuhan
melalui dan bersama sesama anggota Gereja dengan Ikhlas serta berperan aktif
dalam berbagai kegiatan atau program paroki, ´ungkap Yohanes.
Fokus perhatian kami Pengurus
KBG yang dipercayakan umat ke depan, kata Yohanes adalah memperkuat persekutuan
umat melalui kegiatan-kegiatan pastoral, antara lain: 1). berdoa dan sharing kitab suci
sekali dalam seminggu dengan pola bergilir, dari rumah ke rumah warga KBG sebagai
upaya saling meneguhkan, mengunjungi sekaligus membangun spirit hidup iman secara
bersama di tengah pergolakan perasaan sebagai dampak dari pandemi Covid-19. 2).
Ibu-ibu melakukan pertemuan arisan sekali dalam sebulan, 3). membangun rukun
lintas keyakinan dalam wilayah cakupan KBG Santa Paulina dalam hal santunan
duka sebagai bentuk perwujudan saling menghargai dan toleransi dalam
kemajemukan,4). melakukan kegiatan membersihkan lingkungan di sekitar wilayah
KBG secara berkala dan menanam tanaman hias di sepanjang sisi jalan di Persawahan
Pau dan 5). melakukan bina iman anak-anak dalam mengenal Tuhan Yesus beserta
dengan seluruh Karya-Nya sekaligus membentuk karakter mereka agar tumbuh sikap
solider, toleransi, bertanggung jawab, jujur, kasih, dan banyak sikap positif
lainnya di tengah merosotnya atau tergerusnya nilai-nilai iman kristiani di
zaman sekarang ini.
Ketika ditanya kenapa harus
memberi layanan pastoran bina iman kepada anak-anak?, Yohanes menyampaikan
alasannya, yaitu ada kekhwatiran yang
besar dewasa ini terhadap banyaknya perilaku anak yg jauh dari sikap positif sebagai
orang katolik, dampak dari pandemi covid 19 yang menimpa banyak keluarga
membuat anak-anak jarang mendapat sentuhan dalam pendidikan Karakter dan cara
bersikap positif,sehingga kami terpanggil untuk melakukan hal ini, dan mereka
adalah “Laskar” Tuhan di masa depan,
maka perlu disiapkan sejak dini agar mereka menjadi “Laskar – laskar” Tuhan yg
tangguh dan militan untuk mewartakan kebesaran Tuhan di tengah mengikisnya kepercayaan
orang akan adanya Tuhan.
Apa yang sudah dan akan kami
lakukan dalam persekutuan Gereja, lanjut Yohanes didasari atau terinspirasi
dari cara hidup Santa Paulina sendiri, meskipun Ia miskin secara harta duniawi
tetapi semangat melayani Tuhan Yesus sangat tinggi, harapannya, umat di KBG
St.Paulina bisa mencontohi atau meneladani hidup Santa Paulina.
“Dalam suasana kekeluargaan
dan semangat persekutuan kami umat di wilayah I yang tinggal di Lingko Pau,
saat musyawarah untuk pembentukan KBG baru, nama santa pelindung KBG dan
pemilihan badan pengurus, bersepakat untuk memberi nama Santa pelindung dari
KBG kami adalah Santa Paulina,”cerita Yohanes, yang sebelumnya tinggal cukup
lama di Pulau Dewata Bali.
Pengurus KBG Santa Paulina
yang dilantik pada tanggal 17 September oleh Pater Kristianus Sambu, bertempat
di rumah miliki Fransiska Karmila, sebanyak 4 orang, mereka adalah Yohanes
Sudarso Hajun, Ketua, Fransiska Carmilia Jemia, Wakil Ketua, Finansia Reineldis
Nimur, Sekretaris dan Alvintus Tahe
sebagai Bendahara.
Divisi
Publikasi Paroki : Richardus Roden Urut.
KETUA KBG SANTA PAULINA : TUGAS KAMI MELAYANI,PERSEKUTUAN ADALAH KEKUATAN
Pelantikan pengurus KBG Santa Paulina |
Pater Kris Sambu, SVD |
0 Komentar